Kisah Pencetak Brace Termuda Serie A, Pietro Pellegri (2)

Ada kisah menarik lain setelah penyerang muda Genoa, Pietro Pellegri, mencetak sejarah dengan dua golnya ke gawang Lazio minggu lalu tersebut. Dilansir dari Bleacher Report, Pellegri yang masih berusia 16 tahun tersebut memberikan wawancara yang menyentuh hati soal raihannya tersebut.

Di mana Pellegri menjadi sangat emosional kala ditunjukkan oleh pers foto ayahnya, Marco yang menangis saat merayakan gol anaknya tersebut. Kisah ini menjadi lebih menarik lagi lantaran Ayah Pellegri, Marco adalah salah satu manajer tim Genoa, yang bertanggung jawab menghubungkan klub dengan para pemain.

Salah satu kewajiban Marco adalah mengisi daftar pemain dan mengatur pergantian pemain di papan milik tim wasit. Sehingga setiap anaknya dimasukkan oleh Juric, Marco akan bersanding di sebelah ayahnya di pinggir lapangan.

Tentu jasa besar Marco diapresiasi dengan baik oleh Pietro Pellegri. Dimana ia mengatakan sangat berterima kasih kepada ayahnya yang telah memasukkan dirinya ke akademi Genoa sedari dini.

“Dengan dua gol di Marassi, di bawah sudut utara stadion, saya telah menunaikan mimpi saya. Satu gol saya dedikasikan untuk para fans, karena saya adalah Genovese seperti mereka dan satu lagi untuk saya,” terang Pellegri.

Lebih lanjut lagi, Pellegri mengatakan bahwa ayahnya memang telah mengikuti perkembangan karir dirinya sedari kecil. Sehingga Pellegri merasa bahagia bisa melihat ayahnya turut bangga di pertandingan tersebut.

“Ayah saya telah mengikuti karir saya sedari dini dan luar biasa rasanya bahwa dia bisa tergerak. Dia selalu membawa saya ke tempat latihan, meskipun saat hujan dan dingin. Dia adalah orang yang menjaga jalur saya di sepakbola, sedang Ibu saya di sekolah,” lanjut Pellegri.

Meski Pellegri kini sudah menjadi pemain tetap utama Genoa sempat bercanda kepada harian ternama Italia, La Gazzetta dello Sport, bahwa dirinya tak bisa senang-senang di sekolah. Lantaran ia harus belajar bersama tutor pribadi di rumahnya setelah latihan pagi berakhir.

Jalan panjang dan cerah memang harus ditempuh Pellegri yang kini menaruh namanya di daftar penyerang-penyerang bertalenta dari Genoa. Sebuah klub tertua di Italia yang memang terkenal dengan talenta-talenta mudanya.

https://www.youtube.com/watch?v=vSEtwSYLDgc

Pellegri yang Mengidolai Zlatan Ibrahimovic

Laiknya pesepakbola lainnya, tentu Pellegri memiliki idola tersendiri. Dilansir dari Mediaset Premium, striker jangkung asal Swedia, Zlatan Ibrahimovic adalah role model dari Pellegri. Dimana ia menilai Ibra adalah striker terbaik dunia saat ini. Memang gaya permainan Pellegri bisa dibilang mirip dengan Ibra, apalagi posturnya juga sama tinggi.

Pellegri yang memiliki tinggi 188 cm dengan berat 80 kg tentu membuat dirinya mampu menutupi para pemain belakang lawan yang mendekat. Seperti dijelaskan pada artikel sebelumnya, Pellegri juga memiliki kemampuan dribbling yang baik. Selain itu dirinya mampu terkoneksi dengan para gelandang Genoa dalam bermain taktik serangan balik, serta membuat peluang untuk pemain lainnya.

Memang terlalu dini untuk menilai Pellegri sama seperti Ibrahimovic. Hal-hal seperti kesadaran akan taktik dan kemampuan operan di beberapa area masih perlu ditingkatkan. Namun melihat tradisi akademi Genoa, tampaknya kekurangan tersebut dapat dengan segera ditutupi.

Diego Milito, Giovanni Simeone, Stephan El Shaarawy dan Ciro Immobile adalah sejumlah striker besar yang pernah mengenakan jersey Genoa. Lalu nama-nama tersebut berhasil membuat dirinya melesat di kancah Eropa. Sehingga besar kemungkinan Pellegri mampu mengikuti jejak mereka.

Terbukti dengan ekspos besar kepada Pellegri baik di lapangan maupun di luar lapangan, sejumlah klub besar Eropa telah menaruh perhatiannya. Kini tidak hanya Inter dan AC Milan yang berminat, namun juga Juventus, Manchester City, Chelsea, dan Manchester United, yang kepincut akan Pellegri.

Namun tampaknya hal tersebut masih terlalu jauh untuk Pellegri. Dimana Pellegri sendiri masih merasa dirinya terlalu dini untuk dianggap sebagai striker hebat.

“Para rekan di tim saya, masih menganggap saya seperti seekor anak anjing,” kata Pellegri.

Saat ini mungkin Pellegri masih seekor anak anjing yang perlu pembelajaran dari induk dan juga lingkungannya. Namun jika Pellegri mampu mempertahankan permainan gemilangnya di Serie A musim ini, bukan tidak mungkin para klub besar tak tahan untuk mencicipi gigitan Pellegri lebih dini.

Bagaimana menurut Anda?

Sumber : Bleacher Report