Karim Benzema adalah Striker yang Paling Diremehkan di Eropa

Pada Selasa (26/11) malam lalu, lapangan di Bernabeu penuh dengan pemain bintang sepakbola, dari Kylian Mbappe sampai Eden Hazard, Neymar sampai Edinson Cavani, menyelimuti pertandingan antara Real Madrid dan Paris St-Germain di Liga Champions. Namun, ada hal unik yang lebih menarik perhatian bos PSG, Thomas Tuchel, dan hal unik ini bukan tentang salah satu dari para superstar yang telah disebutkan. Tapi itu tentang striker Real Madrid, Karim Benzema.

Entah apa yang membuat Tuchel memilih memfokuskan matanya pada Benzema. Tapi yang jelas, nama striker asal Perancis itu memang benar-benar seru untuk dibahas. Ada berbagai fakta yang menarik darinya, mulai dari awal karier sampai rekor-rekor tertentu yang bisa dibilang jarang diketahui oleh sebagian besar para pecinta sepakbola.

Salah satunya terjadi pada tahun 2009, tepat disaat Cristiano Ronaldo bergabung dengan Real Madrid dengan bayaran 80 juta paun dari Manchester United. Karim Benzema sempat menjadi target Sir Alex Ferguson untuk menggantikan Ronaldo di Old Trafford. Namun, Benzema menolak langkah itu, dan sebaliknya, ia justru menjadi rekan satu tim Ronaldo karena ia akhirnya turut bergabung dengan Madrid dari Lyon seharga 30 juta euro.

Satu dekade kemudian, nama Karim Benzema masih melekat pada jersey Real Madrid, dan tidak banyak yang tahu, jika pria berusia 31 tahun tersebut ternyata memiliki berbagai catatan menarik selama kariernya di Santiago Bernabeu. Bahkan, catatan ini tidak kalah menarik dengan apa yang telah diraih Cristiano Ronaldo.

Rekor Benzema Di antara striker terbaik Eropa

Pada saat Ronaldo dan Lionel Messi membawa sepakbola ke level baru dengan catatan gol yang menakjubkan, catatan Benzema sendiri cenderung berada lebih sedikit di bawah itu. Dalam pertandingan yang berakhir dengan kemenangan 6-0 atas Galatasaray beberapa waktu lalu, Benzema telah melakukan sesuatu yang “luar biasa”. Dua gol yang ia cetak membuat ia menjadi pemain kedua setelah Messi yang mencetak gol dalam 15 musim Liga Champions secara berturut-turut.

Ketahuilah, bahkan Ronaldo sekalipun belum bisa mencapai prestasi semacam itu –karena ia belum mencetak gol di babak penyisihan grup untuk United pada musim 2005/2006. Benzema juga sudah mencatatkan lebih dari 50 gol, dan membuatnya menyalip striker legendaris Madrid Alfredo di Stefano di Eropa. Hanya dua striker Ronaldo dan Messi saja yang telah mencetak gol lebih dari Benzema di Liga Champions sejak 2009.

Di satu sisi, hanya tiga hari berselang setelah melawan Galatasaray, dua gol ke gawang Eibar di La Liga berhasil membawa Benzema masuk ke urutan keenam dalam daftar pencetak gol Real Madrid sepanjang masa, menyalip legenda lain yaitu Ferenc Puskas, dan juga menjadi pemain Perancis dengan catatan gol tertinggi di klub asing melampaui rekor Thierry Henry di Arsenal.

Di sisi lain, Karim Benzema sendiri telah memenangkan empat trofi Liga Champions, dua gelar La Liga, dua Copa del Reys, tiga Piala Super UEFA dan empat Piala Dunia antar klub selama kariernya di klub. Meski berbagai manajernya seperti Manuel Pellegrini, Jose Mourinho, Carlo Ancelotti, Rafael Benitez, Zidane (dua kali), Julen Lopetegui dan Santiago Solari datang dan pergi, sampai sekarang ia masih tetap konsisten berpijak di atas Bernabeu.

Di tim utama, ia sempat menghadapi persaingan ketat dari pemain seperti Gonzalo Higuain dan Alvaro Morata. Selain itu, ia juga sempat terancam dengan kehadiran Luka Jovic di musim ini. Namun, ternyata namanya tetap lebih dipercaya berada di tim utama daripada striker asal Serbia tersebut. Malah, alih-alih tergantikan, Benzema justru terus memimpin barisan depan Madrid dan menjadi pencetak gol terbanyak La Liga dengan 10 gol di musim ini.

Apa yang membuat Benzema begitu efektif dan populer?

Media Marca, pada bulan April lalu, pernah mengatakan bahwa mereka telah mengkritiknya selama 10 tahun, dan Benzema tetap menjadi yang terbaik di atas kritikannya tersebut. Sementara itu, pada bulan September lalu, nama Benzema sempat menduduki puncak jajak pendapat yang dibuat media Marca untuk kategori nama pemain populer yang diremehkan.

“Saya pikir kurangnya pengakuan atas bakat Benzema tidak sampai kepadanya. Kembali pada bulan Januari, L’Equipe pernah menerbitkan daftar pendek 15 penyerang terbaik, tapi nama Benzema tidak terlihat di mana-mana. Dia (Benzema) pernah menulis di media sosial, ‘hei L’Equipe, teman-teman saya, apakah saya mungkin menjadi yang ke-16?’. Kontroversi di luar lapangan mungkin akan berarti baginya. Dia tidak pernah mendapatkan kredit yang layak diterimanya, apalagi, tentu saja di Perancis,” tandas John Bennett dari BBC World Service Sport.

Padahal sebetulnya, semua orang bisa menilai kalau Karim Benzema adalah salah satu penyerang paling efektif. Bahkan, selain bisa mencetak gol secara teratur, Benzema juga selalu menjadi objek umpan yang konstan untuk rekan setimnya sejak ia bergabung pada 2009. Selama periode itu, hanya Messi (140), Ronaldo (96) dan Luis Suarez (84) yang mampu menciptakan lebih banyak gol di lima liga teratas Eropa daripada Benzema (76).

“Benzema sangat populer di kalangan manajer dan sesama pemain di Real Madrid karena ia selalu mendapatkan yang terbaik dari rekan setimnya. Anda mungkin tidak akan mendapatkan banyak striker hebat yang dikenal dan tidak mementingkan diri sendiri. Namun, Benzema adalah salah satunya. Dia adalah pemain dengan visi permainan tim yang nyata,” ujar Bennett.

“Pemain asal Perancis itu memainkan peran besar dalam kesuksesan Ronaldo di Bernabeu, dan memberinya lebih banyak asis di La Liga daripada pemain Real Madrid lainnya. Rekor pencetak golnya juga bertahan untuk dicermati. Ya, ada masa-masa sulit menghantamnya, tetapi dia masih mampu mencetak 30 gol musim lalu di semua kompetisi.”

“Benzema bekerja lebih keras daripada upaya penghargaan yang sama sekali tidak pernah meliriknya, di dalam dan di luar lapangan. Anda tidak akan mencapai tingkat konsistensi tanpa kebugaran luar biasa sepertinya, dan tampaknya Benzema mampu melakukan sesuatu yang sulit dilakukan pesepakbola lain baik di dalam maupun di luar lapangan.”

Soal pengasingan Benzema dari tim nasional Perancis secara permanen

Meskipun rekornya di level klub berhasil menempatkannya di antara striker elit Eropa, tapi ia tetap menjadi pemain yang jauh lebih mencolok dengan ketidakhadirannya di tim nasional Perancis. Benzema telah mencetak lebih banyak gol liga daripada rekan senegaranya seperti Antoine Griezmann, Alexandre Lacazette, dan Olivier Giroud, yang memainkan semua tujuh pertandingan di Piala Dunia 2018.

Benzema sendiri tidak pernah bermain untuk tim nasional sejak skandal sex tape-nya pada 2015 –sebuah kasus yang kemudian dibatalkan prosesnya. Ia juga melewatkan kompetisi Euro 2016 dan kemenangan Piala Dunia dua tahun kemudian. Selama jeda internasional bulan November ini, presiden Federasi Sepakbola Perancis Noel Le Graet malah menyatakan bahwa sudah tidak ada pintu dan jalan kembali bagi Benzema, meski ia adalah pemain yang sangat bagus. Menurutnya, petualangan sang pemain di timnas Perancis sudah berakhir.

“Pertandingan terakhirnya di Perancis adalah pada Oktober 2015, akan tetapi namanya masih muncul selama setiap jeda internasional setelah itu. Banyak pakar di negaranya menyesalkan kenyataan bahwa dia tidak bisa lagi bermain untuk tim nasional Perancis,” ungkap Bennett dikutip dari BBC Football.

“Perlu diingat bahwa dia dikritik menjelang akhir waktunya dengan mengenakan jersey Perancis karena tidak bermain sebaik seperti halnya dia bermain untuk klubnya, akan tetapi hanya sedikit orang yang akan berpendapat bahwa jika bukan karena skandal, dia pasti akan tetap menjadi striker andalan Perancis lebih dari Giroud. Dia juga akan mengalungkan medali pemenang Piala Dunia di lehernya.”

 

Sumber: BBC Sports