Deretan Pesepakbola yang Meninggal Tragis di Lapangan

Sepakbola adalah olahraga yang disenangi banyak orang, anak-anak, remaja, dewasa, laki-laki, perempuan. Lantas, apa jadinya bila olahraga paling populer ini justru pernah membawa petaka bagi para pemainnya? Berikut kami sajikan deretan pesepakbola yang meninggal tragis di lapangan.

  1. Piermario Morossini

Deretan Pesepakbola yang Meninggal Tragis

Pesepakbola kelahiran 5 Juli 1986 asal Italia ini merupakan pemain yang berposisi sebagai gelandang. Ia adalah pemain Livorno yang dipinjam dari Udinese. Ia meninggal 14 april 2012 saat baru menginjak usia 25 tahun dalam pertandingan Livorno vs Pescara karena penyakit jantung.

Kronologi singkatnya, saat pertandingan Serie B antara tuan rumah Pescara vs Livorno di Stadio Adriatico, Morosini saat itu tiba-tiba kolaps di lapangan pada menit ke-31. Gelandang muda tersebut sempat beberapa kali terjatuh dan berusaha bangkit tapi akhirnya ia tak mampu berdiri kemudian tertelungkup.

Rekan setimnya, Pasquale, yang melihat kejadian tersebut langsung kaget dan berteriak-teriak meminta bantuan tim medis untuk masuk. Meski sudah meminta wasit menghentikan pertandingan, tapi permintaannya sempat terabaikan karena posisi wasit membelakangi posisinya.

Selang beberapa menit wasit yang melihat kejadian tersebut memberi instruksi untuk tim medis masuk memberi pertolongan darurat. Meski sudah mendapat pertolongan darurat kondisinya tetap tak stabil sehingga diputuskan untuk dibawa ke rumah sakit. Namun, setibanya di rumah sakit Morosini dikabarkan sudah menghembuskan nafas terakhir.

  1. Antonio Puerta

Deretan Pesepakbola yang Meninggal Tragis

Pemain berkebangsaan Spanyol yang memiliki nama asli Antonio Jose Puerta Perez adalah pemain muda yang dimiliki salah satu tim besar La Liga Spanyol, Sevilla. Namun karirnya hanya berlangsung singkat karena ia meninggal dunia pada 28 agustus 2007 setelah mengalami gagal jantung saat melawan Getafe CF dalam partai pembuka La Liga musim 2007/2008.

Kronologi singkatnya, pemain yang berposisi bek tersebut mendadak terkapar di atas lapangan pada menit ke-36 saat pertandingan melawan Getafe CF. Pertandingan sempat dihentikan sejenak untuk memberikan bantuan medis pada Puerta yang sempat kehilangan kesadaran. Meski beberapa kali mencoba untuk bangkit tapi akhirnya ia tak bisa melanjutkan pertandingan dan justru harus dilarikan ke rumah sakit karena kondisi yang terus menurun dan memburuk.

Meski sempat dirawat di rumah sakit selama tiga hari, tapi dokter yang menanganinya menyatakan bek Sevilla tersebut tutup usia karena mengalami serangan jantung.

  1. Eri Irianto

Pria kelahiran Sidoarjo, 12 januari 1974 itu merupakan pemain legenda Persebaya. Namun kariernya di dunia sepakbola bisa dibilang singkat, karena pada 3 April 2000 saat pertandingan Persebaya vs PSIM di stadion Gelora 10 Nopember dirinya bertabrakan dengan pemain lawan sehingga menyebabkan hilangnya kesadaran dan terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit dr. Soetomo. Dokter menyatakan bahwa nyawa Eri tidak dapat terselamatkan karena serangan jantung.

Untuk menghormati jasa-jasa Eri Irianto untuk Persebaya, mess milik Persebaya yang terletak di karanggayam dinamai Wisma Eri Irianto. Nomor 19 yang pernah dipakai dirinya dipensiunkan setelah kematiannya dan kostumnya disimpan di sebuah lemari kaca di mess Persebaya.

  1. Choirul Huda

Choirul Huda merupakan pesepakbola Indonesia yang sampai kini hanya membela klub Persela Lamongan di Liga 1 Indonesia. Ia merupakan salah satu pemain senior di Persela yang memiliki banyak pengalaman di Liga Indonesia.

Choirul Huda meninggal setelah insiden dalam pertandingan melawan Semen Padang pada pertandingan Liga 1 pekan ke-29. Dia bertabrakan dengan rekan setimnya, Ramon Rodrigues saat mencoba menghalangi bola dari lawan dan tertabrak tepat di dada.

Tim medis segera memberinya perawatan darurat. Seorang Tim medis mengatakan bahwa setelah kejadian tersebut, dia masih sadar dan mengeluh sakit dada. Namun, kondisinya segera kambuh dan dia kemudian meninggal karena luka-lukanya di sebuah rumah sakit setempat.

Menurut seorang dokter di rumah sakit setempat, ia menderita tabrakan di dadanya dan rahang bawah, yang menyebabkan hipoksia yang akhirnya menyebabkan kematiannya. Apalagi, karena luka parah, ia mungkin juga pernah mengalami trauma pada kepala, leher, dan dadanya.