Jupp Heynckes telah kembali ke Bayern Munich sebagai pelatih untuk sisa musim ini setelah kontrak Carlo Ancelotti diputus di tengah jalan. Selain memberikan harapan buat penggemar Bayern, kehadiran Heynckes juga menghadirkan fakta unik bahwa ia termasuk pelatih tertua di Eropa pada musim ini.
Heynckes punya reputasi tinggi. Mantan pelatih Real Madrid itu meraih treble pada musim 2012/2013, yang merupakan treble pertama Bayern. Usai gelar tersebut, Heynckes memutuskan untuk pensiun dan jabatan yang lowong diisi Pep Guardiola. Namun, pada usia 72 tahun, ia kembali dan membesut Bayern.
Selain Heynckes ada sejumlah pelatih berumur yang pada musim ini masih melatih. Berikut kami sajikan deretan pelatih tertua di Eropa musim ini.
Roy Hodgson, Crystal Palace – 70 tahun 58 hari
Karir manajerial yang dimulai pada 1976 dan berkeliling ke negara-negara seperti Swedia, Swiss, Norwegia, Italia, Inggris, Denmark, Finlandia, dan Uni Emirat Arab. Ia diangkat sebagai manajer Crystal Palace yang berkompetisi di Premier League bulan lalu sebagai pengganti Frank de Boer.
Hodgson mungkin paling diingat ketika dia bertanggung jawab atas tim nasional Inggris. Selama waktunya, The Three Lions kalah dari Italia di Piala Eropa 2012. Ia juga gagal lolos dari fase grup di Piala Dunia 2014 dan mengalami kekalahan buruk dari Islandia di Piala Eropa 2016 yang membuatnya mengundurkan diri.
Arsene Wenger, Arsenal – 67 tahun 349 hari
Meski membawa AS Monaco meraih gelar Ligue 1 pada tahun 1988, Wenger tiba di Arsenal dari Nagoya Grampus Eight pada tahun 1996. Selama 21 tahun berkarir di kota London, pria asal Prancis itu telah merevolusi gaya permainan sepakbola Inggris serta dengan aturan diet dan kebugaran.
Wenger juga diingat karena dia menciptakan sebuah tim ‘Invincibles’ pada musim 2003/2004 karena memenangkan gelar tanpa sekalipun kalah. Itu adalah mahkota liga ketiga Wenger. Sementara itu, tiga kemenangan Piala FA dalam empat tahun terakhir dianggap tidak meyakinkan para penggemar Gunners dan masa depannya masih terancam.
Luigi Delneri, Udinese – 67 tahun 44 hari
Pelatih tertua di Serie A, Luigi Delneri telah menghabiskan hampir seluruh karirnya di liga Italia. Mengikuti periode bersama Roma, Palermo dan Sampdoria, dia menedapat kesempatan melatih Juventus pada musim 2010/2011. Namun, dengan hasil yang tidak berjalan sesuai rencana, saat Bianconeri hanya menyelesaikan tempat ketujuh dan absen di turnamen Eropa, Delneri akhirnya dipecat.
Tapi dia akan memiliki kenangan yang lebih baik ketika melatih Chievo, yang dipromosikan Serie A untuk pertama kalinya dalam sejarah klub. Mereka lolos ke Piala UEFA di musim perdana dan hasilnya adalah Delneri diganjar penghargaan spesial dari klub tersebut.
Claudio Ranieri, Nantes – 65 tahun 351 hari
Pria asal Italia yang pernah melatih beberapa klub besar di Eropa (termasuk Atletico Madrid, Chelsea, Juventus dan Inter Milan) tanpa banyak keberhasilan. Sebuah periode buruk bersama tim nasional Yunani membuat penggemar Leicester City takut hal yang sama terjadi ketika Ranieri ditunjuk menggantikan Nigel Pearson pada tahun 2015.
Namun, musim perdananya justru mencatatkan sejarah sebagai salah satu kemenangan olahraga terbesar, dimana klub berjuluk The Fox memenangkan gelar liga pertama. Pada usia 65 tahun, Ranieri sepertinya tidak akan pernah mencapai titik tertinggi dalam karirnya.
Christian Gourcuff, Rennes – 62 tahun 184 hari
Kedua kalinya melatih Rennes, Gourcuff adalah orang yang merasa nyaman di tempat yang tidak asing meskipun dia pernah tiga kali melatih Lorient, dengan yang terakhir berlangsung pada tahun 2003 sampai 2014. Selanjutnya, dia ditunjuk sebagai pelatih tim nasional Aljazair, namun gagal memenangkan turnamen Piala Afrika karena gugur di perempat final pada tahun 2015. Dia memimpin Rennes ke tempat kesembilan di Ligue 1 musim lalu, namun hanya memenangi satu dari delapan pertandingan awal musim ini.