Jack Butland dan Takdir Nomor 1 Inggris

Foto: Stoke City FC

Sangat mudah untuk melupakan bagaimana Inggris sebenarnya memiliki penjaga gawang hebat selepas era David Seaman. Entah itu Joe Hart, Jordan Pickford, Tom Heaton, ataupun Jack Butland, semuanya merupakan penjaga gawang hebat yang layak menjadi nomor satu the Three Lions.

Perbedaan mereka dengan Seaman hanya satu. Seaman menggantung sarung tangannya ketika masih di puncak. Sementara Hart, Pickford, Heaton, dan Butland malang-melintang ke berbagai kesebelasan Inggris. Terutama Butland, satu-satunya dari nama di atas yang bermain di divisi dua Inggris, Championship, bersama Stoke City.

Nama Butland sudah mulai masuk radar tim nasional sejak masih berusia 18 tahun. Besar di Birmingham City, penjaga gawang kelahiran Bristol itu pertama direkomendasikan oleh mantan pemain the Blues, Mark Yates. Yates sedang mengasuh Cheltenham Town dan dia membutuhkan seorang pesaing untuk nomor satu the Robins, Scott Brown.

“Saya selalu mengikuti perkembangan pemain muda di Birmingham karena memang tidak jauh dari rumah. Ketika saya membutuhkan sosok untuk memberi perlawanan pada Brown, Butland muncul. Saya meminjamnya dari Birmingham City dan dia luar biasa,” kata Yates.

“Dirinya seperti memiliki aura. Kepercayaan dirinya mengejutkan kami. Tapi dia juga tidak arogan dan terus berlatih. Itu memberikan motivasi lebih untuk Brown,” jelas Yates. Pada musim dingin 2013, Butland dibeli Stoke City setelah menjalani  satu musim sebagai nomor satu Birmingham City.

Salah Satu Terbaik di Premier League

Foto: Independent

Juga diminati oleh Chelsea, Southampton, dan Fulham, Butland melihat peluang sebagai penjaga gawang utama paling besar di Stoke City. “Saya senang semuanya sudah selesai. Saya senang bermain jadi saya memilih kesebelasan terbaik untuk bermain. Bukan duduk menjadi penghangat bangku cadangan,” kata Butland.

Butland menyelesaikan musim 2012/13 bersama Birmingham sebelum kemudian diberikan waktu berkembang oleh the Potters lewat masa pinjaman bersama Barnsley, Leeds United, dan Derby County. Butland masih tertutup oleh Asmir Begovic di Stoke City. Itulah alasan Stoke meminjamkan dirinya kembali ke Championship. Tapi setelah Begovic pergi, Butland langsung jadi nomor satu.

Pada 2015/16, musim pertama Butland sebagai penjaga gawang utama Stoke City, dirinya masuk ke dalam jajaran 10 pemain terbaik di bawah mistar. Mencatatkan 10 pertandingan tanpa kebobolan dari 31 pertandingan. Lebih baik dari Thibaut Courtois di Chelsea. Sialnya, jelang akhir musim Butland cedera dan harus absen lebih dari setahun. Membuat dia tidak bisa tampil di mayoritas musim 2016/17.

Butland kembali jadi pilihan pertama the Potters setelah sembuh dari cedera. Sepanjang 2017/18, Butland gagal mempertahankan posisinya di 10 besar penjaga gawang yang paling minim kebobolan. Hanya berhasil mencatat enam clean sheet dari 35 pertandingan. Tapi dia juga tercatat sebagai penjaga gawang yang paling sering membuat penyelamatan (145) di Premier League.

Tetap Brilian Meski Jauh dari Promosi

Foto: Standard

Stoke City turun ke Championship, Butland terdampar di papan tengah ke bawah divisi dua. Tapi dirinya tetap menjadi salah satu penjaga gawang terbaik liga dengan 17 partai tanpa kebobolan dari 41 penampilan. Hanya penjaga gawang milik Sheffield United, Dean Henderson, yang mencatatkan rekor lebih baik sejauh ini (18 clean sheet / 40 laga).

Penampilan di Championship membuat berbagai kesebelasan Premier League kembali menaruh minat kepada Butland. Entah itu Bournemouth, Crystal Palace, atau Chelsea, semuanya ingin Butland menjaga gawang mereka. Leeds bahkan disebut ikut mengincar Butland jika promosi ke Premier League.

Menurut Football League World, jasa Butland bisa dilepas Stoke dengan dana 10 juta pauns. Meski Leeds pernah dibela oleh Butland, Bournemouth disebut sebagai tempat paling tepat bagi Butland.

The Cherries memiliki catatan positif soal mengembangkan talenta dalam negeri. Namun, Butland bukanlah satu-satunya penjaga gawang Inggris incaran Bournemouth. Mereka juga mengincar Nick Pope dari Burnley.

Butland mengaku ingin bertahan di Stoke City. Berusaha promosi dengan the Potters. “Semua tahu bahwa saya ingin bermain di Premier League. Namun saya juga ingin beri Stoke City tiket promosi. Media bisa berbicara, tapi sejatinya tempat saya di Inggris tak tergantung oleh klub. Itu tergantung saya tampil bagus, dan membantu klub agar tidak kebobolan,” jelas Butland.

Ditunggu Peter Shilton

Foto: Caught Offside

Pikiran idealis Butland patut diacungi jempol. Namun, Kepala Pelatih Inggris Gareth Southgate sendiri mengaku bahwa Premier League akan membantu seseorang untuk menembus tim nasional. Hal ini diutarakan Southgate saat ditanya tentang peluang Jack Grealish mengikuti jejak Declan Rice di the Three Lions.

“Saya tidak mengatakan bahwa mustahil untuk masuk tim nasional dengan membela tim dari Championship. Akan tetapi kami juga mengukur level kompetisi. Contohnya, Callum Hudson-Odoi, dia bermain di Liga Europa dan Premier League,” jelas Southgate.

Untungnya, Stoke City disebut siap melepas Butland. Barter dengan Asmir Begovic dari Bournemouth ditambah 10 juta pauns menjadi kesepakatan terbaik yang ditawarkan oleh suporter the Potters. Penjaga gawang legendaris Inggris, Peter Shilton pun memberi saran pada Butland.

“Saya menghargai Jack [Butland] yang ingin loyal dengan Stoke City. Dia tampil bagus di Championship. Saya juga pernah turun dari Premier League bersama Leicester City. Saat kami kembali ke Premier League, degradasi tidak membuat karier saya berantakan. Tapi selama dia bermain di Championship, akan sangat sulit baginya ke tim nasional. Padahal ada peluang untuk menggantikan Pickford,” kata Shilton.

Jack Butland dan tim nasional Inggris sudah ditakdirkan bersama. Masalahnya bukan apa ia layak menjadi nomor satu the Three Lions. Tapi kapan dirinya bisa memenuhi hal itu. Jika terus di Championship, mungkin akan sulit.