3 Pemain Jepang Terbaik di Bundesliga

Bundesliga menjadi destinasi awal bagi para pemain Asia Timur, khususnya Jepang, sebelum berkarier di liga yang lebih populer. Shinji Kagawa bermain di Borussia Dortmund sebelum pindah ke Manchester United. Sementara Shinji Okazaki bermain di Stuttgart dan Mainz sebelum ditransfer ke Leicester City.

Ada sejumlah faktor yang membuat para pemain Jepang meniti karier di Bundesliga. Salah satunya, karena aturan keimigrasian. Untuk alasan lainnya bisa dibaca pada tautan ini.

Dari sekian banyak pemain Jepang yang berlaga di Bundesliga, ada tiga yang dianggap terbaik. Daftar ini disusun oleh situs Bundesliga.

Yasuhiko Okudera Paving the Way

Yasuhiko Okudera merupakan pemain Jepang pertama yang main di Bundesliga. Saat itu, kepindahan Okudera menjadi buah bibir di seantero Jepang. Bagaimana tidak? Sepakbola Jepang saat itu masih berantakan. Para pemain timnas diisi oleh para pemain amatir.

Namun semuanya berubah pada 1977 ketika manajer timnas Jepang, Hiroshi Ninomiya, membawa para pemainnya berlatih bersama sejumlah klub di Jerman.

Okudera adalah satu dari rombongan para pemain itu. Usianya masih 25 tahun dan tingginya 175 sentimeter. Bakatnya tercium Hennes Weisweiler yang melatih Koln. Ia pun dikontrak pada Juli 1977.

Namun, penandatanganan kontraknya tidak semulus itu. Ia harus mendapatkan persetujuan dari Federasi Sepakbola Jepang, keluarganya, dan tentu saja, bosnya di Furukawa Electronics. Mereka menjanjikan pekerjaan yang sama andai Okudera kembali dari Jerman.

Okudera pun menandatangani kontrak itu, dan ia mencatatkan namanya sebagai pesepakbola profesional Jepang pertama dalam sejarah. Ia pun jadi pemain Jepang pertama yang main di luar negeri.

Okudera bukan cuma jadi yang pertama, karena bersama Koln, ia mencatatkan prestasi. Di musim pertamanya, ia membantu Koln menjuarai Bundesliga sekaligus menyabet trofi DFB Cup.

Setelah di Koln, Okudera pindah ke Herta Berlin dan Werder Bremen. Total, ia mencatatkan 234 penampilan di Bundesliga. Ia adalah pelopor agar para pemain Jepang bisa mengikuti langkahnya.

Makoto Hasebe, Pemain Kedua Jepang yang Angkat Trofi Bundesliga

Saat Wolfsburg mengangkat trofi Bundesliga pada 2009, ada nama Makoto Hasebe di sana. Mantan kapten timnas Jepang ini merupakan rekrutan Jepang pertama Wolfsburg dan hasilnya jelas menggembirakan.

Di atas lapangan, Hasebe bermain sebagai gelandang bertahan. Ia amat cocok dengan strategi yang diusung Felix Magath. Mantan pelatih Bayern Munchen ini ingin seorang pemain yang positioningnya bagus, bisa bertahan, tapi juga bagus dalam distribusi bola. Visi dan pemahaman permainan menjadikan Hasebe selangkah di depan. Ia yang memberi suplai bagi Edin Dzeko dan Grafite sebagai striker haus gol.

Bersama timnas Jepang, Hasebe menjuarai Piala Asia 2011. Namun, ia memutuskan pensiun usai Piala Dunia 2018 agar bisa fokus menjalani kariernya bersama Eintracht Frankfurt.

Bagusnya permainan Hasebe juga diakui kiper Frankfurt, Kevin Trapp. Mantan kiper Paris Saint-Germain ini merasa aman saat ada Hasebe di depannya. Dan kalau Trapp tak bisa main, ia bisa berharap pada Hasebe untuk jadi kiper. Soalnya, ia pernah jadi “kiper Jepang pertama yang main di Bundesliga” pada 2011 saat bermain selama 15 menit di bawah mistar ketika berkostum Wolfsburg.

Selain trofi Bundesliga, Hasebe juga memenangi DFB Pokal bersama Frankfurt pada musim 2017/2018. Ia bahkan masuk Squad of the Season Europa League musim 2018/2019 di usianya yang sudah 35 tahun.

Shinji Kagawa, Si Pemecah Rekor

Dari nama di atas, mungkin tak ada yang seberkibar Shinji Kagawa. Situs Bundesliga bahkan menyebutnya sebagai salah satu pemain Jepang yang paling terkenal, bahkan terhebat di generasinya.

Bersama Borussia Dortmund, Kagawa menjuarai dua gelar Bundesliga dan dua DFB Cup. Padahal hanya sedikit orang yang menganggapnya akan sukses ketika pindah ke Dortmund di usia 21 tahun pada 2010 lalu.

Di Dortmund, peran yang dijalani Kagawa cukup berat. Selain menyuplai bola ke lini depan, ia juga rajin mencetak gol. Pada musim pertama dan kedua, ia mencetak masing-masing 12 dan 17 gol di semua kompetisi. Capaian ini yang membuatnya direkrut Manchester United pada musim 2012/2013. Ia sempat kembali ke Dortmund pada musim 2014/2015 dan sentuhannya masih belum hilang.

Sumber: Bundesliga.