Pemain terbaik di dunia, Lionel Messi, sempat mengajukan permintaan transfer kepada Barcelona di musim panas ini. Meskipun pada akhirnya, pemain yang akrab disapa Leo tersebut tidak jadi pergi dari Nou Camp dengan berbagai pertimbangan.
Banyak pencapaian dan fenomena luar biasa yang tak terhitung jumlahnya di sepanjang karier seorang Lionel Messi. Ia mengoleksi enam gelar Ballon d’Or, mencetak 634 gol, dan meraih total 34 trofi selama 16 tahun di Barca. Jadi, tampaknya menarik untuk menilik 10 momen paling ikonik selama kariernya, baik di Barcelona maupun negaranya Argentina.
-
Mencetak 91 gol dalam setahun
Tampaknya masih tidak masuk akal, bagaimana bisa Lionel Messi mencetak 91 gol dalam satu tahun kalender pada tahun 2012? Ia mencetak 79 gol untuk Barcelona, dan 12 gol untuk Argentina dari total 69 pertandingan untuk klub dan negara. Pencapaian ini sudah cukup untuk memberi Messi Ballon d’Or keempat berturut-turut yang belum pernah terjadi sebelumnya. Meskipun ia hanya memenangkan Copa del Rey di tahun itu.
-
Hattrick pertama Lionel Messi
Hattrick pertama Messi dalam kariernya terjadi di salah satu pertandingan terbesar dalam sepakbola. Pemain yang kala itu masih remaja mencetak tiga gol untuk Barca dalam pertandingan El Clasico pada 2007. Salah satu golnya termasuk yang brilian, di mana ketika itu ia berhasil mengalahkan beberapa pemain bertahan Real Madrid di menit-menit terakhir.
-
Mencetak gol solo terbaik
Gol Messi di leg pertama semifinal Copa del Rey 13 tahun lalu selalu menjadi kenangan yang tak pernah bisa dilupakan. Bahkan sampai sekarang, gol itu masih bisa dibilang sebagai gol terbaiknya. Bagaimana tidak, Messi kala itu mengambil bola dan membawanya sendiri, mengalahkan sekitar lima pemain bertahan, mengitari kiper dan kemudian mencetak gol.
-
Gol final Liga Champions pertama Lionel Messi
Jika kita ingat-ingat kembali, pernah ada suatu masa ketika orang-orang mempertanyakan apakah Messi bisa tetap bermain apik ketika melawan klub Inggris di Eropa? Karena sebelumnya, ia gagal mencetak gol dalam 10 penampilannya di Liga Champions ketika melawan tim Inggris sebelum final pada 2009.
Tapi akhirnya kergauan itu sirna ketika Messi naik ke kotak penalti untuk menyundul umpan silang Xavi di final Liga Champions pertamanya melawan Arsenal. Dua tahun kemudian, tepatnya pada 2011, ia bahkan kembali mencetak gol ke gawang tim Inggris (Manchester United) di final Liga Champions.
-
Memecahkan rekor pencetak gol terbanyak di Barcelona
Messi memecahkan rekor pencetak gol Barcelona pada usianya yang masih 24 tahun. Uniknya, ia memecahkan rekor tersebut dengan hattrick. Ia menyamai rekor 232 gol milik Cesar Rodriguez dengan gol pertamanya saat melawan Granada. Dan kemudian memecahkan rekor tersebut dengan golnya yang kedua dan memperpanjang rekor itu dengan golnya yang ketiga.
-
Gol Messi ke-500 di Barcelona terjadi di El Clasico
Kadang-kadang, sebuah gol yang dicetak oleh Messi kerap kali tampak terlalu sempurna. Dan gol ke-500-nya merupakan salah satu dari itu. Messi muncul dengan gol injury time-nya melawan Real Madrid pada tahun 2017. Ia menyapu bersih tembakan pertama dari tepi area penalti. Ini adalah kemenangan El Clasico yang apik bagi Messi.
Setelah ia berhasil mencetak golnya yang ke-500, ia lalu mengirim Barca ke puncak klasemen (meskipun di akhir musim Real Madrid kemudian memenangkan liga). Sebagai tanda simbolis, ia bahkan melakukan selebrasi fenomenal dengan melepas bajunya dan mengulurkannya, sehingga para suporter Madird di Bernabeu bisa melihat namanya.
-
Memenangkan Ballon d’Or keenam kalinya
Lionel Messi memenangkan Ballon d’Or keenamnya. Pencapaian ini menjadi sebuah rekor baru yang membawa namanya kembali di atas Cristiano Ronaldo –setelah mencetak 54 gol untuk klub dan negaranya pada musim 2018/2019. Setelah menerima penghargaan sakral tersebut, ia sempat berkata; “Saya masih memiliki tahun-tahun indah di depan saya.”
-
Memecahkan rekor pencetak gol terbanyak di La Liga
Rekor lain yang terkait dengan “mencetak gol” terus dipecahkan oleh Messi di sepanjang kariernya. Dan kali ini ia kembali mencetak hattrick untuk memecahkan rekor pencetak gol terbanyak La Liga. Messi menyamai rekor 251 gol milik Telmo Zarra dengan tendangan bebasnya.
Tidak sampai di situ, seperti biasa pemain lincah ini kemudian memecahkan dan memperpanjang rekornya dengan golnya yang kedua serta ketiga. Messi sekarang telah mengoleksi 444 gol La Liga. Hampir 200 gol lebih dari rekor sebelumnya, dan 100 gol lebih banyak di atas Ronaldo –yang mencetak 311 gol sebelum ia meninggalkan Real Madrid.
-
Mencetak empat gol ke gawang Arsenal
Lionel Messi mencetak empat gol untuk pertama kali dalam karirnya saat ia menjadikan Arsenal sebagai ladang gol di perempat final Liga Champions 2010. Salah satu momen apik di laga tersebut terjadi ketika ia mencetak gol hattrick dengan tendangan chip yang melambung di atas kepala Manuel Almunia.
Berselang dua tahun setelahnya, ia mencetak lima gol ketika Barca melawan Bayer Leverkusen, dan mengakhiri laga dengan kemenangan 7-1 di Liga Champions. Sekarang ia adalah pencetak gol terbanyak kedua dalam sejarah Liga Champions dengan jumlah 115 gol, di bawah total koleksi 130 gol milik Ronaldo.
-
Memenangkan gelar sepatu emas dan pemain terbaik Piala Dunia
Secara teori, momen terakhir ini seharusnya menjadi salah satu momen terhebat Lionel Messi. Ya, ia dinobatkan sebagai pemain terbaik di Piala Dunia 2014. Hanya saja, lantaran ia kesulitan memenangkan trofi bersama negaranya, kadang-kadang masih muncul sebuah perdebatan tentang; “apakah Messi merupakan pemain terhebat sepanjang masa?”
Bahkan, menjadi pemain terbaik Piala Dunia itu sendiri dinilai sebagai keputusan yang aneh. Banyak pengamat yang berpikir jika Messi bermain kurang memuaskan di kompetisi besar tersebut. Ia juga tampil mengecewakan dalam kekalahan terakhir Argentina dari Jerman di final.
Presiden FIFA waktu itu, Sepp Blatter, malah mengatakan bahwa ia “sedikit terkejut”, dan legenda Argentina, Diego Maradona, menyebut keputusan itu “tidak adil”. Messi sendiri sempat pensiun dari sepakbola internasional pada 2016 setelah kalah di final Copa America untuk ketiga kalinya. Namun ia kembali mempertimbangkan keputusannya itu dan bermain di Piala Dunia 2018.