11 Barter Pemain Paling Dikenang Sepanjang Sejarah Sepakbola Dunia

Berbagai cara dilakukan oleh setiap klub untuk mendapatkan pemain idamannya demi mewujudkan tim terbaik. Salah satunya dengan melakukan pertukaran pemain alias barter. Tapi, dalam proses itu ternyata ada banyak cerita yang tercatat dalam sejarah.

Berikut ini, laman Four Four Two menyajikan 11 barter pemain paling dikenang sepanjang sejarah sepakbola dunia, yang diulas ulang LigaLaga.id.

Andy Cole – Keith Gillespie (Newcastle United dan Manchester United)

Awal 1995, Sir Alex Ferguson sukses mendapatkan tanda tangan striker Newcastle United sekaligus top scorer Premier League 1993/1994, Andy Cole. Nilainya jadi rekor; 7 juta paun. Tapi, Setan Merah hanya mengeluarkan 6 juta paun cash, ditambah winger muda Keith Gillespie. Hasilnya, mereka bisa meraih banyak trofi bersama Cole, sedang Gillespie tak pernah mampu menandingi mantan timnya.

Zlatan Ibrahimovic – Samuel Eto’o (Inter Milan dan Barcelona)

Zlatan Ibrahimovic membawa Inter Milan meraih Scudetto 2008/2009 sekaligus jadi capocannonieri. Mungkin itu yang membuat Barcelona rela menukar 35 juta paun ditambah Samuel Eto’o untuknya; transfer tak masuk akal mengingat striker Kamerun itu juga baru sukses menjuarai La Liga dan Liga Champions. Buktinya, Eto’o langsung membawa Inter jadi juara Liga Champions di musim perdana.

Henrikh Mkhitaryan – Alexis Sanchez (Manchester United dan Arsenal)

Pada awal 2018, saat mendapat Alexis Sanchez dari Arsenal dengan menukar Henrikh Mkhitaryan, Manchester United berpikir mereka telah merekrutnya dengan biaya murah. Namun, pada dasarnya mereka merugi. Pasalnya, kontrak striker Chile itu bernilai luar biasa; 1,1 juta paun per tahun, gaji 391.000 paun per minggu dengan bonus 75.000 paun per laga, dan belum termasuk bonus lainnya.

Fabio Cannavaro – Fabian Carini (Inter Milan dan Juventus)

Entah bagaimana bisa Inter Milan bersedia melepas bek tangguh Italia Fabio Cannavaro ke rivalnya di Serie A Juventus, dengan kesepakatan barter di mana mereka mendapatkan Fabian Carini. Pemain Uruguay itu memang kiper muda berbakat, tapi hanya jadi cadangan di Turin. Faktanya, dia pun tak pernah mampu menembus tim utama Inter, sementara Cannavaro membuat Juventus semakin kuat.

Roberto Carlos – Ivan Zamorano (Inter Milan dan Juventus)

Ivan Zamorano jadi salah satu striker idaman di Eropa, setelah mencetak 28 gol saat membantu Real Madrid menjuarai La Liga 1994/1995, sekaligus jadi top scorer. Tapi saat Inter Milan mendapatkannya pada 1996, ketajaman pemain Chile itu sudah berkurang. Alhasil, mereka merugi karena membelinya dengan 1 juta paun ditambah Roberto Carlos, yang kemudian menjadi legenda di Santiago Bernabeu.

Francesco Coco – Clarence Seedorf (AC Milan dan Inter Milan)

Inter Milan tiba-tiba mengizinkan gelandang tangguh Clarence Seedorf untuk gabung dengan rival sekota, AC Milan dalam pertukaran untuk bek Francesco Coco pada 2002. Meski dilabeli The Next Paolo Maldini, tapi dia tak pernah mampu membuktikan. Di I Nerazzurri pun dia sering absen karena cedera. Sedang Seedorf menjuarai dua Liga Champions lagi, melengkapi dua trofi yang sebelumnya.

Ashley Cole – William Gallas (Arsenal dan Chelsea)

Tak satu pun dari pemain ini yang meninggalkan klubnya dalam kondisi bersahabat. Bahkan, William Gallas dilaporkan sempat mengancam akan mencetak gol bunuh diri jika tak diizinkan pergi. Chelsea akhirnya menukarnya dengan Ashley Cole dari Arsenal dan menambahkan 5 juta paun. The Blues pun beruntung, karena mereka memenangkan sembilan trofi bersama Cole, termasuk Liga Champions.

Jermain Defoe – Bobby Zamora (West Ham United dan Tottenham Hotspur)

Kesepakatan barter langka yang berjalan baik bagi semua pihak. Jermain Defoe datang dari tim West Ham yang berbakat tapi degradasi di akhir musim 2002/2003. Tottenham Hotspur jadi peminangnya di awal 2004, dengan menawarkan sesama striker, Bobby Zamora plus 7 juta paun. Defoe mencetak total 22 gol di musim penuh pertamanya, sedangkan Zamora membantu timnya kembali promosi.

Ricardo Quaresma – Deco (Barcelona dan Porto)

Gelandang kreatif Deco jadi incaran pada musim panas 2004, setelah membantu Porto menjuarai Liga Champions dan Portugal ke final Euro 2004. Barcelona mendapatkannya dengan memberikan rekan senegaranya, winger Ricardo Quaresma ditambah 13,2 juta paun. Deco membawa El Barca merebut empat trofi termasuk Liga Champions, sementara Quaresma malah kesulitan berkembang.

Nemanja Matic – David Luiz (Chelsea dan Benfica)

Chelsea menukar gelandang Nemanja Matic dengan David Luiz dan menambahkan 20 juta paun pada 2011. Saat itu, bek asal Brasil itu jadi pemain kunci Benfica, bertolak belakang dengan Matic dalam segala hal. Tapi, tiga musim kemudian pemain Serbia itu kembali dan sempat memenangkan Premier League 2016/2017 bersama-sama Luiz yang baru kembali setelah dua musim di Paris Saint-Germain.

Ian Wright (Greenwich Borough dan Crystal Palace)

Ian Wright bermain untuk klub amatir Greenwich Borough dengan bayaran 30 paun per pekan pada 1985, sebelum ditemukan Crystal Palace. Menariknya, alih-alih uang cash, The Eagles menawarkan satu set alat angkat beban untuk mendapatkan Wright, setelah perwakilan mereka mendatangi pusat pelatihan klub itu. Sang striker lalu mencetak total 118 gol dan membawa Palace naik ke divisi utama.

Sumber: Four Four Two