Pada Piala Dunia 2018 lalu laju Inggris dihentikan oleh Kroasia pada babak semifinal. Gol Mario Mandzukic saat itu membuat ambisi mereka untuk kembali ke final ajang empat tahunan tersebut menjadi kandas.
12 tahun sebelumnya, negara yang sama juga menjadi biang kerok kegagalan Inggris pada turnamen internasional. Pada kualifikasi Piala Eropa 2008, Tiga Singa dua kali kalah dari Kroasia yang membuat mereka absen dari gelaran Piala Eropa 2008 di Swiss. Dua kekalahan yang diwarnai oleh dua blunder yang masing-masing menimpa sang penjaga gawang. Diawali dari kejadian pada 11 Oktober 2006.
Pada malam yang dingin di stadion Maksimir, Inggris menerima jamuan Kroasia untuk melakoni pertandingan keempat kualifikasi Euro 2008 Grup E. Kedua kesebelasan sama-sama mengincar tiga poin. Kroasia membawa modal kemenangan 7-0 atas Andorra empat hari sebelumnya. Sementara itu, Inggris butuh tiga poin untuk mendongkrak kepercayaan diri mereka karena pada pertandingan terakhir bermain imbang tanpa gol melawan Makedonia di Old Trafford.
Akan tetapi, Inggris justru mengalami kesulitan. Mereka tertinggal melalui gol Eduardo da Silva pada menit ke-61. Anak asuh Steve McClaren mencoba untuk menyamakan kedudukan. Akan tetapi, situasinya justru memburuk. Mereka kembali tertinggal akibat bola backpass yang tidak disangka-sangka akan menjadi gol.
Tujuh menit setelah gol Eduardo, Kroasia bersiap menekan sisi kanan pertahanan Inggris yang dijaga Gary Neville yang sedang menguasai bola. Berada dalam situasi tertekan, pemain Manchester United tersebut memberikan back pass kepada Paul Robinson untuk menjauhkan bola dari lini permainan mereka.
Akan tetapi, tindakan sepele tersebut justru berakibat fatal. Robinson gagal menendang bola yang mengakibatkan bola bergulir ke gawangnya sendiri. Pemandangan ini tentu sulit dipercaya. Oh my goodness adalah kalimat pertama yang keluar dari mulut Martin Tyler ketika melihat gol bunuh diri tersebut. Inggris tertinggal 2-0 dan bertahan hingga akhir pertandingan. Para pemain ini kemudian kembali ke klubnya masing-masing dengan membawa nol kemenangan pada jeda bulan Oktober.
Gary Neville tercatat sebagai pencetak gol bunuh diri tersebut. Maklum, karena dia adalah orang terakhir yang menyentuh bola tersebut. Akan tetapi, hujatan justru lebih banyak mengarah kepada si penjaga gawang. Terkesan aneh mengingat tayangan ulang memperlihatkan kalau bola luput ditendang Robinson karena mengenai permukaan tanah yang tidak rata. Sayangnya, Robinson sudah menjadi kambing hitam. Halaman depan The Sun memuat tajuk utama “Robbish”, sedangkan Daily Mail memberi judul “Orang Bodoh”.
“Saya mendapat banyak kritik. Saya melihat kejadian itu dan kesalahan itu tidak disengaja. Lalu semuanya melaporkan kalau itu adalah kesalahan saya. Saya juga pernah membuat kesalahan, tapi kesalahan ini bukan karena saya. Saya kecewa karena pemberitaannya. Saya tidak menyangka akan terbangun dan mendapat pelecehan,” kata Robinson.
Robinson juga menyalahkan Gary yang memilih melakukan back pass ketimbang mengoper ke pemain yang melebar dari gawang. Di sisi lain, Gary merasa kalau gol bunuh diri itu terjadi secara tidak sengaja. Ia juga berkata bahwa sulit untuk melakukan tindakan apa pun ketika bola terlanjur bergulir ke gawang.
Gol tersebut tidak hanya membuat Inggris kalah melainkan juga merusak catatan bagus Robinson. Sebelum pertandingan, Robinson sudah enam laga beruntun tidak kebobolan pada ajang internasional. Ia siap untuk menyamai raihan Gordon Banks yang melakukannya tujuh kali. Sayang, semua harapan hancur karena insiden yang ia sebut sebagai freak goal tersebut.
Apa yang terjadi di Maksimir adalah awal dari berantakannya timnas Inggris pada kualifikasi Euro 2008. Mereka terseok-seok dan kekalahan dari Rusia membuat kepastian mereka untuk melaju ke putaran final ditentukan pada pertandingan terakhir. Saat mereka balik menjamu Kroasia di stadion Wembley.
Trauma akibat kejadian di Maksimir, McClaren memilih untuk tidak memainkan Robinson. Tempatnya diisi oleh Scott Carson. Apes bagi mantan penggawa Liverpool tersebut karena pada pertandingan menentukan itu, ia membuat blunder. Pada menit ke-9, ia luput menangkap bola tendangan Niko Kranjcar yang membuat perjalanan Inggris menjadi semakin sulit pada saat itu.
Sempat menyamakan skor menjadi 2-2 setelah tertinggal dua gol, Kroasia meraih kemenangan di Wembley dengan skor 2-3 yang membuat Inggris mengulang catatan tahun 1984 ketika mereka juga gagal melaju ke putaran final. Semua diawali dari blunder Paul Robinson.