Real Madrid membuat heboh pada musim panas 2000. Apalagi kalau bukan kedatangan Luis Figo ke Santiago Bernabeu. Pasalnya, selama lima tahun sebelumnya dia menjadi bintang kesayangan fans Barcelona, yang notabene merupakan rival besar Madrid. Makanya, keberhasilan El Real meminang Figo jadi mengejutkan dan kontroversial, diiringi dengan kecaman dari Cules,para pendukung Barca.
Kedatangan Figo berawal dari janji kampanye calon presiden klub Florentino Perez. Saat terpilih, dia pun menepati janjinya. Klausul pembelian senilai 62 juta Euro ditebus Madrid, dan Figo jadi pemain termahal dunia saat itu. Kedatangannya lalu menandai dimulainya era Galacticos dengan bintang-bintang global yang direkrut setiap tahun. Di awal musim 2000/2001 itu, juga ada lima pemain baru lainnya selain Figo yang didatangkan Madrid. Berikutnya ulasannya dirangkum dari Planet Football.
1. Flavio Conceicao
Gelandang Brasil ini dipinang Madrid dengan biaya 26 juta Euro, setelah sukses membawa Deportivo La Coruna meraih gelar La Liga pertamanya. Sayangnya, dari statusnya sebagai pahlawan tim juara, Flavio Conceicao malah menjadi orang yang terlupakan dalam catatan sejarah bagi banyak fans Los Merengues. Dia hanya membukukan 45 penampilan dengan satu gol di La Liga selama tiga musim.
Conceicao terus berjuang untuk menemukan kembali level performa yang membuatnya bisa pindah ke Santiago Bernabeu, sebelum pelatih Vincente del Bosque mengirimnya ke Borussia Dortmund dalam peminjaman pada musim panas 2003. Setahun kemudian dia terbang ke Turki, lalu pindah ke Yunani, hingga akhirnya pensiun di usia 32 tahun setelah cedera semakin menghancurkan kariernya.
2. Claude Makelele
Meski Perez mengklaim bahwa Claude Makelele “kurang berbakat”, tapi perjalanan tiga musimnya di Santiago Bernabeu telah membuktikan dia merupakan salah satu tulang punggung tim saat merebut tujuh trofi pada periode itu, termasuk dua gelar La Liga dan satu Liga Champions. Sang gelandang bertahan pun membuat 145 penampilan dengan dua gol di semua kompetisi bersama Los Blancos.
Musim panas 2003, Makalele memutuskan pergi ke Inggris setelah merasa kurang dihargai pihak klub, termasuk penolakan atas kontrak yang lebih baik. Rekan-rekan setimnya sempat memprotes Perez karena membiarkannya pergi. Dan, sekali lagi Makalele membuktikan kemampuan; membantu Chelsea meraih enam trofi, termasuk gelar juara Premier League setelah menanti setengah abad.
3. Pedro Munitis
Madrid meminang Pedro Munitis setelah sang penyerang tampil mengesankan selama dua musim terakhir bersama Racing Santander yang memberikannya kesempatan tampil di Euro 2000, bahkan turut mencetak satu gol luar biasa. Perez pun merelakan dana sebesar 13,2 juta Euro. Sayangnya, dia gagal mendapat kesempatan tampil reguler, meski ikut meraih satu gelar La Liga dan Liga Champions.
Munitis menganggap dirinya tak diterima di Santiago Bernabeu, bahkan fans bersiul padanya. Setelah dua musim, dia dipinjamkan ke klub asalnya, sebelum direkrut La Coruna, yang lalu menjadikannya salah satu penyerang terpenting, sekaligus kapten tim. Pada 2006, dia kembali ke Santander dan bertahan hingga pensiun enam tahun kemudian, meski koleksi dua trofinya tak pernah bertambah.
4. Cesar Sanchez
Kiper Spanyol ini tak tergantikan di bawah mistar gawang Real Valladolid dengan hanya melewatkan total empat pertandingan liga selama lima musim, sebelum dipinang Madrid dengan biaya 6,25 juta Euro. Tapi, Cesar Sanchez ternyata didatangkan hanya untuk jadi pilihan kedua setelah wonderkid Iker Casillas, dan selama lima musim berikutnya pun dia menjadi penghangat bangku cadangan tim.
Sebenarnya pada musim keduanya Sanchez sempat mendapat kesempatan jadi kiper utama. Bahkan, dia dipercaya tampil mengawal gawang tim di final Liga Champions 2001/2002, sebelum terpaksa keluar dan digantikan Casillas, karena cedera saat laga tersisa 20 menit. Secara keseluruhan, Sanchez membuat 59 penampilan di semua ajang bersama Madrid, dengan memenangkan enam trofi juara.
5. Santiago Solari
Gelandang internasional Argentina ini membuat langkah yang tak biasa dengan bergabung dari rival sekota, Atletico Madrid, berbiaya hanya 3,5 juta Euro. Namun, Santiago Solari yang saat itu masih berusia 23 tahun itu ternyata berhasil menjadi favorit penggemar di Santiago Bernabeu, di mana dia sukses memenangkan tujuh trofi dan memainkan lebih dari 200 pertandingan selama lima musim.
Sempat menjalani awal yang buruk, Solari kemudian jadi pemain reguler; meskipun kadang hanya sebagai pengganti. Dia ikut tampil penuh di final Liga Champions 2001/2002, dan terlibat dalam terciptanya gol ajaib Zinedine Zidane yang membawa tim meraih trofi. Selama empat bulan di musim 2018/2019, Solari juga sempat melatih Madrid hingga memenangkan Piala Dunia Antarklub FIFA.
Sebenarnya, ada satu pemain lagi yang bergabung saat kedatangan Figo pada musim panas 2000. Dia adalah Albert Celades, eks gelandang Celta. Tapi Madrid tak mengeluarkan biaya apapun untuknya, karena sang pemain didapatkan dengan status free. Menariknya, Celades ternyata pernah bermain dengan Figo di Barcelona, dan bahkan mereka bersama memenangkan enam dari total tujuh trofi.
Sumber: Planetfootball