9 Pemain yang Bersinar Setelah Tinggalkan Tottenham

Tottenham Hotspur memang tim semenjana. Susah betul buat kesebelasan yang terletak di London Utara tersebut untuk meraih trofi. Spurs memang pernah dua kali menjuarai Liga Inggris. Namun, terakhir kali mereka melakukannya pada 1961. Trofi terakhir yang mereka raih adalah Piala Liga 2008.

Di sisi lain, Spurs kerap merekrut sejumlah pemain potensial yang terbukti bersinar di klub lain. Contohnya, Dimitar Berbatov, Luka Modric, dan Gareth Bale. Ketiganya meraih kejayaan ketika keluar dari Spurs.

Alasannya bukan karena Spurs salah membuang atau menjual mereka, melainkan karena para pemain ini bergabung dengan tim yang lebih baik. Mereka seolah mencapai puncak permainan setelah keluar dari Spurs.

Berikut ini adalah sejumlah pemain yang justru bersinar usai pindah dari Tottenham Hotspur.

Darren Bent

Satu momen buruk Bent di Spurs adalah ketika menghadapi Portsmouth. Di akhir laga, Bent mendapatkan peluang emas di depan gawang. Ia yang tak terkawal menyundul bola yang melebar beberapa sentimeter dari gawang. Padahal, gol itu penting di laga yang berakhir 1-1 tersebut. Karena hal ini, pelatih Spurs, Harry Redknapp, marah. Ia menyebut kalau istrinya pun bisa mencetak gol di kondisi tersebut.

Di akhir musim, Bent bergabung dengan Sunderland. Soalnya, Spurs sudah punya tiga striker: Robbie Keane, Jermain Defoe, dan Roman Pavlyuchenko. Bersama The Black Cats, Bent berubah menjadi striker mengerikan dengan mencetak 24 gol di Premier League. Ini merupakan dua kali lipat dari yang ia lakukan bersama Spurs di musim terakhirnya.

Kevin-Prince Boateng

Prince tiba di Spurs pada 2007 atau saat usianya 20 tahun. Kala itu, ia dianggap punya potensi untuk menjadi bintang besar. Sayangnya, di Spurs ia cuma main 14 kali di Premier League. Ia sempat dipinjamkan ke Borussia Dortmund, sebelum dilepas ke Portsmouth pada 2009.

Sejak hari itu, karier Prince benar-benar meningkat. Bagaimana tidak? Meski tidak selalu jadi pemain utama, tapi ia pernah bergabung bersama tim juara Serie A, AC Milan. Pada 2019, ia bahkan bermain untuk Barcelona!

Iago Falque

Spurs tertarik merekrut Falque usai permainannya di Villareal. Namun, bersama Spurs, ia cuma main sekali di Premier League. Karena hal ini, Falque pun dipinjamkan ke Southampton, Almeria, dan Rayo Vallecano.

Pada 2014, Falque direkrut Genoa. Di sana, penampilannya mencapai puncak. Di musim pertamanya, ia menjadi top skorer klub dengan 13 gol di liga. Setelah pindah ke Torino, catatan golnya mulai konsisten di dua digit. Padahal, tugasnya saat itu adalah mendukung striker utama, Andrea Belotti.

Mounir El Hamdaoui

El Hamdaoui sebenarnya sudah sering berlatih bersama Feyenoord. Akan tetapi, transfernya tak pernah terealisasi. Dari Excelsior, ia justru hijrah ke Spurs. Dikontrak selama tiga setengah musim, Hamdaoui tak pernah tampil sekalipun di Premier League!

Pada 2007, ia bergabung bersama AZ Alkmaar yang dilatih Louis van Gaal. Secara mengejutkan, AZ menjuarai Eredivisie, dengan Hamdaoui mencetak 23 gol di liga. Di musim selanjutnya, ia masih konsisten mencetak 20 gol di liga, hanya dari 27 penampilan!

Selepas dari AZ, Hamdaoui pindah ke Ajax. Hebatnya, ia menjadi pencetak gol terbanyak klub, sekaligus membawa Ajax menjuarai Eredivisie.

Danny Murphy

Murphy cuma satu setengah musim bersama Spurs pada usianya yang ke-29. Penampilannya tidak terlalu mengesankan Dengan main di 22 pertandingan dan mencetak dua gol.

Akan tetapi, semuanya berubah ketika ia pindah ke Fulham pada 2007. Ia menjadi pemain inti yang membantu menyelamatkan Fulham dari jerat degradasi. Pada 2010, ia bahkan membawa The Cottagers ke final Europa League!

Paulinho

Spurs mendapatkan uang banyak ketika menjual Gareth Bale ke Real Madrid. Salah satunya digunakan untuk membeli Paulinho senilai 17 juta paun dari Corinthians. Ini merupakan rekor pembelian termahal Spurs kala itu.

Akan tetapi, Paulinho tidak begitu mengesankan di Spurs. Maka, ketika ada tawaran 9,9 juta euro dari Guanzhou Evergrande, Spurs langsung setuju melepasnya. Di China, ia berhasil meraih dua gelar juara liga. Paulinho bahkan dipanggil ke timnas Brasil yang main di Piala Dunia. Kejutan selanjutnya adalah ia direkrut Barcelona!

Helder Postiga

Suporter Tottenham awalnya menyangka kalau Postiga akan menyelesaikan semua masalah mereka. Bagaimana tidak? Postiga adalah bagian dari skuad Porto yang meraih treble pada 2003: Primeira Liga, Taca de Portugal, dan UEFA Cup.

Namun, penampilan Postiga tidak sesuai harapan. Dalam satu musimnya tersebut, ia cuma main 19 kali di Premier League dan cuma mencetak satu gol. Lebih sialnya lagi, ia gagal menjadi bagian dari Porto yang menjuarai Liga Champions gara-gara pindah ke Spurs.

Setelahnya, Postiga kembali ke Porto. Pada 2006/2007, ia membawa Porto kembali menjuarai Primeira Liga.

Yang uniknya, Postiga justru tampil bagus buat Portugal dengan dua kali mengalahkan Inggris. Yang pertama di Euro 2004. Golnya di menit ke-83 membuat skor menjadi 1-1 yang lanjut ke adu penalti. Postiga pun mencetak gol dengan tendangan panenka. Di Piala Dunia 2006, tendangan penaltinya kembali menyingkirkan Inggris.

Bobby Zamora

Sebagai seorang striker, tentu mengecewakan ketika Zamora hanya mencetak satu gol dari semua kompetisi. Padahal, sebelumnya ia mencetak 83 gol bersama Brighton & Hove Albion dalam tiga musim.

Cuma setengah musim, ia bergabung dengan West Ham United yang di saat bersamaan, melego Defoe ke Spurs. Ia berhasil membawa West Ham kembali ke Premier League pada 2005. Capaian golnya pun stabil dengan 30 gol selama empat musim.

Puncaknya terjadi saat ia bergabung dengan Fulham pada 2008. Ia turun membawa Fulham ke final Europa League 2010.

Juan Foyth

Foyth direkrut dari Estudiantes senilai 8 juta paun. Namun, penampilannya tidak menjanjikan. Sepanjang 2017-2020, ia cuma main di 16 pertandingan Premier League dan mencetak satu gol. Ia pun dipinjamkan ke Villarreal pada musim 2020/2021, sebelum dipermanenkan di musim selanjutnya.

Di Villarreal, ia meraih trofi Europa League. Setahun kemudian, ia dipanggil ke timnas Argentina di Piala Dunia 2022 dan menjuarainya.

Sumber: Planetfootball