Asia sudah menjajal Italia lebih dari 20 tahun silam, tepatnya pada 1994. Ketika itu, bomber Jepang, Kazuyoshi Miura, berlabuh ke Genoa. Meskipun hanya dipinjam dari klub Verdy Kawasaki, namun dia tercatat sebagai pemain Asia pertama yang berkarir di kompetisi utama Negeri Pizza.
Sayangnya meski mencatatkan 21 penampilan, namun performanya tidak terlalu memuaskan karena hanya mampu menyarangkan satu gol. Tetapi setelah itu, ‘jejak’ Miura menjadi jalan bagi banyak pemain ‘benua kuning’, termasuk empat pemain Asia yang masih berkiprah di Serie A Italia 2017/2018 berikut ini.
-
Yuto Nagatomo (Inter Milan)
Kedatangan bek kiri tim nasional Jepang ini ke Italia pun berawal dari peminjamannya. Pada awal musim 2010/2011, klub promosi Cesena meminjam Yuto Nagatomo yang masih berusia 24 tahun dari FC Tokyo. Selama setengah musim, dia selalu main penuh dalam 16 pertandingan, dan sukses menunjukkan bakat besarnya sehingga menarik perhatian Inter Milan. Cesena yang awalnya hanya meminjamnya setengah musim, tak mau kecolongan hingga mempermanenkan status Nagatomo.
Kemudian, pemain yang kini berusia 31 tahun itu dipinjamkan ke Inter, hingga dipermanenkan pada akhir musim. Sejak awal masa peminjaman bersama klub berjuluk La Beneamata itu, hingga menjadi pemain resmi mereka, Nagatomo pun sudah mendapat kepercayaan penuh, termasuk tampil di Liga Champions. Hingga musim kedelapan di Italia tahun ini, dia sudah mencatat 179 penampilan dengan sembilan gol dan 15 assist. Musim ini pun Nagatomo masih menjadi andalan Inter di lini belakang.
-
Lee Seung-woo (Hellas Verona)
Nama Lee Seung-woo jadi buah bibir ketika Barcelona merekrutnya pada 2011, saat dia masih belum genap berusia 13 tahun. Raksasa Spanyol itu terpikat pada bakatnya usai jadi pencetak gol terbanyak dalam salah satu turnamen junior Danone Nations Cup 2010.
Pemain kelahiran 6 Januari 1998 ini pun meninggalkan akademi Incheon United, salah satu klub besar di negaranya, Korea Selatan, dan bergabung ke La Masia, akademi yang telah membesarkan pemain bintang kelas dunia, Lionel Messi.
Pemain ini sempat jadi salah satu talenta terbaik La Masia, dengan sering meraih pernghargaan MVP di beberapa turnamen junior. Sayangnya, karena sedang menjalani hukuman dari FIFA, Barcelona tak bisa mengontrak Seung-woo, sehingga dia pun tak bisa bermain di laga resmi.
Pada 31 Agustus 2017, akhirnya winger kiri 19 tahun ini memilih hijrah ke Hellas Verona dengan biaya 1,5 juta euro, namun ada opsi buy-back hingga 2019. Tapi, sejauh ini Seung-woo belum membuat satu penampilan pun.
-
Ali Adnan (Udinese)
Bisa dibilang, Ali Adnan merintis karirnya dari bawah. Sebelum berkarir di kompetisi elit Serie A, dia sempat merasakan persaingan di First League, kompetisi level kedua Turki selama dua musim. Saat itu, bek kiri tim nasional Irak ini dipinang Caykur Rizespor dari klub kota kelahirannya, Baghdad FC pada Agustus 2013 dengan biaya hanya 500 ribu euro. Klub tersebut sepertinya tertarik pada bakat Adnan yang sudah membela tim nasional senior negaranya sejak 2012 saat masih berusia 19 tahun.
Buktinya, pemain kelahiran 19 Desember 1993 itu meraih penghargaan Pemain Muda Terbaik Asia 2013, dan masuk dalam 20 Pemain Muda Terbaik di Eropa 2014 versi Daily Mail. Alhasil, Adnan pun berhasil menarik perhatian Udinese yang meminangnya pada Juli 2015.
Banderolnya pun naik drastis menjadi 2,25 juta euro. Sejauh ini, meskipun pemain yang sudah berusia 23 tahun ini bukan pilihan utama pelatih, namun dia sudah mencatat 44 penampilan di Serie A dengan satu gol dan satu assist.
-
Christopher Ikonomidis (Lazio)
Australia telah bergabung dengan federasi sepakbola Asia (AFC) sejak Januari 2006. Dengan begitu, gelandang serang tim nasional Negeri Kanguru yang bermain di Lazio, Christopher Ikonomidis pun tercatat sebagai wakil dari ‘benua kuning’.
Pemain 22 tahun ini sudah cukup lama di Italia, karena dia memulainya dari tim akademi. Pada Juli 2012, saat masih 17 tahun, dia direkrut akademi Atalanta, setelah sempat menjadi bintang dalam turnamen Manchester United Premier Cup di Inggris, 2010.
Hanya 18 bulan di Atalanta, Lazio yang notebene merupakan salah satu klub besar Italia menawari kontrak tiga tahun untuk memperkuat tim akademi. Pada 2015, akhirnya Ikonomidis mencatatkan debut bersama tim senior dalam pertandingan di Liga Europa, namun kemudian dipinjamkan ke Salernitana di Serie B (2016) dan klub Denmark Aarhus GF (2016/2017). Sekarang, dalam kompetisi 2017/2018, dia kembali mendapat kepercayaan, meski belum membukukan penampilan di Serie A.