Chelsea memang yang membuat nama Eden Hazard dikenal dunia. Namun, Lille-lah yang mengasah bakatnya sehingga tercium oleh klub-klub top Eropa. Sebagai gantinya, Hazard membantu Lille meraih trofi Ligue 1 pertama mereka dalam 50 tahun terakhir.
Menerima Tawaran Lille
Hazard mengawali karier sepakbolanya di kampung halamannya bersama Royal Stade Brainois pada usia empat tahun. Salah seorang pelatihnya sudah merasa kalau Hazard adalah pemain yang berbakat.
Ia menghabiskan waktu selama delapan tahun di Brainois sebelum pindah ke AFC Tubize. Di Tubize-lah, bakat Hazard tercium pemandu bakat Lille. Ia lalu bertemu dengan ayah Hazard, Thierry, dan menawari Hazard kontrak untuk pemain muda.
Thierry menerima tawaran tersebut. Ia berharap fasilitas latihan di Prancis bisa lebih baik. Thierry pun menjelaskan kalau keputusan bermain di Lille adalah hal terbaik.
“Mereka tetap dekat dengan rumah dan di waktu yang sama, mereka terintegrasi dengan struktur di mana mereka bisa tumbuh. Karena di Belgia, sayangnya, cukup kosong untuk latihan pemain muda,” kata Thierry.
Debut di Usia 16 Tahun
Hazard bergabung dengan Lille pada 2005. Pada 28 Mei 2007, ia menandatangani kontrak profesional pertamanya dengan durasi tiga tahun.
Di usia 16 tahun, Hazard dipromosikan ke tim cadangan yang berlaga di Championnat de France Amateur, kompetisi tingkat keempat di sepakbola Prancis. Momen itu hadir pada 14 November 2007. Sejumlah pemain absen karena jeda internasional. Hazard pun dipanggil ke tim senior oleh Claude Puel yang menjabat sebagai manajer. Hazard diproyeksikan berlaga melawan Club Brugge dua hari kemudian.
Di laga persahabatan tersebut, Hazard masuk dari bangku cadangan. Karena penampilannya tersebut, ia kembali dipanggil ke tim utama pada 24 November untuk menghadapi Nancy di liga. Hazard pun mencatatkan debut profesionalnya dengan masuk sebagai pemain pengganti pada menit ke-78.
Di musim 2007/2008, Hazard belum menjadi pemain reguler di tim utama. Terkadang ia dipanggil, kadang kembali ke tim cadangan atau ditarik tim U-18 saat dibutuhkan.
Debut di Tim Senior Lille
Jelang musim 2008/2009, manajer baru Lille, Rudi Garcia, mempromosikan Hazard ke tim utama. Ia mulai bermain secara reguler buat Lille.
Pada 20 September, ia mencetak satu gol di menit ke-88 untuk membuat skor menjadi 2-2 di laga melawan Auxerre. Di laga itu, Lille akhirnya menang 3-2 lewat gol Tulio de Melo di injury time. Gol ini sekaligus menjadi gol pertama Hazard dengan rekor pencetak gol termuda sepanjang sejarah Lille.
Setelah penampilan demi pemanpilan ia lakoni, Lille pun menawarinya perpanjangan kontrak selama tiga tahun. Hazard pun diikat hingga 2012.
Hazard memang tidak selalu tampil sebagai starter. Namun, ia kerap mencetak gol-gol penting. Di 10 pertandingan liga terakhir, Hazard tampil jadi starter sebanyak delapan kali. Ia berkontribusi membawa Lille finis di peringkat kelima. Hasil ini membuat Lille lolos ke Europa League. Di akhir musim, Hazard pun mendapatkan penghargaan Ligue 1 Young Player of the Year. Ia menjadi pemain non-Prancis pertama yang mampu meraihnya.
Juara Prancis Bersama Lille
Benar saja, penampilan bagus Hazard membuatnya diincar sejumlah klub top Eropa. Sebut saja Arsenal, Manchester United, Inter Milan, sampai Barcelona dan Real Madrid. Hazard bahkan direkomendasikan Zinedine Zidane langsung pada Madrid.
Meski demikian, Chairman Lille, Michel Seydoux, mengumumkan kalau Hazard tak akan dijual. Apalagi Hazard juga memang ingin tetap bertahan untuk setidaknya selama semusim lagi di Prancis.
Penampilan Hazard kian mengagumkan dari hari ke hari. Mulai dari kemenangan atas Genoa sampai berperan penting di laga melawan Slavia Prague. Deretan penampilan bagus Hazard membuat Lille kembali memperbarui kontraknya yang akan berakhir pada 2014. Di akhir musim, Hazard kembali meraih penghargaan Young Player of the Year. Sementara Lille menempati peringkat keempat di Ligue 1.
Dengan bekal permainan yang konsisten, Hazard dipercaya menjadi starter di enam laga awal Lille. Akan tetapi, pada akhir September, ia justru dibangkucadangkan karena penampilan yang inkonsisten. Rudi Garcia berlasan kalau ini dilakukan untuk memberinya ruang untuk bernafas dan belajar kalau penampilannya yang “segini doang” tidaklah cukup.
Inkonsistensi ini yang juga dikeluhkan pelatih timnas Belgia saat itu, Georges Leekens. Menurutnya, Hazard butuh bekerja lebih keras baik secara fisik maupun mental. Pun menurut asisten pelatih, Marc Wilmots, di mana Hazard menunjukkan mentalitas pemalas saat berlatih bersama tim nasional.
Kritikan tersebut dijawab Hazard dengan penampilan memukau. Ia mulai kembali mencetak gol dan memberikan asis. Lille bahkan kembali menawarinya kontrak hingga 2015. Kontrak ini sekaligus menjadikannya sebagai pemain Ligue 1 dengan bayaran termahal!
Status tersebut membuat Hazard bermain maksimal termasuk mengantarkan Lille ke final Coupe de France. Dalam laga melawan PSG tersebut, Lille menang 1-0.
Sepekan kemudian, Lille merengkuh trofi Ligue 1 usai menahan imbang PSG 2-2. Ini menjadi gelar liga pertama Lille sejak musim 1953/1954. Bersama Hazard, Lille meraih trofi Piala Domestik dan gelar liga. Keesokan harinya, Hazard mendapatkan penghargaan Ligue 1 Player of the Year. Ini menjadikannya sebagai pemain termuda yang pernah memenangi penghargaan tersebut.
Musim Terakhir di Prancis
Musim 2011/2012 menjadi musim pertama Hazard mencicipi Liga Champions. Ia sempat kesulitan mencetak gol selama dua bulan di liga. Baru pada 3 Desember ia mencetak gol lewat tendangan penalti bergaya panenka.
Ia tidak bisa memberikan trofi lagi buat Lille di musim terakhirnya. Akan tetapi, capaiannya memang mengesankan: mencatatkan 11 laga bersama Ligue 1 sampai memenangi Ligue 1 Player of the Year mengalahkan Olivier Giroud dan Younes Belhanda.
Dan pada 4 Juni 2012, Chelsea mengonfirmasi kalau mereka setuju untuk mendatangkan Hazard dari Lille. Biaya transfernya “hanya” 32 juta paun. Dari banyak klub yang meminatinya, Hazard lebih memilih Chelsea karena “proyek” yang lebih menarik. Ditambah lagi, Chelsea baru juara Liga Champions.
Bergabungnya Hazard ke Chelsea sekaligus menandai akhir dari kerja sama profesionalnya bersama Lille. Hazard menjadi pemain penting yang bisa memberikan Lille dua trofi utama dalam satu musim.