Soal infrastruktur, Jepang adalah salah satu yang terbaik di dunia. Termasuk soal stadion sepakbola. Setidaknya terdapat lebih dari 60 stadion yang punya kapasitas di atas 20 ribu penonton dan lebih dari 250 stadion dengan kapasitas di atas lima ribu.
Dari sebagian banyak stadion ini, terdapat lima stadion menarik yang terletak di Jepang. Apa saja mereka?
-
International Stadium Yokohama
Stadion yang juga dikenal dengan nama Nissan Stadium ini diresmikan pada 1998 dan sejak saat itu menjadi kandang Yokohama F. Marinos. Nissan Stadium merupakan stadion dengan kapasitas terbesar di Jepang. Karena alasan tersebut, Nissan Stadium yang terpilih sebagai tempat final Piala Dunia 2002 digelar.
Seperti stadion tradisional lainnya, Nissan Stadium masih punya trek atletik di sekeliling lapangan. Karena ini pula, Nissan Stadium terlihat lebih besar secara struktur dan kerap digunakan untuk kegiatan lain seperti konser musik.
-
Japan National Stadium
Stadion Nasional Jepang ini dibangun untuk menjadi venue Olimpiade 2020. National Stadium dibangun pada 2016 dan selesai pada 2019. Kapasitasnya mencapai 68 ribu kursi, tapi bisa mencapai 80 ribu untuk pertandingan sepakbola dan rugby dengan tambahan tribun semi-permanen.
Uniknya, komponen struktur utama National Stadium adalah kayu dan semuanya berasal dari Jepang untuk mengurangi dampak lingkungan. Meski menggunakan kayu, tapi tetap ada teknologi yang diterapkan. Yakni, semua elemen kayu menggunakan bentuk modular sehingga bisa digantikan ketika kondisinya memburuk. Kayu yang digunakan berasal dari ke-47 perfektur di Jepang.
Bagian atapnya terinspirasi dari bangunan tradisional Jepang, Horyu-ji, dengan memaksimalkannya sebagai ventilasi udara. Di atapnya juga terdapat panel surya transparan untuk menyimpan energi matahari. Sementara air hujan dikumpulkan di tangki bawah tanah untuk mengairi rumput di kemudian hari.
-
Saitama Stadium 2002
Tak seperti Yokohama dan National Stadium, Saitama Sutajiamu atau Saisuta, tak punya trek atletik. Dengan kapasitas 63.700, Saisuta merupakan stadion dengan kapasitas penonton terbesar ketiga di Jepang. Ini yang membuatnya terpilih menggelar partai semifinal Piala Dunia 2002.
Yang membuatnya khas adalah bentuk atapnya yang melengkung pada tribun barat dan timur, lalu melancip ke tribun utara dan selatan. Atap stadion ini mirip dengan Stadion Jakabaring di Palembang.
Selain menjadi kandang Urawa Red Diamonds, Saisuta merupakan kandang dari timnas Jepang. Ini yang membuatnya menjadi sakral buat para penggemar timnas Jepang.
-
Yanmar Stadium Nagai
Secara bentuk, kalau dilihat dari atas Yanmar mirip mata. Desainnya mengingatkan pada Saisuta, tapi ada perbedaan karena Yanmar punya trek atletik.
Kandang Cerezo Osaka ini punya kapasitas 47 ribu kursi. Yang menarik sebenarnya karena Yanmar kerap digunakan sebagai venue atletik tingkat dunia. Contohnya Kejuaraan Dunia Atletik 2007. Hingga saat ini, Yanmar masih digunakan untuk kejuaraan atletik.
-
Toyota Stadium
Toyota Stadium terletak di Prefektur Aichi, Jepang, dengan kapasitas 45 ribu kursi. Dibangun pada 2001, Toyota Stadium adalah kandang Nagoya Grampus. Tak seperti Yanmar, Toyota Stadium memang diproyeksikan khusus untuk sepakbola sehingga tak punya trek lari.
Yang unik dari Toyota Stadium adalah bentuk atapnya yang menyerupai alat musik akordion yang terpasang di atas tribun utara. Atapnya terlihat berlipat macam gorden karena bisa ditarik ke arah tribun selatan yang membuat Toyota Stadium tertutup sepenuhnya.
Toyota Stadium adalah satu dari tiga stadion di Jepang yang atapnya bisa digerakkan atau retracable roof. Meski sistemnya terbilang inovatif, sayangnya, atap tersebut tak pernah ditutup lagi sejak 2009. Alasannya? Karena biayanya yang mahal!
Bahkan, pada 2019, operator stadion menegaskan kalau atapnya tak akan pernah dibuka-tutup. Soalnya sekali buka-tutup biayanya mencapai 130 juta rupiah. Bahkan, untuk perawatannya, pengelola stadion harus mengeluarkan 8 miliar rupiah setiap tahunnya.
-
Denka Big Swan Stadium
Big Swan merupakan kandang Albirex Niigata yang punya kapasitas 42 ribu kursi. Apa yang membuatnya unik? Karena sesuai dengan filosofi klub.
Penamaan “Albirex” merujuk pada bintang “Albireo” dalam Konstelasi Cygnus yang merupakan konstelasi angsa. Mengapa angsa? Karena angsa adalah simbol kota Niigata. Dan ketika membangun stadion, desainnya pun dibuat mirip dengan sayap angsa. Ini yang membuat stadion ini dinamai “Big Swan”.
-
Sapporo Dome
Ketika pertama kali diperkenalkan di Piala Dunia 2002, semua orang terkejut dengan kecanggihannya. Atap yang bisa digeser itu sudah biasa. Namun, bagaimana kalau lapangannya yang digeser?
Ini yang dimiliki Sapporo Dome. Mengapa lapangannya digeser? Karena untuk digunakan di dua olahraga: sepakbola dan bisbol. Selain itu, alasan mengapa lapangannya ditarik keluar adalah untuk dijemur dan mendapatkan sinar matahari. Sementara untuk bisbol akan menggunakan lapangan yang ada di bawah lapangan sepakbola tersebut.
Bukan cuma lapangan yang bisa digeser, tapi juga tribun bagian bawahnya untuk menyesuaikan seperti lapangan bisbol!