Kenan Yildiz dan Bayang-Bayang Alessandro Del Piero

Laga pembuka Liga Champions 2024/2025, antara Juventus vs PSV Eindhoven di Allianz Stadium, Turin, memasuki menit ke-20. Di sisi kiri lapangan, Kenan Yildiz menerima bola dari Nico Gonzalez. Dia menguasai bola, berlari dan melakukan cut-inside ke dalam kotak penalti, sebelum melepaskan tembakan melengkung yang mengenai bagian dalam tiang kanang dan bola masuk ke gawang lawan.

Gol spektakuler tercipta dari tendangan yang indah, membuka keunggulan Juventus atas tamu dari Belanda itu. Tapi, alih-alih mendengar nama Yildiz bergema di stadion, fans malah meneriakkan, “Del Pieroooo!” Ternyata gol itu telah mengingatkan semua penggemar Juventus pada ‘Il Gol Alla Del Piero’ yang dicetak sang legenda, Alessandro Del Piero hampir 30 tahun silam di ajang yang sama.

Dari Bayern Munchen

Darah sepakbola sama sekali tak ada dalam tubuh Yildiz, baik dari ibu yang berkebangsaan Jerman maupun ayah yang berasal dari Turki. Namun, sang ayah punya kecintaan terhadap olahraga ini. “Dia tidak bisa bermain di masa mudanya karena tinggal di kota kecil di Turki,” cerita Yildiz dilansir oleh Sporting News. “Tetapi dalam benaknya, dia sangat hebat. Jadi, dia mulai berlatih dengan saya.”

Ayah Yildiz, Engin menyadari bakat sang putra. Sejak usia tiga tahun, dia pun membimbingnya secara otodidak, belajar dari pertandingan-pertandingan yang mereka lihat, atau menonton video YouTube. Karier Yildiz pun dimulai dari klub lokal, Sallern Regensburg pada 2010 dan Jahn Regensburg pada 2011. Dia usia tujuh tahun, akhirnya sang bocah pun berhasil menembus akademi Bayern Munchen.

Bahkan, saat usia 10 tahun, bakat Yildiz mampu membuat Adidas memberikan kontrak profesional untuknya. Dalam perjalanan awal kariernya itu, dia terus menimba ilmu bersama akademi Bayern Munchen, hingga memutuskan untuk mencoba tantangan baru pada 2022, di usia 17 tahun. Awalnya dia tampak akan bergabung ke Barcelona, ​​tetapi Juventus akhirnya jadi ”pilihan terbaik” baginya.

Debut di Juventus

Yildiz sebenarnya diproyeksikan untuk tim primavera (U-19). Tapi agen Hector Peris Ros mendorong agar penyerang serba bisa itu dipindahkan ke Juventus Next Gen, tim kedua klub yang main di Serie C. “Departemen scouting benar-benar terkesan saat pertama melihatnya,” kata Massimo Brambilla, pelatih kepala tim cadangan Juventus itu. “Anda bisa tahu bahwa dia lebih baik dari yang lainnya.”

Dan, pemain kelahiran Regensburg, Jerman, 4 Mei 2005 itu terus menunjukkannya. Dia memulainya bersama tim primavera, sebelum melakoni debut profesional di Serie C pada akhir 2022, dan lalu tampil hingga akhir musim. Semuanya memang berjalan begitu cepat bagi Yildiz. Jelang musim baru, pelatih Juventus saat itu, Massimiliano Allegri memanggilnya ke tim utama untuk ikut tur pramusim.

Beberapa bulan kemudian, Yildiz telah berdiri di tengah lapangan dalam debutnya bersama Juventus. “Perasaan itu gila,” ucapnya usai laga perdana Serie A 2023/2024 di markas Udinese pada 21 Agustus 2023 itu, dilansir Goal. “Tapi pelatih berkata, ‘Pemanasan!’ Saya sudah sedikit gemetar karena saya benar-benar gugup, harus saya akui. Tapi ketika dia menyebut nama saya, rasanya seperti ‘wow!’”

Tetapi, Allegri malah mengomentari hal lain dari penampilan Yildiz kala itu. “Dia menyentuh rambut 100 kali, jadi dia harus memotongnya besok,” ujarnya. Menariknya, sang pemain langsung mengikuti perintah itu. “Dia memotongnya keesokan harinya. Saya senang karena itu menunjukkan dia anak yang cerdas dan mau mendengarkan,” ucap Allegri. Dan, sepekan kemudian dia kembali dimainkan.

Serba Sang Idola

Tepat pada 7 November 2023, setelah penampilan kelimanya bersama I Bianconeri di Serie A, Yildiz secara resmi dipromosikan ke tim utama. “Kenan akan jadi pemain hebat,” ungkap Allegri. Hingga akhir musim, dia mampu mencatatkan 32 penampilan dengan empat gol dan dua assist di semua ajang, 10 di antaranya sebagai starter, termasuk saat mencetak gol debut pada 23 Desember 2023.

Sejak itu, Yildiz mulai dibanding-bandingkan dengan Del Piero. Apalagi, dia bermain pada posisi yang sama seperti sang idola, second striker dan sering beroperasi dari sisi kiri. Bahkan, sang bintang muda itu juga meniru selebrasi Del Piero, menjulurkan lidah sambal berlari dengan merentangkan kedua tangannya. Tetapi, tentu saja bakat besarnya yang membuat Del Piero akhirnya benar-benar terpikat.

“Yildiz tentu termasuk salah satu pemain muda paling saya sukai, dia telah menunjukkan sebagian kemampuannya,” kata Del Piero. “Saya akan memberi nomor punggung 10,” dilansir Football Italia, April 2024. Musim ini, Yildiz benar-benar memakai nomor keramat itu, dan semua tentang dirinya benar-benar serba Del Piero. Termasuk golnya ke gawang PSV, yang berhasil memecahkan rekor sang legenda sebagai pemain Juventus termuda yang mencetak gol di Liga Champions, 19 tahun 136 hari.

Asa pada Yildiz jelas sangat besar. Tentu saja, juga ada harapan, bayang-bayang Del Piero itu tak jadi beban. Contoh dari Sebastian Giovinco misalnya, yang sempat punya awal karier mentereng, tapi tak pernah benar-benar mampu mencapai level Del Piero yang diharapkan oleh fans. Begitu pula lulusan akademi seperti Davide Lanzafame, atau Filippo Boniperti. Hingga Paulo Dybala dan Federico Chiesa pun juga gagal menjadi legenda Juventus karena dibekap cedera. Makanya, Yildiz punya tugas berat.

Sumber: Goal, 90 Min, Football Calcio