Sejak Liga Premier bergulir pada musim 1992/1993, 49 kesebelasan telah bersaing untuk memerebutkan titel juara liga terbaik Inggris itu. Namun, selama 28 tahun perjalanannya, hanya enam tim yang pernah mencicipi indahnya podium utama di akhir musim, yakni Manchester United, Blackburn Rovers, Arsenal, Chelsea, Manchester City, dan Leicester City.
Bagi para pemain tim yang pernah mengangkat trofi, adalah sebuah kebanggaan bagi mereka untuk menjadi bagian dari tim yang pernah mencatatkan sejarah. Namun, untuk mereka yang gagal, kekalahan merupakan masa sulit yang tidak mudah untuk dilalui.
Siapa saja pemain yang paling sering menelan kekalahan? Berikut daftarnya.
-
Gary Speed
Pemain asal Wales ini memulai karirnya bersama Leeds United pada 1988 silam dan menghabiskan delapan tahun di sana sebelum bergabung bersama Everton di tahun 1996. Setelah dua musim berlalu, Speed bergabung dengan Newcastle United pada tahun 1998 yang waktu itu merupakan salah satu klub yang mumpuni. Pada tahun 2004, Gary bergabung bersama Bolton Wanderers yang dibawahi oleh Sam Allardyce yang sedang berambisi untuk membentuk tim yang bisa melaju di Liga Eropa.
Gary Speed bermain sebanyak 535 kali di Liga Premier, terbanyak ke lima di catatan rekor liga tersebut. Namun, dirinya juga berada di posisi kelima dalam ranking pemain yang menelan kekalahan terbanyak pada liga yang sama dengan 185 kekalahan.
-
Gareth Barry
Pemain asli Inggris ini menjalani debutnya di Liga Premier pada tahun 1998 bersama Aston Villa. Sejak saat itu Barry telah mencatatkan 649 penampilan bersama empat klub yang berbeda. Angka ini merupakan angka tertinggi dalam penampilan liga top Inggris tersebut.
Setelah menjadi bagian penting bagi Villa selama 10 tahun, Gareth bergabung bersama Manchester City yang berada di bawah asuhan Roberto Mancini. Bersama The Citizen, dirinya sukses membantu tim memenangkan liga untuk kali pertama.
Meskipun Gareth Barry pernah mengangkat tropi terbaik di negaranya, dirinya juga termasuk sebagai pemain yang paling sering menelan kekalahan dengan catatan 194 kali tumbang.
-
Kevin Davies
Pemain asal Inggris ini telah berlaga selama 22 tahun di Liga Premier bersama Southampton, Blackburn Rovers dan Bolton Wanderers. Dalam kurun waktu tersebut, Davies juga pernah menikmati indahnya berseragam The Three Lions dalam sejumlah penampilan.
Sayangnya, keringat yang mengucur pada tubuhnya jarang menghasilkan kemenangan bagi tim tempatnya mengabdi. Catatan kekalahan Kevin telah mencapai 194 pertandingan dan statistik ini menempatkan dirinya pada posisi ketiga dalam daftar ini.
Pemain yang menghuni lini depan ini memulai karirnya bersama Chester field pada 1993. Setelah membangun reputasi gemilang, Kevin direkrut oleh Southamptin pada 1997, Blackburn pada 1998 dan Bolton pada 2003.
Di bawah asuhan Sam Allardyce, Davies dianggap sebagai salah satu penyerang paling menjanjikan yang rajin mencetak gol. Setelah 10 tahun menikmati perannya sebagai seorang striker, Preston North End menjadi tempat penampungannya sebelum resmi gantung sepatu pada musim 2013-14.
-
David James
Satu lagi pemain yang lahir di tanah Liga Premier diselenggarakan, David James telah berkontribusi pada sejumlah klub. Namun, sang pemain mengakhiri karirnya dengan catatan 197 kekalahan.
Watford merupakan klub dimana James menjalani debutnya di liga top Inggris. Dinilai sebagai salah satu investasi terbaik, Liverpool merekrutnya sebagai tambahan daya gedor untuk bersaing memerebutkan tropi Liga Premier pada musim pembukaannya.
The Reds menikmati jasa sang pemain selama tujuh tahun dengan lebih dari 200 kali penampilan di lapangan hijau. Setelah itu, sang pemain juga memberikan layanannya pada sejumlah klub bonafit di Inggris, yakni Aston Villa (1998), West Ham United (2001) dan Manchester City (2004). Pada tahun 2006, Harry Redknapp yang menjabat sebagai manajer Portsmouth masih yakin akan kemampuang sang veteran dan merekrutnya. Kerja sama kedua belah pihak berbuah tropi FA Cup dengan mengalahkan beberapa tim kuat seperti Arsenal yang tenar sebagai langganan peraih piala tersebut.
-
Mark Schwarzer
Pemain yang menduduki peringkat satu ini berasa dari Australia namun namanya lebih sering terdengar dari Eropa ketimbang dari negara asalnya.
Mark memulai karirnya sebagai kiper profesional bersama Marconi Stallion di negara asalnya lalu pergi ke Jerman untuk mengembangkan karirnya bersama Dynamo Dresden dan FC Kaiserslautern.
Middlesbrough merupakan klub yang membawanya ke ranah liga paling bergensi di Inggris ini dan sang pemain tampil di lebih dari 300 pertandingan hingga tahun 1997. Pada tahun 2008, Fulham tertarik padanya dan merekrutnya untuk menambah daya tahan tim dari serangan lawan.
Setelah lima tahun berada di bawah mistar gawang, Chelsea merekrutnya sebagai pelapis kiper utama sekaligus panutan bagi kiper-kiper muda di Stamford Bridge. Leicester City melihat potensi besar yang masih ada di dalam diri Kiper Australia ini dan mengamankan tanda tangannya sebagai modal untuk unjuk gigi di Liga Premier.
Meskipun pernah bermain dalam sejumlah klub yang pernah memenangkan tropi liga, Schwarzer memiliki catatan tumbang dengan angka terbanyak dengan 200 kali kekalahan.