10 Pesepakbola Terbaik Jazirah Arab yang Pernah Membintangi Eropa

Negara-negara Arab dari Timur Tengah memang belum banyak mencatatkan prestasi dalam dunia sepakbola, sebelum Maroko sukses menembus semi final Piala Dunia 2022. Wilayah jazirah Arab ini termasuk negara-negara Asia Barat Daya hingga Asia Tengah dan beberapa negara di Afrika Utara. Makanya, juga termasuk Aljazair dan Mesir sama seperti Arab Saudi sebagai bagian negeri Arab.

Selain Arab Saudi yang memang tak banyak pemain merantau ke benua biru, ada banyak pesepak bola terbaik jazirah Arab yang pernah membintangi Eropa. Bahkan, sejak era 1970-an hingga 1980-an sudah ada pemain Timur Tengah yang bersaing dengan bintang-bintang lainnya dari seluruh dunia di kompetisi Eropa. Berikut ini 10 pemain terbaik Arab di antaranya, seperti dikutip dari Arab News.

Mohamed Salah

Striker Mesir ini bisa dibilang sebagai ikon sepak bola Arab di Eropa saat ini. Sederet prestasi bersama klub dan secara individu telah diraih Salah dalam 10 tahun terakhir, termasuk juara Liga Champions.

Memulai karier Eropa bersama klub Swiss, Basel pada 2012 di usia 20 tahun. Hanya dua tahun, lalu direkrut Chelsea, sempat ke Fiorentina dan AS Roma sebelum sukses besar di Liverpool sejak 2017.

Riyad Mahrez

Meski pamornya tak sebesar Salah, tapi prestasi Mahrez di Premier League Inggris tidak kalah. Akhir 2022/2023 dia merayakan treble winners bersama Manchester City, setelah lima musim berkarier.

Winger Aljazair ini mengawali karier di tanah kelahirannya, Prancis. Tapi, berjuang dari amatir hingga dikontrak profesional di usia 19 tahun, hingga jadi juara Inggris di Leicester City setelah lima tahun.

Achraf Hakimi

Sama seperti Mahrez full-back Maroko ini lahir di luar negeri, Spanyol. Dia beruntung masuk akademi Real Madrid hingga promosi ke tim utama pada 2017 di usia 18 tahun, tetapi akhirnya gagal bersaing.

Meski begitu Hakimi sempat menikmati trofi Liga Champions, sebelum tumbuh di Borussia Dortmund dan Inter Milan hingga kini jadi andalan PSG. Dia juga salah satu bintang Maroko di Piala Dunia 2022.

Hakim Ziyech

Satu lagi tulang punggung Maroko yang lahir di rantau tepatnya di Belanda. Pada 2012, usia 19 tahun Ziyech memulai karier profesional, hingga bisa mendapat kontrak dari Ajax empat tahun kemudian.

Kesuksesan terbesar sang winger terjadi setelah pindah ke Chelsea pada 2020, usai juara Eredivisie Belanda 2018/2019. Dia langsung menangkan trofi Liga Champions, dan hingga kini masih bertahan.

Medhi Benatia

Kapten Maroko di Piala Dunia 2018 ini juga lahir di Prancis, hingga memulai karier bersama Marseille pada 2005 di usia 18 tahun. Dalam 14 tahun kemudian, delapan klub pernah diperkuatnya di Eropa.

AS Roma dan Bayern Munchen hingga Juventus termasuk klub yang dibelanya. Saat main di dua klub terakhir, Benatia sempat menjuarai liga dalam lima musim beruntun, dua di Jerman dan tiga di Italia.

Ali Al-Habsi

Satu-satunya pemain Teluk dalam daftar ini, Al-Habsi adalah ikon di negara asalnya, Oman. Usia 22 tahun dia pindah ke Norwegia, sebelum direkrut Bolton Wanderers di Premier League pada 2006.

Hebatnya, dia bermain sebagai kiper, posisi pemain yang jarang dicari klub-klub Eropa ke luar negeri, apalagi ke Arab. Sempat juara Piala FA 2012/2013, dia pensiun di West Bromwich Albion pada 2020.

Mido

Tidak banyak pemain terbaik Arab di Eropa yang sukses bersama timnas, seperti Mahrez juara Piala Afrika 2019. Mido adalah salah satunya yang pernah memenangkan Piala Afrika 2006 bersama Mesir.

Tapi, prestasi sang striker di level klub tak terlalu mengagumkan. Mulai karier Eropa sejak 2000 di usia 16 tahun, sempat bela Roma dan Tottenham Hotspur, dia hanya pernah juara bersama Ajax.

Noureddine Naybet

Bek Maroko era 1990-an ini adalah legenda Deportivo La Coruna. Prestasinya juara La Liga Spanyol 2000 sebelum runner-up beruntun di dua musim selanjutnya, dan meraih trofi Copa del Rey 2002.

Naybet mengawali karier Eropa di usia 23 tahun pada 1993 bersama Nantes di Prancis. Lalu, pindah ke Sporting CP dan meraih dua trofi selama 1994-1996, sebelum pensiun di Tottenham pada 2006.

Rabah Madjer

Madjer jadi bintang Afrika sekaligus ikon Arab di Eropa selama era 1980-an. Dia memulai di Prancis, sebelum direkrut klub Portugal, Porto pada 1985 di usia 26 tahun dan mencapai puncak kariernya.

Striker Aljazair ini tiga kali juara liga hingga memenangkan Liga Champions 1986/1987, serta merebut lima trofi lain dalam enam musim. Sebelum pensiun pada 1992, dia pun menjuarai Piala Afrika 1990.

Abdelkrim Merry

Salah satu pemain Arab pertama yang membintangi Eropa, striker berjuluk Krimau ini menghabiskan karier di Prancis. Lahir di Maroko, Afrika Utara, dia main selama 15 tahun pada periode 1974-1989.

Merry di antaranya pernah membela Lille, Toulouse, Strasbourg dan Saint-Etienne, tapi tanpa piala. Di level timnas, dia membawa tim mengungguli Inggris, Polandia dan Portugal di Piala Dunia 1986.

Sumber: Arab News