Ketika Troy Deeney Menghina Budaya Meksiko

Watford berhasil melangkah ke final Piala FA 2018/2019 setelah mengalahkan Wolverhampton Wanderers dengan skor tipis 3-2. Sempat tertinggal 0-2 lebih dulu, Watford bangkit melalui dua gol Gerard Deulofeu dan tendangan penalti Troy Deeney. Gol Deeney jadi alasan partai semi-final Piala FA tersebut harus berlangsung 120 menit.

Bukannya bahagia, kapten Watford itu melontarkan komentar negatif tentang penyerang Wolves, Raul Jimenez. Ketika Jimenez mencetak gol kedua Wolves pada menit ke-62, dia mengeluarkan topeng pemberian atlet gulat profesional Meksiko sekaligus temannya, Sin Cara. Selebrasi ini sudah sering dilakukan Jimenez sebelum bermain di Inggris. Jarang ia lakukan, namun identik.

Biasanya, topeng tersebut keluar ketika dirinya mencetak gol penting. Entah itu gol di partai puncak Taca da Liga (Piala Liga Portugal) atau ketika dirinya merasa telah memberi tiket ke final Piala FA untuk Wolverhampton.

Gol Jimenez di Taca da Liga membuat dirinya menjadi salah satu ikon Benfica. Hal serupa bisa terjadi andaikan Wolves lolos ke final Piala FA. Apalagi dirinya baru saja jadi pemain termahal klub setelah dipermanenkan dengan dana 30 juta pauns.

Namun Deeney melempar komentar negatif tentang selebrasi Jimenez tersebut. “Jujur, saya tidak melihat selebrasi itu sampai Anda tunjukkan. Sebenarnya saya ingin berkata kasar. Tapi baguslah dia menggunakan topeng tersebut, karena dia adalah pecundang dan bisa bersembunyi di baliknya,” kata Deeney.

Inggris sebenarnya juga merupakan salah satu tempat di mana gulat profesional digeluti, berkembang, dan populer. Gulat bahkan masuk dalam menu latihan Watford. Akan tetapi, budaya gulat profesional di Inggris memang beda dengan Meksiko. Dalam budaya Meksiko, topeng bukanlah tempat tersembunyi. Namun sesuatu yang sakral. Secara tidak langsung, Deeney telah menghina budaya Meksiko.

Sakral di Dunia Gulat, Terutama Meksiko

Foto: Daily Mail

Sejarah topeng lucha libre -aliran gulat meksiko- sudah lahir sejak kompetisi pertama dibuat. Ketika dunia masih mengira gulat profesional sebagai sesuatu yang murni dan bukan rekaya. Uniknya, menurut Culture Trip, pegulat pertama yang memperkenalkan topeng sebagai atribut pada publik Meksiko berasal dari Amerika Serikat: Corbin James Massey, alias El Ciclón.

Ketika Rodolfo Guzmán Huerta atau El Santo menggunakan topeng berwarna silver, dan tidak pernah melepasnya selama empat dekade. Barulah nilai topeng tersebut jadi sakral. Sosok El Santo begitu populer di Meksiko. Ia bukan hanya seorang pegulat. Begitu tenar El Santo, ia sampai terlibat dalam dunia perfilman. Lebih dari 50 film dibintangi El Santo dan mayoritas dari judulnya mengedepankan namanya, ‘Santo’.

Tutup usia pada 1984, El Santo hanya sekali tertangkap kamera memperlihatkan wajahnya. Itu juga secara suka rela. Tak harus diperebutkan lewat gulat seperti yang lainnya. Semua ia lakukan demi menjaga ilusi dan kepercayaan masyarakat bahwa gulat profesional adalah hal nyata. Ketika El Santo meninggal dunia, ia juga dikubur dengan topeng silver menutupi wajahnya. Kemudian diabadikan dalam bentuk patung di Tulancingo, daerah kelahirannya.

Sudah lebih dari 86 tahun sejak El Ciclon memperkenalkan topeng ke dunia gulat Meksiko. Lebih dari tiga abad semenjak El Santo meninggal. Masih banyak pegulat profesional yang menjaga kesakralan topeng atau mascara. Entah itu Penta El Zero ataupun El Generico.

Identitas El Generico bahkan sebenarnya sudah diketahui publik. Dia menjadi bagian dari perusahaan gulat profesional terbesar dunia, World Wrestling Entertainment (WWE) dengan nama Sami Zayn. Namun setiap ditanya tentang El Generico, dia selalu mengatakan bahwa identitas alternatifnya itu sedang membantu anak-anak di pedalaman desa. Sakral!

Sin Cara Seperti Spider-Man

Topeng Sin Cara sendiri memiliki arti tersendiri. Bagi penikmat gulat profesional hal ini mungkin lelucon karena sosok di balik topeng itu sudah berganti beberapa kali. Namun, pada dasarnya topeng Sin Cara memberi pesan bahwa semua orang bisa jadi Sin Cara. “Todos Somos Sin Cara“. Mungkin dalam kultur yang lebih populer lagi, seperti Spider-Man.

"Anyone can wear the mask. You could wear the mask. If you didn’t
know that before,I hope you do now. Because I’m Spider-Man."
- Miles Morales. (Spider-Man: Into The Spider-Verse)

Apabila topeng Black Panther, Spider-Man, dan Batman bisa masuk ke lapangan hijau tanpa mendapat sebuah hinaan. Mengapa topeng Sin Cara tidak mendapat perlakuan serupa. Lagipula Jimenez adalah warga negara Meksiko dan dia bukan satu-satunya pesepakbola yang pernah menggunakan topeng pegulat profesional di atas lapangan.

Sebelum Jimenez, Sebastián Abreu dan Gabriel Pereyra juga pernah melakukan hal yang sama. Keduanya bahkan tidak berasal dari Meksiko. Abreu merupakan penyerang Uruguay yang membela tim nasional hingga 2012. Sementara Pereyra adalah gelandang Argentina yang meraih tiga gelar juara bersama River Plate. Jimenez dari Meksiko. Melakukan sebuah selebrasi yang dinilai sakral oleh budayanya. Pengecut?