Eden Hazard melampaui capaian 100 golnya untuk Chelsea. Dua golnya ke gawang Watford membuatnya mencetak 101 gol. Dia adalah pemain ke-10 The Blues yang bisa melakukannya.
Pertandingannya menghadapi Watford merupakan penampilannya ke-322 untuk Chelsea di semua ajang. Ini merupakan capaian luar biasa karena di era Premier League, baru John Terry, Frank Lampard, Petr Cech, dan Dennis Wise, yang masuk ke dalam 10 pemain dengan caps terbanyak buat The Blues.
Usai pertandingan tersebut, Hazard merendah.
“Untuk mencetak 101 gol dengan kesebelasan yang luar biasa ini adalah sesuatu yang tak akan pernah aku lupakan. Namun, kini penggemar, staf, dan para pemain ingin lebih. Aku ingin mencetak lebih banyak gol untuk klub ini, lalu menjadi legenda seperti Frank Lampard, Didier Drogba, dan John Terry,” tutur Hazard dikutip dari BBC.
Hazard ingin menjadi legenda. Kenyataannya, dengan melihat prestasi dan kontribusinya, ia memanglah seorang legenda. Atau setidaknya bisa disejajarkan dengan Lampard dan Terry.
Sejak didatangkan dari Lille pada 2012/2013, Hazard selalu memegang peranan penting di lini tengah klub. Ia hampir selalu bermain di liga, dengan jumlah penampilan terendahnya hanya 31 penampilan di liga pada 2015/2016. Jumlah golnya pun selalu dua digit, kecuali pada musim 2015/2016 yang merupakan musim tersulitnya.
Di era Maurizio Sarri, Chelsea seperti sangat bergantung pada produktivitas Hazard. Setidaknya ini terbukti dengan capaian golnya yang mencapai 10 gol di liga hanya dari 18 pertandingan. Bandingkan dengan musim lalu ketika ia mencetak 12 gol di liga dari 34 pertandingan.
Sebelumnya, Hazard merupakan pemain yang diandalkan kreativitasnya. Ia punya kecepatan, umpan akurat, dan visi yang baik. Ini yang membuat posisinya mirip dengan Paul Pogba ketika bermain untuk Juventus. Hazard seringkali ditempatkan di sayap kiri, tapi tak jarang sebagai gelandang serang. Pergerakannya pun begitu cair di atas lapangan.
Musim ini, Hazard membuktikan ketajamannya. Ketika para striker kesulitan mencetak gol, Hazard adalah solusinya.
“Eden Hazard bisa bermain di semua posisi. Dia bermain amat baik dengan dua gol dan mestinya bisa memberikan dua atau tiga asis. Dia bisa bermain dengan rekan-rekannya dengan amat baik,” puji Maurizio Sarri.
Pembuktian Hazard
Sebenarnya tidak ada yang perlu dibuktikan dari seorang Eden Hazard. Ya, Chelsea memang kalah beberapa hari sebelumnya dari Leicester City. Akan tetapi, kita tak bisa menafikan peran besar Hazard dalam penyerangan Chelsea. Meski tak menang, tapi terlihat besarnya usaha Hazard untuk memberikan asis atau mencetak gol buat The Blues.
Ketika melawan Watford, Chelsea kebobolan lebih dulu lewat gol Roberto Pereyra. Namun, Hazard berhasil mencetak dua gol yang membuat asa Chelsea untuk setidaknya mengejar pimpinan klasemen bisa hidup kembali. Gol kedua Hazard yang dicetak lewat tendangan penalti pun bermula dari pergerakannya yang dihentikan paksa oleh kiper Watford, Ben Foster.
Kualitas permainan Hazard terbukti bisa menjadi pembeda. Apalagi, Sarri lagi-lagi menempatkannya sebagai false nine, setelah Alvaro Morata cedera, sementara Olivier Giroud dicadangkan.
Soal perubahan peran ini, Hazard mengaku tak masalah, bahkan Sarri menyebut gelandang berkebangsaan Belgia ini gembira dengan peran barunya.
“Hazard bilang padaku kalau dia amat senang bermain di sana,” ungkap Sarri.
Sarri sendiri merasa bahwa di posisi apapun, Hazard bisa bermain secara efektif. Apalagi, kalau ia diberikan kebebasan di atas lapangan. Ini yang membuatnya bisa mengembangkan keputusannya sendiri.
“Tidak ada yang namanya posisi terbaik buat Hazard. Hazard adalah pemain yang hebat, dengan tingkat imajinasi yang tinggi, dan aku pikir dia butuh dibebaskan di lapangan. Jadi aku pikir tidak ada posisi yang tepat buatnya. Namun, kami perlu tingkat organisasi permainan yang tinggi untuk mendukung pergerakannya,” tutur Sarri.
Kontrak Hazard sendiri baru berakhir pada 2020. Akan tetapi, gosip kepindahannya sudah terdengar begitu kencang. Merupakan tugas Chelsea apabila berniat memperpanjang kontraknya, untuk terus menjaga Hazard. Pasalnya, gosip-gosip ini bisa membuat penampilan Hazard menurun, seperti yang terjadi pada musim 2015/2016, ketika ia dikaitkan dengan PSG.
Melihat kontribusinya musim ini, sulit bagi Chelsea agaknya untuk mencari pengganti Hazard yang lain. Hal paling realistis adalah membuatnya bertahan lebih lama di London. Apalagi, Hazard juga secara langsung ingin menyamai rekor para legenda Chelsea, dan menjadi legenda.