12 Akademi Dortmund yang Diberi Debut oleh Jurgen Klopp

Jurgen Klopp adalah salah satu pelatih terbaik yang pernah ada. Ia sudah menangani lebih dari 1000 pertandingan, sejak debut kepelatihannya pada 2001 bersama Mainz.

Hingga musim 2022/2023 ini, Klopp cuma menangani tiga kesebelasan dengan durasi yang hampir sama: tujuh tahun di Mainz serta Dortmund, dan musim ini adalah musim kedelapan bersama Liverpool.

Tentu sulit untuk mengandalkan sekelompok pemain berumur dalam tujuh tahun masa baktinya tersebut. Ini yang agaknya membuat Klopp ingin memaksimalkan jasa para pemain muda.

Hal ini pula yang dilakukan Klopp bersama Borussia Dortmund. Ia tidak malu memainkan pemain muda. Bahkan, saat Dortmund menjuarai Bundesliga musim 2010/2011, mereka menjadi tim termuda yang pernah memenanginya.

Setidaknya terdapat 12 pemain yang dipromosikan Klopp selama melatih Dortmund. Dikutip dari Planetfootball, berikut kami sajikan untuk Anda.

Marcel Schmelzer

Schmelzer adalah pemain pertama yang diberi debut oleh Klopp. Uniknya, ini ia lakukan di pertandingan pertamanya saat melatih Dortmund. Schmelzer masuk dari bangku cadangan dalam kemenangan 3-1 atas Rot-Weiss Essen di ajang German Cup pada Agustus 2008.

Dua tahun kemudian, bek kiri ini main di semua pertandingan Bundesliga ketika Dortmund meraih gelar pertama mereka. Karena selalu tampil konsisten, Schmelzer bahkan menjadi salah satu pemain terlama yang pernah membela Dortmund. Pada 2022 lalu, ia pensiun dari 17 musimnya bersama Dortmund. Ia pun dianggap sebagai legenda Dortmund, dengan status one-club man.

Yasin Oztekin

Oztekin cuma main dua kali di bawah Klopp pada 2009. Padahal, ia tampil reguler bersama Dortmund II sejak 2006 hingga 2010 dengan tampil di 110 penampilan liga.

Meski lahir di Dortmund, tapi Oztekin punya darah Turki. Hal ini yang menjadi pertimbangan ketika ia memilih pergi ke Turki pada 2011 dengan membela Genclerbirligi. Ia menghabiskan kariernya di Turki dengan kesebelasan seperti Trabzonspor, Kayseri Erciyesspor, Galatasaray, Goztepe, Sivasspor, dan Samsunspor.

Puncak kariernya hadir ketika ia main untuk Galatasaray. Ia meraih dua gelar Super Lig Turki, dan empat trofi lokal lainnya. Pada mei 2020 lalu, Klopp mengirimnya video ucapan selamat ulang tahun untuk anaknya. Klopp bilang, “Aku berharap kamu akan mendapatkan bakat ayahmu.”

Mario Gotze

Gotze merupakan salah satu pemain tersukses yang dipromosikan Klopp. Ia dipromosikan pada November 2009. Gotze jadi tulang punggung keberhasilan Dortmund di liga. Ia bahkan jadi penentu kemenangan Jerman di Piala Dunia 2014, meski saat itu sudah jadi pemain Bayern.

Gotze dua kali main di Dortmund, yakni pada 2009-2013 dan 2016-2020. Ia sempat main untuk PSV Eindhoven, dan di 2022/2023 ini ia main untuk Eintracht Frankfurt.

Damien Le Tallec

Damien adalah adik dari mantan pemain Liverpool yang dijuluki “Next Zidane”, Anthony. Damien sebenarnya produk dari kesebelasan Prancis, Rennes. Namun, ia frustrasi karena tak mendapatkan kesempatan di tim utama yang membuatnya pindah ke Dortmund.

Di Dortmund, Damien juga merasakan hal yang sama. Ia lebih banyak main di tim cadangan selama dua setengah tahun di sana dan membuat delapan penampilan untuk tim utama. Ia kemudian kembali ke Prancis dengan bergabung bersama Nantes.

Setelah dari Nantes, ia berkelana ke timur Eropa dengan membela klub Ukraina, Hoverla Uzhhorod, tim Rusia, Mordovia Saransk dan Torpedo Moscow, tim Serbia, Red Star Belgrade, dan tim Yunani, AEK Athens.

Marco Stiepermann

Stiepermann main tujuh kali di tim utama Dortmund. Untuk mendapatkan menit bermain, ia dipinjamkan ke Alemannia Aachen. Pada 2012 ia pindah ke Energie Cottbus dengan biaya transfer 200 ribu euro.

Dari Cottbus ia pindah ke Greuther Furth dan Vfl Bochum. Namanya mulai terdengar saat bergabung dengan Norwich City pada 2017. Setelah Norwich terdegradasi pada 2020, masalah muncul: sakitnya kambuh dan Norwich punya penggantinya dalam diri Kieran Dowell.

Stiepermann pindah ke Paderborn pada 2021. Kini, ia main untuk tim divisi bawah Jerman, Wuppertaler SV.

Julian Koch

Koch adalah alumni Akademi Dortmund. Ia cuma tampil di dua penampilan bersama tim utama. Masa depannya mulai suram ketika menderita cedera lutut serius. Ini membuatnya tak bertanding di sepanjang musim 2011/2012.

Masa peminjamannya ke MSV Duisburg tidak begitu berhasil. Ia pun dijual ke MSV Mainz pada 2013. Sempat pindah ke Fortuna Dusseldorf,  Koch akhirnya menetap di kesebelasan Hungaria, Ferencvaros pada 2017 hingga 2019. Setelahnya ia memutuskan untuk pensiun.

Marian Sarr

Seperti Damien Le Tallec, Sarr juga berasal dari akademi lain, yakni Akademi Bayer Leverkusen. Ia bergabung dengan Dortmund pada 2013. Debutnya untuk tim utama Dortmund justru baru terjadi di Liga Champions pada 11 Desember 2013. Tiga hari kemudian, ia debut di Bundesliga ketika melawan TSG 1899 Hoffenheim.

Setelah itu, ia sempat main di satu laga Bundesliga, sebelum tak pernah dimainkan lagi. Di musim 2022/2023, ia main untuk tim Luksemburg, UT Petange. Pernah ada cerita saat ia main untuk tim Carl Zeiss Jena, timnya unggul 1-0, sebelum ia mencetak dua gol bunuh diri.

Erik Durm

Durm sebenarnya ditawari perpanjangan kontrak bersama Mainz. Namun, ia menolak dan lebih memilih bergabung dengan Dortmund pada 2012. Pemain yang berposisi sebagai fulbek tersebut, bertahan bersama Dortmund hingga 2018.

Meski bertahan hingga enam tahun, Durm cuma jadi pilihan kedua. Meski begitu, ia dipanggil ke timnas Jerman di Piala Dunia 2014 dan jadi pilihan kedua.

Uniknya, Durm sebenarnya berposisi sebagai striker. Klopp lalu bilang padanya kalau ia lebih cocok menjadi bek. Ia pun memilih pindah posisi apalagi Dortmund punya Robert Lewandowski.

Koray Gunter

Seperti Durm, Gunter juga seorang penyerang pada awalnya. Posisinya diubah menjadi bek dan diberi debut oleh Klopp. Sayangnya, itu jadi satu-satunya penampilan Gunter bersama tim utama Dortmund.

Pada musim 2013/2014, ia dijual ke Galatasaray senilai 2,5 juta euro pada Januari 2014. Penampilannya di Turki terganggu karena cedera ACL. Ia sempat pindah ke Serie A dengan membela Hellas Verona.

Klopp sebenarnya punya harapan besar untuk Gunter. Soalnya, ia bagus secara atletis, tekniknya oke, cepat, dan punya lompatan tinggi. Ada satu hal yang membuatnya tak diberi kesempatan oleh Klopp: konsentarasinya sering buyar.

Marvin Ducksch

Ducksch adalah pencetak gol utama Akademi Dortmund. Sangat wajar ketika Klopp memberinya debut di tim senior. Ini terjadi pada Agustus 2013 di German Cup melawan SV Wilhelmshaven. Ia pun mencetak golnya dalam debutnya tersebut.

Ducksch sudah di Akademi Dortmund sejak usia delapan tahun. Kariernya diperkirakan akan cemerlang. Akan tetapi, itu tak terwujud. Pada 2016, ia meninggalkan Dortmund menuju St. Pauli. Setelahnya, ia pernah bermain untuk Holstein Kiel, Fortuna Dusseldorf, Hannover 96, dan kini bermain untuk Werder Bremen.

Jeremy Dudziak

Sama seperti kebanyakan pemain yang promosi ke tim utama, Dudziak cuma main tiga kali untuk tim senior Dortmund, sebelum akhirnya pergi. Bukan salahnya memang, karena tiga penampilan itu hadir di bulan-bulan terakhir Klopp menangani Dortmund. Setelahnya, ia pun bergabung dengan St. Pauli.

Pada 2019, ia main untuk rival St. Pauli, Hamburg, lalu ke Greuther Furth. Kini, ia tengah dalam masa peminjaman di Hatayspor.

Mitsuru Maruoka

Maruoka sebenarnya pemain pinjaman dari Cerezo Osaka. Ia bahkan belum pernah debut di negaranya sendiri. Maruoka dipinjamkan untuk musim 2014/2015 dan cuma tampil di satu pertandingan. Itu pun cuma 10 menit dan Dortmund kalah dari Mainz.

Maruoka pindah ke BG Pathum United pada 2020. Kini, ia main untuk RANS Nusantara.

Sumber: Planetfootball