10 Penjualan Termahal Manchester United

Dengan kekuatan finansial yang dimilikinya, Manchester United jelas mudah untuk mendatangkan pemain manapun. Bahkan, United tak segan membayar biaya transfer lebih mahal ketimbang harga asli sang pemain, alias beli kemahalan.

Meski demikian, United juga berhasil menjual sejumlah pemainnya dengan nilai yang tinggi. Penjualan ini bisa terjadi karena pemainnya memang tampil bagus di Old Trafford, atau karena dibeli oleh tim rival.

Dikutip dari Planetfootball berikut kami sajikan 10 pemain termahal yang pernah dijual Manchester United.

  1. Memphis Depay

Capaiannya di musim terakhirnya bersama PSV sungguh luar biasa. Dari 30 penampilan di Eredivisie, ia berhasil mencetak 22 gol. Memphis pun diharapkan bisa mengulanginya di Manchester United.

Namun, Memphis tampak sulit beradaptasi di United. Ia cuma mencetak dua gol dari 33 penampilannya di Premier League. Persoalannya bukan cuma mencetak gol, tapi Memphis memang tak menunjukkan performa terbaiknya selama di United.

Ketika musim keduanya baru berjalan separuh, Memphis dijual ke tim Ligue 1, Lyon, senilai 14,4 juta paun pada 20 Januari 2017. Penjualannya tersebut berjalan lancar bagi kariernya. United punya klausul buy-back tapi tak diaktifkan. Memphis kemudian pindah ke Barcelona pada 19 Juni 2021.

  1. Danny Welbeck

Welbeck adalah produk akademi Manchester United. Ia naik ke tim utama pada akhir musim 2007/2008. Tidak ada yang instan, begitu pula dengan Welbeck. Ia harus menjalani tiga musim awalnya sebagai pelapis.

Baru pada musim 2011/2012, ia menjadi pemain reguler. Catatan golnya tidak fantastis, tapi lumayan untuk pemain 21 tahun. Akan tetapi karier Welbeck di United tidak selamanya.  Pergantian manajer membuatnya tak bahagia. Ditambah lagi, ia diturunkan sebagai sayap kiri, alih-alih sebagai ujung tombak.

Di akhir Deadline Day, Welbeck bergabung dengan Arsenal senilai 18 juta paun. Manajer United, Louis van Gaal, bilang kalau Welbeck tak sejago Robin van Persie atau Wayne Rooney. Ditambah lagi, Falcao dipinjam dari AS Monaco.

  1. Juan Sebastian Veron

Veron awalnya tampil di Serie A ketika hijrah dari Argentina. Ia memperkuat Sampdoria, Parma, dan Lazio. Di Italia, Veron sukses meraih trofi Coppa Italia, Piala UEFA, dan Serie A. Namun, sejumlah kontroversi pada 2000-an karena kasus paspor dan dokumen palsu.

Ketika musim 2000/2001 usai, ia pindah ke Manchester United senilai 38,3 juta paun, dan menjadikannya sebagai pemain termahal bukan cuma di United, tapi juga di sepakbola Inggris.

Awalnya, ia mengawali musim dengan baik. Bahkan ia mendapatkan penghargaan Premier League Player of the Month. Namun, seiring berjalannya waktu, keletihan melanda dan penampilannya menurun. Ia sulit mengikuti tempo permainan Premier League yang cepat dan tak pernah menemukan kembali performanya.

Dua tahun kemudian, seiring dengan hadirnya Roman Abramovich, Veron direkrut Chelsea senilai 19,6 juta paun. Sebenarnya Veron ingin bertahan di United. Akan tetapi, Sir Alex Ferguson mempersilakan Chelsea untuk bicara dengannya. Ditambah lagi, ia juga diyakinkan oleh manajer Chelsea saat itu, Claudio Ranieri, untuk bergabung ke London.

Transfer Veron ke United dan Chelsea, oleh The Times  dimasukkan ke dalam 50 Transfer Terburuk Sepanjang Sejarah Premier League.

  1. Morgan Schneiderlin

Schneiderlin didatangkan di era Louis van Gaal senilai 25 juta paun dari Southampton. Namun, ia sulit untuk mendapatkan tempat di lini tengah karena Van Gaal kerap merotasi antara dirinya dengan Bastian Schweinsteiger, Michael Carrick, Marouane Fellaini, dan Ander Herrera.

Di musim keduanya, ia cuma main tiga kali di Premier League. Sadar kalau kariernya tak berkembang, Schneiderlin setuju pindah ke Everton pada Januari 2017. Ia bereuni dengan mantan pelatihnya di Southampton, Ronald Koeman. Ia ditransfer ke Goodison Park senilai 20,7 juta paun.

  1. Jaap Stam

Ketika didatangkan dari PSV Eindhoven, Stam menyandang status sebagai bek termahal dalam sejarah dengan nilai transfer 10,6 juta paun. Di United, ia menjalani tiga musim di mana The Red Devils memenangi tiga gelar Premier League, satu Piala FA, satu Piala Intercontinental, dan satu gelar Liga Champions.

Pada awal musim 2001/2002, Stam dijual ke Lazio. Konon penjualan ini karena Fergie marah akibat tuduhan Stam dalam otobiografinya, Head to Head, soal klub, lawan, termasuk menuduh Fergie mendekatinya tanpa izin PSV.

Namun, Simon Kuper menyebut kalau Fergie menjual Stam karena secara statistik ia telah menurun. Fergie juga bikin klarifikasi kalau Stam baru saja kembali dari cedera achilles. Di saat yang sama, Lazio menawar dengan nilai yang tak bisa ia tolak. Stam dijual ke Lazio senilai 23,18 juta paun.

  1. Daniel James

Sejak awal kepindahannya ke United, James menghadirkan kontroversi. Soalnya, ia sudah deal dengan Leeds United. Namun, di detik-detik terakhir, Swansea justru menahannya. Nyatanya, Swansea sudah sepakat dengan United untuk menjual James di akhir musim.

Pada 6 Juni 2019, James tes medis di United. Ia didatangkan senilai 15 juta paun. Atau lima juta paun lebih mahal dari penawaran Leeds.

Sayangnya, meski sudah diberi kesempatan di musim pertamanya, James tak bisa mewujudkan harapan suporter United yang ingin menjadikannya sebagai “The Next Ryan Giggs”.

Kehadiran Cristiano Ronaldo pada musim panas 2021 bikin James memutuskan pergi ke Leeds United pada 31 Agustus 2021. Ia direkrut dengan biaya transfer senilai 26,19 juta paun.

  1. David Beckham

Kepergian Beckham dari Manchester United tak bisa dilepaskan dari satu fragmen penting dalam musim terakhirnya di United. Momen itu adalah ketika pelipisnya terluka karena sepatu yang ditendang Fergie. Itu seolah menjadi puncak konfrontasinya dengan sang manajer.

Nama Beckham sangat besar ketika itu. Sehingga diperlukan tim besar pula untuk menampungnya. Dan itu adalah Real Madrid. Ia bergabung senilai 33,75 juta paun bersama Los Blancos.

Sialnya, di tiga musim pertamanya, Madrid puasa gelar.

  1. Angel Di Maria

Kepergian Angel Di Maria sempat bikin Cristiano Ronaldo kesal. Soalnya, Di Maria adalah jawaban dari ketajaman Ronaldo di Madrid. Di Maria pindah ke Manchester United pada 26 Agustus 2014. Dengan kualitasnya, United mau mengeluarkan duit sampai 67 juta paun.

Akan tetapi, ia cuma semusim di United. The Telegraph bahkan menyebutnya sebagai rekrutan terburuk di musim itu. Ia pindah ke Paris Saint-Germain dengan biaya transfer 56 juta paun.

Di Prancis, ia kembali ke performa asalnya dan menjadi Di Maria yang dulu.

  1. Romelu Lukaku

Lukaku didatangkan United dari Everton senilai 27 juta paun pada musim 2017/2018. Sebagai ujung tombak, capaian Lukaku tidak buruk. Di musim pertamanya, ia mencetak 16 gol di Premier League dan 27 gol di semua kompetisi.

Di musim keduanya pun ia masih mencetak 12 gol. Namun, suporter United mengkritik Lukaku yang terkesan malas. Bahkan bentuk tubuhnya saat itu sudah tak karuan, sudah tak seperti seorang atlet.

Lukaku kemudian dijual ke Inter Milan senilai 66 juta paun. Bersama Inter, ia mencapai puncak ketajaman sepanjang kariernya. Di musim pertamanya ia mencetak 34 gol di semua kompetisi, sementara di musim keduanya 30 gol!

  1. Cristiano Ronaldo

Sulit untuk menerima kenyataan saat Ronaldo harus pindah ke Real Madrid pada 2009. Akan tetapi dalam otobiografinya, Ferguson tak begitu menyesalinya karena Ronaldo akan pergi suatu saat nanti. Ditambah lagi ketika ia melihat uang yang dibayarkan Madrid pada United: 84,6 juta paun!

Madrid juga untung karena performa Ronaldo justru terus menanjak ketika bersama Los Blancos. Selama sembilan tahunnya di Madrid, ia berhasil mencetak 438 gol dari 450 penampilan dan meraih dua gelar La Liga serta empat trofi Liga Champions!

Sehingga wajar saja kalau Madrid mau merekrutnya dengan angka yang sebegitu besar. Dan buat United, angka ini juga layak karena Ronaldo menjadi nomor “7” terakhir yang mampu menjawab ekspektasi dari para penggemar.

Sumber: Transfermarkt