Liverpool memastikan gelar Premier League saat Manchester City kalah dari Chelsea tengah pekan lalu. Dengan fakta ini, Pep Guardiola kemudian memberikan lima alasan mengapa Manchester City gagal mempertahankan gelar Premier League secara tiga musim berturut-turut.
Manajer tim berjuluk The Sky Blues itu sebetulnya pernah mengatakan alasan tentang hal ini selama kejar-kejaran posisi dengan Liverpool beberapa bulan yang lalu. Jadi di tengah situasi itu, ia punya banyak waktu untuk mempertimbangkan faktor-faktor apa saja yang menyebabkan timnya jatuh dan “kalah telak” dari kualitas pasukan The Reds.
Kekalahan 2-1 City atas Chelsea termasuk salah satu “alasan” paling akhir yang dimiliki Pep Guardiola. Dan hasil ini menambah selisih poin antara City dan Liverpool menjadi 23 poin. Padahal di dua musim sebelumnya, perolehan poin The Citizen sangat ajaib dan luar biasa. Maka tidak mengherankan mengapa Pep memberikan alasan terkait penurunan performa tim asuhannya di musim ini.
“Kami sudah lama tahu kami sangat menurun di musim ini. Secara umum kami melakukan hal-hal yang baik, tetapi sayangnya kehilangan poin memberi kami pukulan telak. Kami harus belajar banyak. Kami harus konsisten seperti di musim sebelumnya. Musim ini kami tidak bisa mempertahankan level yang sama. Padahal apa yang telah kami lakukan dalam dua atau tiga musim terakhir ini luar biasa,” ungkap Pep Guardiola dikutip dari MEN Sports.
Namun, sebenarnya apa saja alasan yang dimiliki Pep Guardiola terkait gagalnya City bersaing dengan Liverpool dalam meraih gelar Premier League?
Hal mendasar dari skenario sepakbola
Alasan pertama penyebab gagalnya City bersaing dengan Liverpool adalah karena hal fundamental sepakbola. Ya, yaitu di dalam sepakbola –menurut Pep– ada saatnya tim meraih kemenangan dan ada saatnya tim mengalami kekalahan.
“Saya tidak pernah berpikir tim saya selalu bisa menang. Dari sepuluh kompetisi terakhir yang kami mainkan sebagai klub, kami telah memenangkan delapan gelar. Itu belum pernah terjadi sebelumnya di Inggris. Tidak pernah terjadi. Tapi tetap saja, kami tidak bisa menang setiap saat,” ujar Pep Guardiola.
Tidak adanya bek kokoh seperti Laporte
Jumlah kekalahan Manchester City di musim ini meningkat ketimbang musim lalu, dan tidak lain penyebabnya adalah lini belakang mereka yang agak keropos. Semua pasti sepakat bahwa penyebab utama mengapa hal itu bisa terjadi adalah karena tidak ada Aymeric Laporte!
“Kami kehilangan satu bek tengah yang penting musim lalu seperti Vincent (Kompany), dan Aymeric (Laporte) cedera sepanjang musim ini. Hal itu sedikit menjadi masalah bagi kami, dan kami tidak menunjukkan konsistensi untuk bermain lebih baik akibat hal ini. Saya tidak pernah berpikir dalam hidup saya bahwa saya selalu bisa menang,” tutur Pep dilansir dari MEN Sports.
Liverpool lebih ambisius dari City
Yang tidak kalah menarik, ternyata Pep Guardiola sangat mengakui bahwa Liverpool jauh lebih ambisius menyabet gelar ketimbang tim asuhannya sendiri.
“Liverpool sangat bergairah menyabet gelar domestik pertama mereka dalam tujuh, delapan, sepuluh tahun terakhir. Sehingga sangat sulit untuk mempertahankan karakter seperti itu. Berbeda dengan kami (City), setelah memenangkan gelar kami tidak mendapatkan semangat yang sama seperti yang dimiliki mereka (Liverpool),” pungkas Pep.
“Saya punya perasaan setelah Liverpool memenangkan Liga Champions, mereka jadi semakin sangat focus. Bayangkan saja, setelah 30 tahun tidak memenangkan liga, untuk memenangkan setiap pertandingan mereka pasti menunjukkan ambisinya. Musim ini adalah kesempatan terakhir yang mereka miliki untuk membuktikan ambisinya itu.”
Kehabisan waktu
Setelah membangun tim yang luar biasa dalam dua musim sebelumnya, Pep Guardiola ternyata masih kalah cepat dengan start luar biasa yang dibuat Liverpool musim ini. Manajer asal Spanyol itu justru berpikir bahwa City semestinya bisa sejajar dengan awal positif Liverpool seperti yang mereka lakukan musim lalu.
“Kami pikir kami punya waktu, ternyata kami kalah cepat dengan waktu,” katanya.
Keadaan yang berbeda
Pep Guardiola merasa bahwa Manchester City seperti tidak mendapat istirahat yang cukup di awal musim. Oleh sebabnya, mereka mengalami kondisi yang tidak lebih ideal ketimbang pasukan The Reds.
“Pada saat-saat penting di aal musim ini, kami memiliki keadaan yang berbeda dan itu tidak membantu kami sama sekali. Semuanya menjadi lebih sulit. Tapi kami telah memenangkan dua gelar dan memiliki kesempatan untuk memenangkan dua gelar lagi dan lolos ke Liga Champions,” tandas Pep Guardiola dikutip dari MEN Sports.
“Jadi, saya harus rendah hati dan menerima bahwa saya tidak bisa memenangkan semuanya di satu waktu. Saya belajar tentang apa yang harus saya lakukan untuk menghindari situasi ini lagi. Jelas perbedaan keadaan ini membuat saya tidak merasa diuntungkan.”