12 Alasan Richarlison adalah Pria yang Baik

Richarlison tampak seperti pemain Brasil pada umumnya. Tubuhnya penuh tato, gayanya juga urakan. Namun, Richarlison sebenarnya layak untuk dicintai.

Seperti dikutip dari Planetfootball, berikut adalah 9 alasan mengapa Richarlison layak dicintai.

Bukan Pendukung Presiden Bolsonaro

Brasil dipimpin oleh Jair Bolsonaro sejak 2019-2022. Bolsonaro sendiri dikenal sebagai pemimpin sayap kanan. Ia dikenal sebagai pemimpin dengan pandangan dan pemikiran yang kontroversial.

Richarlison beroposisi dengan Bolsonaro. Ia berkali-kali bicara soal sejumlah topik seperti rasisme, kemiskinan, kekerasan yang dilakukan kepolisian, hak LGBTQ+, hingga perusakan lingkungan.

Jurnalis yang Hilang

Saat jurnalis Britania, Dom Philips, dan pakar masyarakat adat Brasil, Bruno Pereira, hilang di Amazon pada Juni 2022, Richarlison adalah selebriti pertama yang meminta pencarian dilakukan.

Setelah viral, Pemerintah Brasil pun mulai bergerak mencari keduanya. 10 hari kemudian, keduanya sudah menjadi jasad. Keduanya diketahui ditembak oleh orang-orang suruhan kegiatan ilegal di daerah tersebut.

Pandemi Covid-19

Richarlison mendukung vaksinasi covid-19 di saat Bolsonaro meremehkannya. Richarlison pun paling vokal menentang Bolsonaro di saat rekan-rekannya yang lain seperti Neymar dan Dani Alves mendukung Bolsonaro.

Aktivis Favela, Rene Silva, mengakui kalau Richarlison bukan cuma bintang di lapangan, tapi juga di luar lapangan. Ia mendonasikan tabung oksigen di kota Manaus ketika sistem kesehatan di kota tersebut kolaps karena pandemi.

Richarlison bahkan ditunjuk oleh University of Sao Paulo sebagai duta untuk meningkatkan kesadaran terkait covid-19.

Membiayai Tempat Kanker

Ia juga mendonasikan 10 persen dari pendapatannya untuk perawatan Instituto Padre Roberto Lettieri di Sao Paulo. Itu merupakan tempat yang menyediakan makanan dan tempat tinggal untuk pasien kanker yang tidak mampu untuk menyediakan untuk diri mereka sendiri.

Meningkatkan Kewaspadaan

Richarlison dikenal karena ia begitu vokal dalam meningkatkan kesadaran akan masalah sosial di Brasil, utamanya soal kemiskinan. Ia juga bicara soal kematian Joao Alberto Silveira Freitas yang begitu mengguncang Brasil. Bahkan, pemain sekelas Pele saja memilih diam dan mendukung Bolsonaro.

Freitas sendiri merupakan pria berusia 40 tahun. Ia meninggal di Porto Alegre usai dipukuli petugas keamanan Carrefour di Passo d’Areia. Pembunuhan ini, memicu protes di seluruh penjuru negeri.

Menolak Rasisme

Vinicius Jr., pernah mendapatkan serangan rasial secara verbal dari Presiden Asosiasi Agen Spanyol, Pedro Bravo. Ia menyebut kalau Vinicius harus berhenti bermain seperti monyet. Kesal rekan senegaranya mendapatkan perlakuan seperti itu, Richarlison langsung mengirim pesan pada Pedro dan menyebutnya “sampah”.

Tiga bulan sebelumnya, hubungan Richarlison dengan Vini mendapatkan sorotan. Soalnya, keduanya terlibat perkelahian dalam pemusatan latihan Timnas Brasil. Melihat responsnya membela Vini, jelas Richarlison tidak memedulikan perseteruannya tersebut karena menganggap apa yang didapatkan Vini tidaklah adil.

Sayang Keluarga

Richarlison begitu emosional ketika mencetak gol pertamanya di Liga Champions ke gawang Marseille. Usai laga, ia menghampiri tribun yang berisi keluarganya. Ia memeluk mereka dan tak bisa menahan tangisnya.

Pengumuman Skuad Piala Dunia

Timnas Brasil mengumumkan skuad mereka secara langsung di televisi. Ini membuat banyak dari pesepakbola Brasil menantikan pengumuman tersebut, termasuk Richarlison.

Sejak nama pemain disebutkan, ia tak bisa membuka matanya dan hanya menunduk. Pun dengan keluarganya yang juga harap-harap cemas. Saat namanya disebutkan, mereka semua bersorak, berpelukan, melompat-lompat, dan melepaskan energi kebahagiaan tersebut. Sungguh sangat berbeda dengan reaksi Neymar.

Tidak Lupa Asal-usul

Meski menjalani karier yang bagus di Eropa, Richarlison jelas tak melupakan asal-usulnya. Pada 2019, ia membantu anak-nak dari sekolah Nova Venecia, Brasil, untuk menghadiri kompetisi Mathlympics di Taiwan. Soalnya, mereka tak mampu membiayai perjalanan tersebut.

Richarlison pun mendonasikan 20 ribu USD agar mereka bisa mengikuti kompetisi tersebut.

Mendorong Pendidikan

Tidak lama setelah momen donasi untuk anak-anak ke Taiwan tersebut, Richarlison membuat gebrakan lain. Ia mendapatkan penghargaan Commendation of Sporting Merit Jose de Anchieta Fontana. Dalam pidato kemenangannya, ia justru meminta pemerintah untuk meningkatkan anggaran pendidikan di daerah asalnya, Espirito Santo.

“AKu tidak tahu cara kerjanya, aku tak tahu, tapi aku ingin meminta pemerintah untuk berinvestasi lebih banyak dalam pendidikan,” kata Richarlison.

“Banyak yang akan kehilangan karena kekurangan investasi. Jadi saya meminta Anda untuk berinvestasi lebih banyak dalam pendidikan, yang sangat penting bagi negara kita untuk tumbuh.”

Dia menambahkan di Instagram: “Saya akan selalu meninggikan akar saya dan mengetahui bahwa satu-satunya hal yang dapat membuat kita berkembang sebagai manusia, sebagai bangsa, adalah berinvestasi besar-besaran dalam pendidikan.”

“Inilah yang saya minta kepada perwakilan negara say: untuk membantu memastikan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak dan remaja di tanah saya.”

Pertandingan Amal

Setahun sebelumnya, setelah direkrut Everton, Richarlison pulang ke Brasil. Ia menggelar pertandingan amal di Nova Venecia yang menghasilkan 4,6 ton makanan yang didistribusikan bagi mereka yang kurang mampu.  Karena kegiatan amalnya ini, Richarlison didapuk sebagai Everton’s PFA Community Champion.

“Kami semua yang main di liga besar dan punya ruang di media, kami punya tanggung jawab sosial yang besar. Pada awalnya, aku ingin membeli rumah untuk orang tuaku, tapi kemudian aku melihat aku bisa melakukan hal yang lebih besar,” kata Richarlison.

Saat Nova Venecia dilanda banjir besar pun, Richarlison mengirim 500 paket makanan untuk keluarga yang tak mampu.

Son Heung-min

Setelah menang dari Korea Selatan di Piala Dunia 2022, Richarlison memberikan pesan menyentuh untuk rekan setimnya, Son Heung-min. Ia bilang, “Aku tahu betapa keras kamu bertarung untuk ada di sini, dan itulah mengapa kamu adalah pahlawan untuk rakyatmu.”

 

Sumber: Planetfootball