Kisah Vitorino Hilton Bermain di Ligue 1 Prancis hingga Usia 43 Tahun

Tidak banyak pesepakbola yang mampu bermain di klub profesional, apalagi di liga top Eropa hingga usia 40-an tahun. Mungkin ada Gianluigi Buffon yang main bersama Juventus di Serie A Italia sampai usianya 43 tahun, sebelum pindah ke Parma di Serie B pada 2021 dan hingga kini masih aktif. Namun, dia tampil sebagai kiper, yang notabene tak akan banyak berlari di lapangan sepanjang pertandingan.

Sebelum itu sempat ada satu nama pemain yang cukup menarik perhatian. Yaitu Vitorino Hilton yang mampu tampil reguler bersama Montpellier di Ligue 1 Prancis hingga akhir musim 2020/2021 dalam usia 43. Pemain asal Brasil itu berposisi sebagai bek tengah sekaligus jadi kapten tim, yang tentu saja punya tanggung jawab besar menjaga lini pertahanan dan memimpin rekan-rekan dalam setiap laga.

Tertua

Hilton merayakan ulang tahun yang ke-43 pada 13 September 2020. Dua hari kemudian, dia menjadi pemain tertua dalam pertandingan Ligue 1 sejak 1956 silam saat diturunkan sebagai starter sekaligus kapten tim saat Montpellier menjamu dalam laga ketiga musim 2020/2021 itu. Terakhir kali, striker Prancis, Roger Courtois bermain dalam usia 44 tahun, dan hingga kini sudah berlalu selama 65 tahun.

Pemilik nomor punggung 4 itu juga jadi pemain pertama usia 43 tahun ke atas yang masih bermain di salah satu dari lima liga top Eropa, sejak terakhir kiper Italia Marco Ballotta tampil untuk Lazio saat umur 44 tahun pada 2008 silam, dilansir Eurosport. Sayangnya, di laga itu Hilton gagal main penuh, karena dia menerima kartu merah usai melakukan pelanggaran. Untung saja, tim bisa menang 2-1.

Berselang lima bulan kemudian, Hilton kembali membuat catatan yang mungkin akan sulit disamai. Dia membukukan penampilan ke-500 di Ligue 1, sekaligus jadi pemain asing pertama dan tertua yang mampu mencapai jumlah tersebut. Saat itu, sang bek tampil full time dalam laga pekan 24 menjamu Dijon pada 7 Februari 2021, penampilannya yang ke-12 sebagai starter di liga domestik musim itu.

“Saya hanya bermain di usia 43 karena hasrat saya, itu sama seperti ketika saya tumbuh dengan bola di kaki saya di Brasil,” kata Hilton pada FourFourTwo, 2021 lalu. “Rencana awal saya bermain sampai usia 40 tahun, saya tidak menyangka akan melampaui itu, dan tetap menjadi starter dan kapten. Ada pemain berusia 40 tahun yang masih bermain, tetapi tidak bermain setiap minggu,” sambungnya lagi.

Rahasia

Pemilik nomor 4 itu bergabung ke Montpellier di musim panas 2011. Itu musimnya yang kesembilan di Prancis, sejak menjalani peminjaman di Bastia dari klub Swiss, Servette pada Januari 2004.  Saat itu, dia hampir berusia 34 tahun, sudah tak muda lagi untuk pesepakbola profesional yang bermain di liga top Eropa. Namun, Hilton masih mampu bersaing dengan para pemain muda, bahkan hingga kini.

“Pola makan sehat saya sangat membantu. Sudah lebih 10 tahun sejak saya berhenti mengonsumsi makanan cepat saji,” kata Hilton menceritakan rahasia kebugarannya. “Akhirnya cedera otot jauh lebih jarang. Saya juga tak minum alkohol,” jelasnya lagi. Tidak hanya itu, dia mengaku juga terus menjaga untuk selalu berpikir positif, dan tak pernah memikirkan pertambahan usianya setiap tahun.

Soal menu latihannya bersama tim, Hilton mengatakan juga tak ada perbedaan dengan pemain lain. ”Biasanya manajer mengizinkan pemain tertua keluar dari sesi latihan terberat. Tapi menurut saya, semakin sedikit Anda berolahraga, semakin akan kesulitan mengikuti kondisi fisik. Saya berlatih lebih dari yang lain, saya tiba sebelum orang lain untuk melakukan sesi penguatan otot,” ungkapnya lagi.

Ketika ditanya bagaimana caranya mengimbangi striker-striker muda yang cepat di Ligue 1, ternyata dia punya trik sendiri agar tetap bisa menahan gempuran mereka. “Jelas, saya tak akan menantang Kylian Mbappe untuk sprint, bahkan bek 20 tahun pun tidak bisa mengejarnya! Satu-satunya cara menghentikannya adalah mendapatkan bola terlebih dahulu, untuk mengantisipasi,” ujar Hilton.

Pensiun

“Saya ingin sepenuhnya puas dengan karier saya, mengetahui bahwa saya mengambil keputusan itu pada waktu yang tepat,” kata Hilton lagi saat ditanya soal pensiun.

Pada akhir musim 2020/2021 itu, dia akhirnya memutuskan untuk gantung sepatu, setelah mengabdi 10 musim bersama Montpellier; meski pada 2022 dia sempat lagi bergabung dengan klub divisi tiga, Sete, tanpa bermain sekalipun.

Hilton mengakhiri kariernya di Montpellier dengan satu trofi Ligue 1 2011/2012, dan terus bermain reguler hingga berusia 43 tahun. Sebelumnya, dia juga telah menikmati kesuksesan besar bersama Marseille dalam periode singkat 2008-2011, dengan satu trofi liga, dua kali juara Piala Prancis dan sekali memenangkan Trophee des Champions. Semua itu melengkapi satu Piala Intertoto 2005 yang direbutnya bersama Lens, setelah menghabiskan setengah musim masa peminjamannya di Bastia.

Sumber: Four Four Two, Euro Sport, Wikipedia