Kyril Louis-Dreyfus, Chairman Termuda di Sepakbola Inggris

Sunderland punya nama besar di sepakbola Inggris. Sayangnya, kesebelasan berjuluk “The Black Cats” tersebut kini bermain di Divisi Ketiga atau League One.

Namun, hal tersebut tak memudarkan keinginan Kyril Louis-Dreyfus untuk mengakuisisi kesebelasan yang bermarkas di Stadium of Light itu. Uniknya, Kyril masih berusia 23 tahun dan ia menjadi chairman termuda di sepakbola Inggris.

Tentu, ada sebab mengapa Kyril bisa membeli Sunderland. Salah satunya, karena ia berasal dari keluarga penguasaha kaya yang memiliki Louis Dreyfus Group. Ayahnya, Robert Louis-Dreyfus, pernah menjadi pemilik Olympique de Marseille, sebelum dijual ke miliarder Amerika Serikat, Frank McCourt. Penjualan itu juga menghadirkan janji kalau keluarganya tak akan masuk bisnis sepakbola lagi, karena sepakbola adalah bisnis yang busuk.

Akan tetapi semuanya berubah ketika ia mengenal Sunderland. Kyril terpesona oleh gairah yang muncul dari para penggemar The Black Cats.

“Sunderland adalah proyek yang spesial. Gairah orang-orang [di Sunderland] mengingatkan pada semangat Marseille. Di sana rata-rata lebih banyak penonton ketimbang setengah klub Premier League yang lain,” kata Kyril.

“Anda tak bisa membeli ini! Kota seperti Zurich, Monaco, tidak ada orang yang tertarik dengan sepakbola. Hal itu membatasi kemungkinan untuk ekspansi.”

Kyril awalnya ingin berkarier sebagai pesepakbola atau manajer. Namun, keinginannya tersebut tak tercapai karena cedera.

Kyril pernahbelajar Manajemen Olahraga Internasional di Richmond International Academic & Soccer Academy (RIASA) di Leeds. Namun, ia tak melanjutkan sekolah dengan biaya 500-an juta rupiah pertahun tersebut.

Asisten Pelatih RIASA, Kamran Stead, mengatakan kalau Kyril sebenarnya adalah pemain yang berteknik bagus dan anak muda yang amat sopan dan pintar.

“Sayangnya, dia tak beruntung dengan cedera yang dialami ketika di RIASA, tapi Anda bisa dengan jelas melihat dia punya sisi kompetiti dalam hal yang positif dan dia punya selera humur baik di dalam maupun di luar lapangan,” terang Stead.

Saat mengumumkan pengambilalihan Sunderland, Louis-Dreyfus mengatakan bahwa dia, “Bangga menjadi penjaga lembaga terhormat ini, tetapi saya juga menyadari tanggung jawab signifikan yang menyertainya.”

“Saya yakin bahwa bersama-sama kita dapat mengatasi badai saat ini dan meletakkan dasar yang kokoh untuk membawa kesuksesan jangka panjang dan berkelanjutan ke klub.”

Mantan pemilik Sunderland, Stewart Donald, yang akan mempertahankan kepemilikan saham minoritas, mengatakan bahwa dia terkesan dengan kecerdasan dan antusiasme Louis-Dreyfus meskipun dia masih muda.

“Komitmen, kecerdasan, dan integritas Kyril, meyakinkan kami untuk menerima tawarannya. Visi dan keinginannya untuk membawa kesuksesan kembali ke Sunderland sudah jelas sejak awal dan tawarannya adalah salah satu yang kami rasa memberi klub peluang terbaik untuk sukses dan berkelanjutan dalam jangka panjang,” ucap Donald.

Penjualan Sunderland disepakati sejak malan Natal tahun lalu. Akan tetapi baru disetujui oleh English Football League pada akhir Februari 2021 ini.

Lee Johnson, Pelatih Pepala Sunderland, berkata, “Saya sangat, sangat percaya diri dengan tujuannya, dan saya sangat yakin dengan idenya. Dia mungkin pria 24 tahun yang paling lengkap yang pernah saya temui dalam hidup saya.”

Kyril, yang menyebut dirinya dengan singkatan namanya, KLD, berteman dengan sejumlah pesepakbola. Sebut saja pemain Barcelona, Ousmane Dembele, bek Manchester City, Benjamin Mendy, dan striker Crystal Palace, Michy Batshuayi. Ia juga punya relasi dengan FLoyd Mayweather, Lewis Hamilton, sampai mantan Presiden Prancis, Nicolas Sarkozy.

Ayahnya, Robert, pernah menjadi CEO Adidas juga agensi periklanan, Saatchi & Saatchi. Sampai akhirnya, ia mengambil alih firma yang didirikan kakek buyutnya, Leopold Louis-Dreyfus, yang berdiri sejak 1851.

Robert wafat karena leukimia pada 2009. Saham firma pun diambil alih istrinya, Margarita. Pada awal 2020, perusahaan mengumumkan naiknya pendapatan sebesar 50 persen, salah satunya terbantu karena pandemi yang membuat permintaan barang meningkat.

Mantan Presiden Marseille yang kini menjadi Presiden Liga Prancis, memuji KLD. “Dia memiliki hasrat besar. Dia mengambil obor [dari ayahnya]; ada ambisi, kebanggaan. Dia memiliki ingatan yang baik, dia akan memberi makan kesalahan masa lalu. Dia tidak akan marah: itu bukan sifatnya, dan ibunya, bagaimanapun, tidak akan membiarkannya.”