Gelandang serang muda Bayern Munich, Jamal Musiala, telah kembali ke Jerman di musim ini setelah sebelumnya menjadi pemain junior Chelsea. Namun lantaran lama di Inggris, ia masih berstatus sebagai pemain muda timnas Inggris –setidaknya untuk saat ini. Pada intinya Jamal Musiala mungkin sudah tahu bahwa ia tidak dapat mengharapkan tahun pertamanya kembali ke Jerman akan sesuai ekspektasinya.
Di sisi lain, pada tanggal 20 Juni, tepatnya ketika ia berusia 17 tahun 115 hari, mantan bintang akademi Chelsea itu menjadi pemain termuda yang tampil di Bundesliga untuk Bayern Munich. Ia membantu Die Rotten menang 3-0 atas Freiburg, dan juga memecahkan rekor pemain termuda yang telah dipegang Toni Kroos dan David Alaba sebelumnya.
Ini memunculkan banyak spekulasi tentang adanya indikasi kemajuan timnas U-17 Inggris jika Jamal Musiala memutuskan untuk tidak pindah kewarganegaraan. Karena sejak meninggalkan Chelsea pada musim panas tahun lalu, Musiala telah muncul sebagai salah satu prospek pemain muda yang paling cerdas.
Pelatih tim junior Bayern Munich Sebastian Hoeness bahkan memberikan testimoninya tentang kemampuan “dingin” Jamal Musiala. Ia merasa jika pemain kelahiran Jerman tersebut selalu fokus dan tenang sebelum dan setelah pertandingan berlangsung.
“Bocah itu selalu terlihat dingin. Jika Anda berbicara dengannya sebelum pertandingan, dia selalu tampak fokus, tenang dan pendiam. Dia punya skema yang bagus untuk persiapannya,” tutur Sebastian Hoeness ketika Bayern Munich menang 2-0 atas Zwickau pada awal Juni lalu.
Lahir di Fulda Jerman Tengah, Jamal Musiala merupakan keturunan blasteran dari dua negara yaitu Jerman (Ibunya) dan Nigeria (Ayahnya). Musiala kemudian pindah ke Inggris bersama keluarganya ketika ia berusia tujuh tahun. Ia menghabiskan empat bulan di Southampton sebelum akhirnya diminati oleh Chelsea.
Dikutip dari The Guardian, setelah menandatangani persyaratan beasiswa di Inggris pada tahun 2011, ia lalu mengikuti jejak pemain Chelsea Callum Hudson-Odoi untuk menghadiri Whitgift School di Croydon. Meskipun ia menyadari jika keinginan pindah ke Jerman adalah hal terbesarnya, Musiala tetap membuat debutnya untuk timnas Inggris U-15 pada 13 hari sebelum ia dipromosikan ke skuat Chelsea U-18. Tepatnya ketika ia berusia 15 tahun, dua bulan dan 13 hari.
Namun sayangnya, ia terhambat oleh rasa sakit yang tumbuh selama tahun terakhirnya di Chelsea. Ia kemudian dijadikan opsi pertukaran pemain oleh Chelsea untuk bek muda Bright Arrey-Mbi milik Bayern. Padahal di satu sisi Chelsea sebetulnya ingin menawarkan kesepakatan profesional kepada Musiala.
The Blues telah menganggap pemain mudanya itu mirip seperti Dele Alli pada usia yang sama. Tapi menurut mereka yang dekat dengan si pemain, Chelsea hanya mempermainkan Jamal Musiala. Dan pada akhirnya kegigihan Bayern yang memenangkan hati gelandang serang itu, dengan transfernya yang menjadi berita utama di Jerman.
“Saya sangat senang dengan tahun-tahun pertama saya di Inggris. Ada beberapa tim yang tertarik dengan saya di Eropa. Tetapi jika klub sebesar Bayern tertarik pada saya, saya sudah tidak bisa mengatakan tidak. Dan saya mencintai Bavaria sejak usia dini,” pungkas Jamal Musiala ketika baru tiba di Bayern tahun lalu.
Seperti polemik pemain muda pada umumnya, Jamal Musiala tidak memperoleh ekspektasi besar di awal kepindahannya. Ia merasa sedikit frustrasi ketika ditempatkan di tim U-17 Bayern. Namun positifnya, di sana ia mencetak rata-rata gol dan asisnya di setiap 105 menit.
Catatan inilah yang kemudian mengantarkan Musiala dipromosikan ke tim U-19 beberapa bulan setelahnya. Di tim barunya ini, ia mencetak dua gol apik ketika melawan Zwickau, yang sekaigus menjadikannya sebagai pencetak gol termuda kedua dalam sejarah liga.
Jamal Musiala saat ini mulai berlatih bersama pasukan senior Bayern Munich setelah kekosongan yang disebabkan oleh pandemi coronavirus. Dan manajer Hansi Flick memilihnya untuk menjadi opsi pemain di bangku cadangan ketika Bayern melawan Borussia Mönchengladbach pada 13 Juni lalu. Ia melakukan debutnya ketika menggantikan Thomas Muller di menit ke-88 kala Bayern melawan Freiburg.
Terlepas dari itu, ada satu poin yang tidak boleh dilupakan. Itu adalah; keberhasilan Jadon Sancho di Borussia Dortmund memang telah memastikan beberapa klub Bundesliga untuk berinvestasi besar-besaran kepada talenta Inggris. Termasuk Bayern Munich kepada Jamal Musiala. Klub-klub Inggris harus menyadari bahwa jika mereka tidak bertindak cepat, pemain-pemain muda potensial seperti Musiala mungkin bisa lepas dengan mudah dari tangan mereka.