Tendangan salto Gareth Bale disebut-sebut sebagai gol terindah yang pernah terjadi di final Liga Champions. Umpan silang Marcelo berhasil diselesaikan pemain berkebangsaan Wales tersebut dengan tendangan kaki kiri yang membuat mata semua orang terpana.
Tentu, pertandingan final adalah sesuatu yang spesial. Mencetak gol seindah Bale jelas merupakan sesuatu yang luar biasa. Soalnya, di kondisi biasa pun tendangan semacam itu jarang dilakukan. Apalagi ini terjadi di pertandingan final.
Sebelum gol Gareth Bale, setidaknya ada 5 gol terbaik di Liga Champions yang kami sadur dari Sportskeeda. Berikut kami sajikan untuk Anda.
Alessandro Del Piero, Borussia Dortmund 3-1 Juventus, Final Liga Champions 1997
Kegagalan Juventus meraih gelar Liga Champions pada 2017 merupakan yang kelima kalinya secara beruntun. Kegagalan beruntun yang pertama kali terjadi pada 1997. Kala itu, Juve adalah juara Liga Champions 1996. Mereka punya ambisi besar untuk memenangkannya secara beruntun di tahun selanjutnya. Sayang, asa tersebut digagalkan Borussia Dortmund.
Tertinggal 0-2, Juve kemudian memasukkan Del Piero di pertengahan babak. Lalu, 20 menit kemudian ia memperkecil ketertinggalan. Selain kecewa, sejumlah pemain Dortmund pun dibuat terkejut. Pasalnya, ruang yang didapatkan Del Piero amatlah sempit untuk bisa menjadi gol. Namun, dengan kecerdasannya, Del Piero melakukan backheel menyambut umpan mendatar Alen Boksic.
Sayangnya, Juve gagal melakukan comeback. Pasalnya, enam menit kemudian Dortmund menambah keunggulan dan mengunci gelar Liga Champions pertama mereka. Namun, gol Del Piero tersebut akan dikenang sebagai salah satu yang terbaik yang pernah ada.
Dejan Savicevic, AC Milan 4-0 Barcelona, Final Liga Champions 1994
Barcelona awalnya punya mimpi untuk melanjutkan kekalahan AC Milan secara beruntun di partai final. Apalagi, skuat Johan Cruyff merupakan salah satu yang terbaik kala itu. Milan sendiri baru kalah di final 1993, dan Barcelona bermimpi untuk melanjutkannya.
Namun, hal tersebut tak pernah terjadi. Di babak pertama, Milan sudah unggul 2-0 lewat brace Daniele Massaro. Gol indah ini bermula dari Miguel Angel Nadal yang hendak membuang bola. Lalu, Savicevic menahan bola dan memantul ke area kotak penalti. Ia pun langsung melepaskan tendangan lob yang melampaui Andoni Zubizarreta dari sudut kotak penalti. Bola pun melesak dengan mulus, sementara kiper Zubizarreta terjerembap ke gawang.
Hernan Crespo, AC Milan 3-3 Liverpool, Final Liga Champions 2005
Istanbul 2005 mungkin lebih dikenal karena keajaibannya di mana Liverpool yang tertinggal 0-3 bisa membalikkan keadaan. Namun, sebelumnya, ada sebuah gol cantik tercipta.
Gol Milan diawali lewat tendangan bebas cepat Paolo Maldini di menit pertama. Keterkejutan Liverpool bertambah saat Hernan Crespo mencetak dua gol jelang akhir babak pertama.
Salah satu gol Crespo dicetak lewat umpan magis Kaka, yang membuat Crespo tinggal menghadapi kiper. Dengan tenang, Crespo melambungkan bola dan membuat Jezry Dudek hanya menepis angin.
Setidaknya, meskipun Milan kalah, tapi gol Crespo itu merupakan salah satu yang terbaik yang pernah dicetak di final.
Mario Mandzukic, Juventus 1-4 Real Madrid, Final Liga Champions 2017
Skor akhir di pertandingan ini memang menyiratkan betapa dominannya Real Madrid. Akan tetapi, sebelum Madrid menambah tiga gol setelah menit ke-60, Juventus masih punya asa. Apalagi, asa itu dihidupkan lewat gol indah Mandzukic.
Awalnya bola panjang dikirimkan ke sisi kiri di mana Alex Sandro beroperasi. Pemain Brasil ini melepaskan voli dan mengembalikan ke area tengah kotak penalti. Gonzalo Higuain menerima dengan dadanya. Namun, Higuain tak melepaskan tembakan melainkan melambungkan kembali bola ke Mandzukic.
Pemain timnas Kroasia tersebut mengulangi yang dilakukan Higuain, dan langsung melepaskan tendangan voli keras. Navas sempat melompat, tapi bola tetap tak terjangkau. Sama seperti Crespo, meskipun kalah, tapi gol Mandzukic ini amat berkesan. Apalagi golnya masuk dalam nominasi Puskas Award di tahun tersebut.
Zinedine Zidane, Bayer Leverkusen 1-2 Real Madrid, Final Liga Champions 2002
Pertandingan final ini diwarnai dengan gol cepat. Raul mencetak gol pertama Madrid pada menit kedelapan. Lima menit kemudian, Lucio menyamakan kedudukan. Momen kemenangan Madrid diawali lewat tendangan memukau Zinedine Zidane.
Gol ini bermula dari umpan Santiago Solari ke sisi kiri. Di sana, Roberto Carlos sudah menanti dan mengajak sprint pemain belakang Leverkusen. Alih-alih mengirim umpan silang, Carlos mengangkat bola ke belakang yang mengarah ke depan kotak penalti. Di sana, Zidane sudah menanti. Dengan perhitungan, Zidane melepaskan tendangan voli yang dikenang sebagai salah satu gol terbaik yang pernah tercipta di final Liga Champions.