10 Barter Terbesar dalam Sejarah Transfer Pemain di Eropa (2)

Tak banyak pertukaran pemain terjadi di bursa transfer kompetisi sepakbola Eropa, apalagi dengan nama-nama besar dan klub-klub rival. Makanya, barter Alexis Sanchez ke Manchester United dengan Henrikh Mkhitaryan ke Arsenal di bursa transfer musim dingin 2018 pun jadi perbincangan hangat. Sebelumnya, juga ada pertukaran Nemanja Matic-David Luiz pada 2011 silam, Samuel Eto’o-Zlatan Ibrahimovic (2009), William Gallas-Ashley Cole (2006), serta Antonio Nunez-Michael Owen dan Ricardo Quaresma-Deco (2004). Berikut lima barter terbesar lain dalam sejarah transfer di Eropa.

  1. Fabio Cannavaro – Fabian Carini (2004)

Barter Terbesar dalam Sejarah Transfer Pemain di Eropa

Pertukaran tak masuk akal ini berawal dari akal bulus guru transfer Juventus di masa lalu, Luciano Moggi. Inter Milan pun berhasil terkecoh dan merelakan bek kelas dunia Fabio Cannavaro ke klub rival tersebut pada 2004. Kala itu, sang pemain memang kerap dibekap cedera, sehingga Juventus menawarnya dengan uang 10 juta euro ditambah kiper Uruguay Fabian Carini yang sudah terbuang.

Dari tanpa trofi selama dua musim bersama Inter, Cannavaro pun sukses merengkuh scudetto Serie A Italia dua musim beruntun; meski akhirnya kedua piala itu ditarik dan salah satunya diberikan pada Inter karena Juventus tersangkut skandal Calciopoli 2006. Selain itu, dia juga berhasil memimpin tim nasional Italia menjuarai Piala Dunia 2006. Sementara Inter hanya memasang Carini jadi kiper ketiga.

  1. Francesco Coco – Clarence Seedorf (2002)

Barter Terbesar dalam Sejarah Transfer Pemain di Eropa

Dua musim sebelumnya, Inter juga pernah merugi dalam transfer barter. Kala itu malah dari musuh sekota, AC Milan. Klub berjuluk I Nerazzurri itu sepakat menukar gelandang berpengalaman Clarence Seedorf dengan bek kiri tim nasional Italia Francesco Coco. Ketika itu, pemain kedua baru pulang dari masa peminjaman dan tampil apik di Barcelona, sehingga Inter pun tertarik untuk barter pemain.

Namun, Coco yang rawan cedera ternyata tak berguna sama sekali, dan hanya bertahan lima musim, di mana dua musim di antaranya sempat dipinjamkan, hingga pensiun di usia 30 tahun. Sementara Milan beruntung mendapatkan Seedorf, dan kemudian menjadi legenda setelah bermain selama 10 musim. Dia pun turut mempersembahkan 10 piala, termasuk dua trofi Serie A dan Liga Champions.

  1. Diego Simeone – Christian Vieri (1999)

Barter Terbesar dalam Sejarah Transfer Pemain di Eropa

Barter pemain kembali melibatkan Inter. Tapi, kali ini melakukan pertukaran dengan Lazio. Klub yang juga dijuluki La Beneamata itu merelakan gelandang andalan mereka demi mendapat striker yang sudah lama diidamkan. Pada 1999, Inter melepas Diego Simeone dan menerima Christian Vieri dari Lazio. Namun, mereka tetap harus merogoh kocek 49 juta euro yang jadi rekor termahal ketika itu.

Meskipun begitu, keputusan Inter ternyata memang tepat. Vieri pun menjadi ujung tombak selama enam musim dengan mencetak 123 gol dalam 190 penampilan di semua kompetisi, dan sempat jadi pencetak gol terbanyak Serie A 2002/2003. Namun jika bicara trofi, hanya Piala Italia yang diraihnya. Sedangkan Simeone langsung meraih treble winners domestik di musim perdananya bersama Lazio.

  1. Roberto Carlos – Ivan Zamorano (1996)

Barter Terbesar dalam Sejarah Transfer Pemain di Eropa

Lagi-lagi, Inter pernah merugi dalam barter pemain, tepatnya pada 1996, saat mereka menukar bek kiri Roberto Carlos dengan striker Real Madrid Ivan Zamorano. Sekilas, transfer ini terlihat merugikan Madrid, karena Carlos tampil buruk di Inter dan hanya bertahan semusim. Sedangkan Zamorano mencetak 93 gol selama empat musim dan meraih tiga trofi, tapi kalah bersaing dari Raul Gonzales.

Tak heran jika Inter tertarik pada sang striker, dan bahkan menambah 1 juta euro. Namun, malah Carlos yang sukses membawa Madrid merengkuh 13 trofi dalam 11 musim, termasuk tiga kali juara Liga Champions, dan menjelma jadi salah satu bek kiri terbaik dunia. Sementara Zamorano hanya dikenang karena pernah memakai nomor punggung yang aneh dan satu trofi Piala UEFA 1997/1998.

  1. Keith Gillespie – Andy Cole (1995)

Barter Terbesar dalam Sejarah Transfer Pemain di Eropa

Jauh sebelum mendapat Sanchez dari Arsenal dalam paket pertukaran dengan Mkhitaryan, rupanya United juga pernah sukses dalam melakukan barter pemain; meski juga harus mengeluarkan dana. Ketika itu, pada musim dingin 1995, tim Setan Merah meminang striker Newcastle United Andy Cole dengan biaya 9,6 juta euro plus winger jebolan akademi seangkatan David Beckham, Keith Gillespie.

Cole memang menjadi target utama Sir Alex Ferguson setelah meraih penghargaan Golden Boot di musim sebelumnya dengan 34 gol. Sedang Gillespie tidak terpakai selama dua musim, karena kalah bersaing. United pun beruntung mendapat Cole, karena mampu jadi duet maut bagi Dwight Yorke sejak 1998. Dia turu membantu meraih sembilan trofi, termasuk merebut treble winners 1998/1999.