5 Rekrutan Aneh Manchester United

Manchester United punya banyak pemain bagus. Akan tetapi, tidak selamanya bursa transfer berjalan mulus. Lima Pemain ini dianggap sebagai rekrutan aneh yang dilakukan oleh The Red Devils.

Siapa saja mereka? Berikut kami sajikan 5 rekrutan aneh Manchester United.

  1. Gabriel Obertan, Sang Pengganti Ronaldo

Manchester United baru saja menjual Cristiano Ronaldo ke Real Madrid pada musim panas 2009. Madrid menebus CR7 dengan biaya 80 juta paun. Peran Ronaldo di United sulit untuk dicari penggantinya. Namun, dengan modal 80 juta paun, harusnya lebih mudah buat United untuk mendapatkan pemain seperti Ronaldo.

Di musim panas itu, United mendatangkan tiga pemain bertipikal menyerang: Michael Owen, Gabriel Obertan, dan Mame Biram Diouf. Khusus Obertan, ia dibebani untuk menggantikan Ronaldo. Namun, Obertan yang saat itu masih berusia 20 tahun, justru tak mampu berbuat banyak.

Di musim pertamanya, Obertan hanya bermain tujuh kali. Pun dengan musim kedua. Setelahnya ia dilego ke Newcastle United, pindah ke Anzi Makhachkala, Wigan Athletic, Levski Sofia, dan Erzurumspor.

  1. Eric Cantona dan Transfer yang Tidak Diduga

Keanehan yang kedua, bukan karena kualitas sang pemain, tapi dari cerita bagaimana United mendatangkannya.

Cantona didatangkan oleh Sir Alex Ferguson, ketika ia butuh sosok penyerang baru mengingat lini depan mereka hanya sanggup mencetak 17 gol dari 16 pertandingan. Penampilan Mark Hughes dan Brian McClair saat itu menjadi sorotan. Dion Dublin, penyerang baru United, bahkan langsung mengalami cedera parah satu bulan setelah didatangkan.

Tidak pernah terpikir dalam benak Fergie untuk mendatangkan Cantona. Nama-nama seperti Alan Shearer (Southampton) dan David Hirst (Sheffield Wednesday) sebenarnya lebih dijagokan untuk direkrut oleh Fergie. Akan tetapi, tidak ada satupun yang sukses didatangkan.

Durian runtuh datang ketika managing director Leeds, Bill Fotherby menelepon CEO United Martin Edwards untuk rencana merekrut Denis Irwin. Secara kebetulan, Ferguson berada satu ruangan dengan Edwards dan langsung menolak permintaan untuk menjual Irwin. Sebaliknya, Fergie menanyakan status Cantona saat itu apakah bisa direkrut atau tidak. Negosiasi pun berjalan cepat. Pada 26 November 1992, Cantona resmi berseragam merah dengan transfer 1,2 juta paun.

  1. Paul Scholes dan Paul Pogba

Paul Scholes sebenarnya sudah menyatakan pensiun dari sepakbola pada akhir musim 2010/2011. Scholes bahkan sudah menggelar pertandingan testimonialnya pada 5 Agustus 2011.

Akan tetapi, pada 8 Januari 2012, Scholes kembali ke United. Krisis cedera membuat Sir Alex Ferguson memintanya untuk kembali. Scholes bahkan mendapatkan perpanjang kontrak setahun yang membuatnya bertahan di United hingga musim panas 2013.

Yang menarik di sini adalah soal pemanggilan Scholes dan transfer Paul Pogba. Memang, masa depan tidak ada yang tahu.

Enam bulan setelah kembalinya Scholes, Fergie memutuskan untuk tak memperpanjang kontrak Paul Pogba. Pemain berkebangsaan Prancis tersebut kemudian pindah ke Juventus.

Empat tahun setelah kepindahan tersebut, United kembali merekrut Pogba dan menjadikannya pemain termahal di dunia. Ia ditransfer senilai 89 juta paun!

Hal ini menimbulkan guyonan kalau kembalinya Paul Scholes dihargai 2,6 juta paun per pertandingan di Premier League!

  1. Carlos Tevez dan Masalah Agen Pihak Ketiga

Sama seperti Roy Keane dan Paul Scholes, rekrutan kali ini juga tidak bermasalah soal skill. Akan tetapi dalam prosesnya, transfer Carlos Tevez terasa begitu pelik.

Pada Agustus 2006, Tevez pindah ke West Ham United dari Corinthians. Setahun kemudian ia pindah ke Manchester United. Sejauh itu, permasalah belum terlihat, sampai akhirnya diketahui bahwa Tevez bekerja sama dengan pihak ketiga atau Third Party Ownership, dalam hal ini MSI dan Global Soccer Agencies.

Di mana permasalahannya? Klub hanya memiliki hak mendaftarkan pemain, sementara hak ekonomi dipegang oleh agennya. Pun ketika ada kesebelasan lain yang merekrutnya, uang transfer sebagian besar diberikan pada sang agen.

Premier League melarang praktik kepemilikan oleh pihak ketiga setelah transfer Tevez dari West Ham United ke United. Berdasarkan The Guardian, kepemilikan pihak ketiga bikin West Ham harus membayar 20 juta paun pada Sheffield United. The Blades menganggap kehadiran Tevez bikin mereka terdegradasi dari Premier League.

Tevez baru terbebas dari kepemilikan pihak ketiga usai pindah ke Manchester City. Itupun setelah hadirnya larangan dari Premier League dan FIFA.

  1. Bebe dan Kisah Pengkhianatan

Khusus Bebe, kondisinya menjadi pelik karena kualitasnya yang tak sepadan untuk United, juga transfernya yang bermasalah. Ceritanya, Bebe saat itu dikontak Vitoria de Guimaraes. Soal ini diurus oleh agennya, Goncalo Reis.

Semuanya lancar dengan klausul pelepasan senilai sembilan juta euro. Lalu, Marca memberitakan bahwa Manchester United dan Real Madrid tertarik untuk merekrutnya. Ini adalah sebuah keajaiban mengingat Bebe belum pernah bermain di level profesional! Ia bahkan tak main sekalipun buat Vitoria di kompetisi resmi.

Sudah bersiap negosiasi, ada hal aneh yang dirasakan Reis. Tiba-tiba saja ia tak bisa mengontak kliennya itu. Sampai akhirnya, ada kabar kalau Bebe sudah resmi jadi pemain Manchester United pada 11 Agustus 2010. Dua hari berselang, ia mendapatkan surat yang menyebut kalau Bebe memecatnya sebagai agennya. Alasannya bahwa kontraknya dengan Vitoria justru merugikannya.

Reis bingung karena sebenarnya, ia justru menguntungkan Bebe di mana sang pemain punya 30 persen hak ekonomunya. Artinya, Bebe berhak mendapatkan 30 persen dari biaya transfer yang didapatkan Vitoria dari penjualan Bebe.

Untung buat United karena Reis memilih menyimpan rasa sakit hatinya ini sendirian. Baru pada 2012 ia melaporkan kasusnya pada FIFA.

Sumber: Planet Football.