10 Pesepakbola yang Dibajak di Menit Akhir Bursa Transfer (2)

Meski sebuah klub sudah dikaitkan dengan salah satu pemain, tapi tak ada yang bisa menjamin mereka benar-benar akan mendapatkan sang bintang. Salah satu contohnya adalah Alexis Sanchez yang hampir bergabung dengan Manchester City pada musim panas 2017. Akan tetapi semua buyar saat Sanchez justru dibarter dengan Henrikh Mkhitaryan ke Manchester United.

Kisah serupa juga terjadi pada Willian, Dimitar Berbatov, Robinho, Emmanuel Petit, Romelu Lukaku, yang kami rangkum di bagian pertama. Berikut kami berikan daftar 10 pesepakbola yang dibajak di menit akhir bagian kedua.

  1. Ronaldinho (Barcelona)

Banyak pihak yang sudah memprediksi Ronaldinho akan bersinar sebagai bintang muda potensial, yang terbukti ketika dia memperkuat klub Ligue 1 Prancis Paris Saint-Germain di periode 2001-2003. Tak heran jika sejumlah klub elit Eropa pun mengantre untuk berburu tanda tangannya, termasuk Manchester United. Kepindahannya ke Old Trafford hampir terjadi, setelah dilakukan pembicaraan.

Namun, Barcelona yang gagal merekrut David Beckham karena sang pemain memilih bergabung ke Real Madrid, tiba-tiba masuk dan memasukkan Ronaldinho jadi target utama. Apalagi sang presiden Joan Laporta sudah berjanji akan mendatangkan pemain bintang. Tanpa menunggu lama, mereka pun langsung merelakan 30 juta euro sebagai kompensasi kepindahan legenda Brasil itu pada 2003.

  1. Pedro (Chelsea)

Lagi-lagi, Manchester United kalah dalam perburuan pemain bintang. Pada musim panas 2015, klub berjuluk The Red Devils itu bersaing ketat dengan Chelsea untuk mendatangkan andalan Barcelona, Pedro. Namun, pada akhirnya sang pemain memilih bergabung ke Stamford Bridge, markas Chelsea, lebih kurang seminggu sebelum ditutupnya bursa transfer. Hal kecil menjadi penentu keputusannya.

Belakangan, agen Pedro mengungkapkan bahwa perwakilan yang dikirim United untuk melakukan pembicaraan dengan sang pemain, malah ‘tertidur’ dalam proses negosiasi tersebut. Alhasil, Chelsea yang lebih ngotot yang akhirnya dipilih. Pedro pun pindah biaya 27 juta euro setelah delapan tahun membela Barcelona yang merupakan klub masa kecilnya, dan masih bertahan di Chelsea hingga kini.

  1. Cristiano Ronaldo (Manchester United)

Tak banyak yang mengetahui ternyata Cristiano Ronaldo pernah datang berlatih ke markas Arsenal, sebelum dia memutuskan bergabung ke Manchester United pada musim panas 2003, ketika masih berusia 18 tahun. Bahkan, agennya pun pernah menawarkan bintang tim nasional Portugal itu pada eks manajer Liverpool Gerard Houllier dan Presiden Barcelona Joan Laporta pada musim 2002/2003.

Bintang Arsenal, Thierry Henry adalah pemain idola Ronaldo saat itu. Sayangnya, mereka tak punya dana untuk merekrutnya, seperti diungkap mantan scout Arsenal Damien Comolli. Akhirnya, United yang sukses mendapatkan, setelah Sir Alex Ferguson menyaksikan bakatnya dalam laga uji coba. Dia pindah dengan nilai transfer 19 juta euro yang membuatnya jadi pemain remaja termahal saat itu.

  1. Alfredo Di Stefano (Real Madrid)

Sejumlah referensi menyebut inilah kisah pembajakan transfer terbesar dalam sejarah sepakbola, yang melibatkan dua musuh bebuyutan di La Liga Spanyol; Barcelona dan Real Madrid. Klub pertama sempat berada di urutan terdepan untuk mendapatkan bakat Alfredo Di Stefano, bintang Argentina yang menuai sukses besar di tanah kelahirannya bersama River Plate dan Millonarios FC di Kolombia.

Namun, sang penyerang memilih bergabung ke Madrid pada Juli 1953 dengan biaya 217 ribu euro. Di Stefano bermain selama 11 musim dengan koleksi 308 gol dalam 396 penampilan di semua ajang, serta membantu klubnya menjuarai Liga Champions lima musim beruntun dan delapan trofi La Liga. Meskipun pensiun di Espanyol dua musim kemudian, dia tetap dikenang sebagai legenda Madrid.

  1. Luis Figo (Real Madrid)

Tidak ada yang lebih menggemparkan jagat sepakbola dunia, selain berita kepindahan Luis Figo dari Barcelona ke Real Madrid pada musim panas 2000. Ada banyak pemain lain sebelumnya yang sudah pernah berpindah di kedua klub tersebut, namun keputusan sang gelandang legendaris Portugal ini lebih menyakitkan bagi fans Barca, karena memilih menjadi pengkhianat hanya karena uang banyak.

Figo menyeberang ke Santiago Bernabeu, markas Madrid dengan kontrak 60 juta euro, yang menjadi termahal saat itu. Tak heran jika dalam setiap laga El Clasico, dia selalu menjadi sasaran amukan fans Barcelona. Bahkan, ketika sedang berseragam tim nasional Portugal pun, pemain yang pensiun pada 2009 ini tetap diserang mantan pendukungnya, seperti dilempari bendera di final Piala Eropa 2004.