35 Fakta Roberto Baggio

Roberto Baggio merupakan pesepakbola berkebangsaan Italia. Ia dianggap sebagai salah satu pesepakbola terbaik yang telah mendapatkan penghargaan Ballon d’Or pada 1993. Berikut kami sajikan 35 fakta Roberto Baggio.

  1. Roberto Baggio lahir pada 18 Februari 1967.
  2. Roberto Baggio lahir di Caldogno, Veneto, Italia.
  3. Roberto Baggio merupakan anak keenam dari delapan bersaudara. Adiknya, Eddy Baggio juga pesepakbola yang bermain di Serie B.
  4. Baggio memulai karier sepakbolanya dengan bergabung ke klub Caldogno junior ketika usianya 9 tahun. Antonio Mora sang pencari bakat tertarik dengan Baggio. Baggio bergabung dengan Vicenza junior ketika dirinya berusia 13 tahun. Setelah mencetak 110 gol dalam 120 pertandingan, Baggio memulai karier profesionalnya bersama tim senior Vicenza di usia 15 tahun.
  5. Baggio membuat debut Serie C berseragam Vicenza pada 5 Juni 1983 melawan Piacenza. Gol pertamanya di Serie C terjadi ketika ia mencetak gol ke gawang Brescia pada 3 Juni 1984.
  6. Pada musim 1984/1985 bersama Vicenza, Baggio berhasil mencetak 12 gol dan membantu tim tersebut promosi ke Serie B. Berkat permainannya, banyak klub besar yang tertarik untuk mendapatkan jasa Baggio.
  7. Roberto Baggio mendapatkan penghargaan Guerin d’Oro pada 1985 dan pemain terbaik di Serie C.
  8. Di musim terakhirnya berseragam Vicenza, Baggio mengalami cedera ligamen dan cedera di bagian lutut kanannya. Cedera tersebut terjadi dua hari sebelum Baggio resmi bergabung dengan Fiorentina. Beberapa dokter memvonis Baggio tidak akan bisa bermain sepakbola lagi. Namun Fiorentina percaya kepada Baggio, setuju untuk membawa Baggio ke Fiorentina dan membiayai operasi.
  9. Roberto Baggio resmi bergabung dengan Fiorentina pada 1985. Baggio membuat debutnya di Serie A ketika Fiorentina bertemu Sampdoria pada 21 September 1986.
  10. Baggio kembali mengalami cedera lutut pada 28 September 1986 dan harus di operasi lagi. Baggio terpaksa kehilangan banyak pertandingan di musim debutnya. Satu tahun berselang, Baggio kembali bermain dan langsung mencetak gol pada 10 Mei 1987.
  11. Bersama Fiorentina, Baggio mencetak 55 gol dalam 136 penampilan di semua kompetisi.
  12. Pada 1990, Juventus membeli Baggio dengan nilai transfer mencapai 8 juta paun. Ia memecahkan rekor transfer pada saat itu. Selama proses transfer, terjadi kerusuhan di jalanan Florence yang mengakibatkan 50 orang terluka. Baggio pun angkat bicara dan menjawab kepada para penggemarnya. Baggio berkata, “Saya terpaksa menerima transfer tersebut.”
  13. Roberto Baggio mengenakan jersey bernomor punggung 10.
  14. Saat dijual ke Juventus, kerusuhan pecah di Florence. Presiden Fiorentina, Flavio yang menjadi sasaran amuk suporter, harus bersembunyi untuk keselamatan jiwanya.
  15. Ketika Juventus bertemu Fiorentina pada 7 April 1991, Baggio menolak menendang penalti. Dalam laga tersebut Juventus harus menerima kekalahan. Ketika Baggio diganti, ia mengambil syal Fiorentina dan melemparkannya ke dalam lapang, sebagai gestur dirinya sangat mengapresiasi suporter Fiorentina. Baggio mengklaim bahwa, “Deep in my heart I am always purple.
  16. Roberto Baggio mencetak 14 gol dan 12 asis pada musim debutnya berseragam Juventus di Serie A. Bersama Juventus, Baggio bermain di posisi second striker.
  17. Roberto Baggio mencetak 18 gol dan 8 assists pada musim kedua bersama Juventus di Serie A. Capaian tersebut membuat Baggio menjadi pencetak gol terbanyak kedua di Serie A.
  18. Baggio ditunjuk sebagai kapten pada musim 1992/1993. Pada musim tersebut Baggio memenangi trofi Eropa dengan membantu Juventus menjuarai UEFA Cup. Dalam laga final kontra Dortmund tersebut, Baggio mencetak dua gol dan memberikan assists.
  19. Roberto Baggio mendapatkan penghargaan Ballon d’Or, Fifa World Player of the Year, Onze d’Or, dan World Soccer Player of the Year, pada 1993.
  20. Pada musim 1993/1994, Roberto Baggio mencetak 17 gol dan 8 assists bersama Juventus di Serie A. Di musim ini Roberto Baggio menempati posisi kedua pada Ballon d’Or 1994, posisi ketiga FIFA World Player of the Year 1994 dan mendapat gelar 1994 Onze de Bronze.
  21. Pada musim 1994/1995, Baggio kembali mengalami cedera yang mengharuskan dirinya istirahat selama lima bulan. Dengan kondisi seperti ini, Alesandro Del Piero muda mengambil posisi Baggio di Juventus. Baggio mengakhiri musim dengan hanya bermain 17 pertandingan Serie A namun tepat berkontribusi dalam Scudetto pertamanya dengan Juventus. Baggio juga membantu Juventus menjuarai Coppa Italia.
  22. Baggio mengakhiri musim bersama Juventus dengan torehan 115 gol dalam 200 pertandingan selama lima musim. Baggio menjadi pencetak gol terbanyak kesembilan Juventus sepanjang masa.
  23. Di musim terakhirnya bersama Juventus, Juventus akan menawarkan kontrak baru jika gaji Baggio dikurangi 50 % karena Baggio sudah tidak termasuk dalam rencana manajer baru Juventus. Hal tersebut membuat Inter Milan, Real Madrid, Manchester United, Blackburn Rovers, dan AC Milan, ingin meminang dirinya.
  24. Roberto Baggio resmi bergabung dengan AC Milan dengan nilai transfer mencapai 6,8 juta paunds.
  25. Pada musim debutnya berseragam AC Milan, Baggio berjuang melawan cedera yang dideritanya. Meski begitu, Baggio membantu AC Milan meraih Scudetto dengan mencetak gol penalti ke gawang Fiorentina di laga penentu. Hal tersebut membuat Baggio menjadi pemain keenam yang meraih Scudetto secara berturut-turut di klub yang berbeda. Baggio mengakhiri musim dengan 10 gol dalam 34 pertandingan di seluruh musim.
  26. Musim keduanya berseragam Milan, Baggio kembali bermain di posisi Second Striker di belakang George Weah. Di musim tersebut Baggio lebih sering dibangku cadangan.
  27. Zinedine Zidane pernah berkata, “Baggio on the bench? it’s something that I will never understand in my lifetime.”
  28. Pada musim 1997/1998, Baggio bergabung dengan Bologna. Bersama Bologna, Baggio membantu Bologna finis di posisi kedelapan klasemen dengan torehan 22 gol di Serie A.
  29. Pada 1998, Baggio bergabung dengan tim favorit masa kecilnya Internazionale selama dua tahun. Namun Baggio tidak beruntung bersama Internazionale di dua tahun tersebut.
  30. Klub terakhir Baggio yaitu Brescia. Pada musim pertamanya bersama Brescia, Baggio kembali menemukan ritme permainan bagi dirinya. Bresci finis di posisi ketujuh klaseman. Hal tersebut menjadi posisi terbaik bagi Brescia.
  31. Bersama Brescia, Baggio mencetak 46 gol dalam 101 penampilan di semua kompetisi. Baggio pensiun dengan menorehkan 205 gol di Serie A. Hal tersebut menjadikannya pencetak gol terbanyak ketujuh di serie A. Nomor punggung 10 yang ia gunakan di Brescia dipensiunkan sebagai penghargaan terhadap dirinya.
  32. Di timnas Italia, Baggio selalu gagal meraih gelar juara Piala Dunia di tiga edisi beruntun. Sialnya, di tiga Piala Dunia tersebut Italia tersingkir melalui adu tendangan penalti. Yang paling monumental adalah saat Baggio melepaskan tendangan ke langit kala berhadapan dengan Brasil di final Piala Dunia 1994.
  33. Salah satu keberhasilan Baggio di timnas Italia adalah ia menjadi pesepakbola Italia pertama yang selalu mencetak gol di tiga edisi Piala Dunia.
  34. Selain di level timnas, Baggio juga tak pernah menjuarai Liga Champions. Satu-satunya gelar Eropa yang diraihnya adalah Piala UEFA bersama Juventus pada 1992/1993.
  35. Salah satu kebiasaan Baggio adalah bertengkar dengan pelatih atau manajer tim. Ini yang menjadi salah satu alasan mengapa ia tak diberangkatkan ke Piala Dunia 2002.