Karier Gaizka Mendieta yang Dihancurkan Predrag Mijatovic

Foto: Superdoprte

Gaizka Mendieta merupakan sosok yang kontroversial. Sebagian orang mengingat dirinya sebagai maestro yang memimpin Valencia CF ke dua final Liga Champions berturut-turut. Sementara sebagian lainnya melihat dirinya sebagai gelandang Spanyol yang gagal jadi pengganti Juan Sebastian Veron di Lazio.

Setelah hampir satu dekade bermukim di Estadio Mestalla, Mendieta ditebus dengan dana 47,7 juta euro oleh Lazio. Kepala Pelatih Lazio Dino Zoff percaya bahwa Mendieta adalah sosok yang tepat untuk timnya. “Kedatangan Mendieta hanya akan memperkuat kami. Dia membuat Lazio semakin berkualitas dan kita hanya akan meraih keuntungan dari dirinya,” kata Zoff. “Ia adalah pemain yang agresif,” tambahnya.

Tapi kenyataannya, Mendieta hanya bertahan satu tahun di Kota Roma. Diasingkan kembali ke Spanyol setelah gagal memberikan kontribusi apapun untuk I Biancocelesti dari 31 laga yang ia jalani. Kabarnya, Mendieta selalu mendapatkan sorakan negatif dari suporter Lazio setiap kali ia merumput.

“Mendieta, satu peseta –mata uang Spanyol- pun kau tidak layak mendapatkannya!,” teriak mereka ke pemain yang mendapat gaji lebih dari tiga juta euro pertahun itu.

Foto: SportCafe24

“Saya tidak mendapatkan apapun dari Lazio. Pergantian pelatih dan pemilik membuat tim tidak stabil. Saya juga jarang dimainkan di sana. Lazio adalah kesebelasan pertama saya di luar Spanyol. Jadi itu adalah hal yang sulit,” aku Mendieta.

Mendieta mengaku menyesal tidak bisa berbuat banyak di Lazio. Apalagi ketika lingkungan Biancocelesti sebenarnya mendukung dia. “Ada pemain-pemain seperti Claudio Lopez, Ivan del Pena, dan Diego Simeone, yang sebenarnya memudahkan pekerjaan saya. Lazio ketika itu banyak diisi pemain Latin, namun entah kenapa kami gagal memperlihatkan permainan terbaik,” katanya.

“Ketika perubahan pemilik terjadi, saya tahu bahwa hal ini tak bisa terus terjadi. Saya akhirnya berdiri dan memutuskan pergi dari klub,” jelasnya.

Kegagalan di Lazio mengubah jalur perjalanan karier Mendieta. Dirinya berubah dari salah satu pemain termahal dunia menjadi gelandang gratisan yang dilepas ke Middlesbrough.

Drama Predrag Mijatovic

Foto: Twitter / @realmadriden

Padahal sebelum bergabung dengan Lazio, Mendieta memiliki kesempatan untuk menjadi bagian dari Los Galacticos pertama di Real Madrid. Menyusul Luis Figo dan Claude Makelele yang sudah lebih dulu mendarat di Bernabeu. Sayangnya, tawaran itu ditolak oleh Los Che.

“Saya lebih baik kelaparan dibanding menjual Mendieta ke sana,” kata Presiden Valencia Pedro Cortes. “Kami tidak akan pernah berbicara dengan Real Madrid,” tambah pengganti Cortes, Jaime Orti.

Valencia dan Real Madrid bukanlah musuh bebuyutan. Mereka bahkan pernah mengirim Quique Sanchez Flores, Juan Sol, dan Francisco Munoz ke Bernabeu. Tapi saat Mendieta ingin ditarik, kubu Los Che masih merasa sakit hati.

Pada musim panas 1996, pihak Los Blancos memboyong penyerang Yugoslavia, Predrag Mijatovic ke Bernabeu dengan dana 14 juta euro. Mijatovic menjadi bagian dari lini serang maut Fabio Capello bersama Davor Suker dan Raul Gonzalez.

Mijatovic terlibat dalam 47 gol dari 118 penampilannya bersama Los Blancos. Dirinya bahkan membantu Si Putih meraih gelar Liga Champions 1997/1998. Gelar pertama di kompetisi tertinggi Eropa sejak 1966.

Tapi Mijatovic pindah ke Real Madrid secara diam-diam. Melakukan negosiasi di belakang Presiden Valencia Francisco Roig. Menurut Marca, sejak saat itu Valencia ogah melakukan bisnis dengan Real Madrid. David Villa, Silva, Jose Luis Gaya, Roberto Ayala, semua pernah disebut menjadi incaran Los Blancos tapi tidak ada satupun yang berhasil didaratkan.

Pemain pertama yang dilarang pindah ke Bernabeu? Gaizka Mendieta! Gelandang berambut pirang bahkan mengakui bahwa ulah Mijatovic adalah alasannya tidak mengenakan kostum Real Madrid.

Antara Mendieta, Zidane, Rui Costa, dan Beckham

Foto: El Espanol

“Mereka [Real Madrid] datang untuk saya bersama AC Milan dan Lazio. Namun beberapa tahun sebelumnya Mijatovic merusak hubungan Valencia dengan mereka,” aku Mendieta.

“Valencia hanya rela melepas saya jika Real Madrid mau membayarkan penuh klausal pelepasan yang ada (77 juta euro). Hal itu tidak mungkin terjadi karena mereka baru mengeluarkan dana besar untuk memboyong Zinedine Zidane dari Juventus,” jelasnya.

“Pilihan saya tinggal Lazio dan AC Milan. Kemudian AC Milan mendatangkan Rui Costa. Saya langsung tahu opsi terbaik adalah Lazio,” lanjutnya di Majalah FourFourTwo. Rui Costa, Zidane, semua merasakan kesuksesan bersama Real Madrid dan AC Milan. Hanya Mendieta yang gagal. Padahal dulu mereka setera.

Jorge Valdano, legenda Real Madrid yang mengasuh Mendieta di Valencia bahkan mengakui dirinya sebagai ‘David Beckham dari Spanyol’.

Foto: Sportsclub

“Mendieta adalah sosok yang bisa bermain di mana saja. Ia bisa diandalkan. Sejak muda dirinya memang sudah seorang atlet, layaknya David Beckham,” kata Valdano.

“Valencia pernah ingin membuangnya setelah ia mengalami cedera. Saat itu ia berposisi sebagai seorang bek tengah. Tapi kemudian dia mulai diberi kesempatan untuk lebih maju. Ia merasa bebas dan percaya diri. Orang-orang di Valencia kebingungan. Mereka seperti melihat Sol Campbell bertransformasi jadi Robert Pires,” lanjutnya.

Entah apa yang akan terjadi jika drama Mijatovic tidak terjadi tujuh tahun sebelumnya. Mungkin Mendieta akan tetap mempertahankan statusnya sebagai salah satu pemain terbaik Spanyol. Mungkin David Beckham tidak akan pernah membela Los Galacticos.

Semuanya sudah berlalu. Menengok ke belakang, Mendieta pun tak menyesali pilihannya membela Lazio. “Saya tetap meninggalkan Olimpico dengan kepala tegap. Saya seorang profesional. Berapapun biaya yang dibayar Lazio, saya melakukan yang terbaik di sana. Tapi banyak faktor yang membuat masa-masa di sana tidak mudah”.