Sepakbola dan musik adalah sahabat selamanya. Suporter Inggris tak henti-hentinya menyanyikan “Sweet Carolines” dari The Overtunes sepanjang Euro 2020. Di era 2010-an, suporter klub di Indonesia menyanyikan lagu “Cucak Rowo” yang diganti liriknya tergantung klub yang mereka bela.
Para pesepakbola umumnya menggunakan headset atau earphone sebelum laga. Mereka mendengarkan lagu yang mereka suka, mungkin lagu Vierra atau Avenged Sevenfold. Semuanya berhubungan dengan musik. Menjadi wajar kalau sejumlah pesepakbola juga menjadikan musik sebagai hobi mereka.
Lantas, bagiamana kalau para pemain yang hobi musik ini dibikinkan satu band? Berikut kami sajikan untuk Anda.
Petr Cech: Drums
Cech bisa dibilang terlambat dalam menekuni drum. Saat itu usianya sudah 30 tahun. Namun, sejak saat itu, ia selalu berlatih. Bahkan, ia selalu menyiapkan stik drum di tas; berjaga-jaga kalau ada gigs yang bisa ia tampil di sana.
Cech pada 2020 bahkan bergabung dengan band folk-rock bernama Wills & The Willing. Ia bahkan tampil dalam video klip mereka. Sebelumnya, Cech main buat band Republik Ceko, Eddie Stoilow. Lagunya bahkan ada di Spotify!
Sebagai pemain drum, Cech menjadi penting karena ia adalah pemain yang tenang. Pun dengan pemain drum yang mesti menjadi penjaga tempo sebuah band; dan Cech adalah orang yang cocok.
Leighton Baines: Bass
Pemain bass biasanya lebih dewasa ketimbang pemain gitar. Ia mampu menyingkirkan ego untuk minta diperhatikan. Di sisi lain, suara bass umumnya lebih menonjol sepanjang lagu. Banyak orang yang juga memilih audio dengan bass yang kencang. Karena itu, bass menjadi instrumen penting dalam sebuah band.
Baines sendiri selalu membawa gitar setiap laga tandang Everton. Ia bahkan punya blog musik dalam situs resmi Everton. Selera musiknya menarik karena mendengarkan band indie rock, juga menyukai TAme Impala. Ia juga menyukai Black Keys dan Lana del Rey. Baines juga berteman dengan personel Arctic Monkeys dan Gorillaz.
Baines sebenarnya fasih bermain gitar. Namun, ia cocok bermain bass karena sesuai dengan gaya mainnya di atas lapangan yang tenang, dewasa, dan bisa memandu rekan-rekannya yang lain. Meski main di bek sayap, tapi perannya begitu terasa.
Slaven Bilic: Gitar
Bilic adalah penggemar musik rock. Ia memainkan gitar rhythm dan gitar favoritnya adalah Gibson Explorer berwarna merah. Ia juga merupakan anggota band rock Kroasia, Rawbau. PAda 2008, band tersebut merekam lagu untuk timnas Kroasia berjudul “Vatreno Ludilo”.
Bilic cocok menjadi pemain gitar dan mengisi ritem untuk band ini. Karena preferensinya adalah rock, ia akan memainkan bagian-bagian penting saja dengan sedikit improvisasi. Di atas panggung, ia akan menjadi pusat perhatian, sebagaimana permainannya di atas lapangan.
Patrick Bamford: Keyboard
Sayang apabila sebuah band diisi pemain piano. Untuk itu, dibutuhkan pemain yang mirip seperti Ahmad Dhani saat memainkan keyboard. Sehingga, ia juga bisa memainkan komposisi dari alat musik lain seperti biola dan saksofon.
Pemain itu adalah Patrick Bamford. Berbeda dengan pemain Inggris lainnya, Bamford sangat baik secara akademis. Ia bisa beberapa bahasa dan mendapatkan beasiswa kuliah. Secara musikalitas, ia bisa bermain piano, biola, dan juga saksofon. Bamford akan menjadi komposer dalam band ini.
Memphis Depay: Rap
Seorang penyanyi belum tentu bisa nge-rap. Untuk itu, dalam band ini dibutuhkan pemain yang bisa nge-rap. Dia adalah Memphis Depay. Ia begitu senang untuk melakukan rap gaya freestyle; barangkali bisa sejago Young Lex.
Ia mulai secara serius menapaki kariernya di area hip-hop pada 2017 dengan lagu “LA Vibes”. Sejumlah lagu sudah ia rilis di Youtube yang mayoritas adalah rap freestyle. Ia bukan sekadar nge-rap tapi juga menikmatinya.
Alisson Becker: Backing Vokal
Bakat Alisson dalam bermusik tampak pada 2019 lalu ketika berkolaborasi dengan Jamie Webster. Mungkin ada sejumlah pesepakbola lain yang bisa bernyanyi. Namun, yang membedakan, Becker juga fasih dalam bermain gitar. Ini yang membuatnya akan menjadi seperti Ariel Noah; bernyanyi sambil nge-genjreng gitar.
Udoka Godwin-Malife: Vokal Utama
Adalah hal yang wajar kalau sebuah band punya dua atau lebih vokalis, sebut saja Element, Yovie and Nuno, Kahitna, sampai Java Jive.
Umumnya para pesepakbola menyukai lagu rap. Ini yang bikin pemain seperti Daniel Sturridge dan Jese Rodriguez menjadi penyanyi rap. Untuk itu, dibutuhkan pemain yang punya kualitas vokal prima dan ia adalah Godwin-Malife.
Dalam sebuah klip, ia menyanyikan lagu All of Me-nya John Legend. Suaranya membuatnya lebih cocok mengikuti British Got Talent, ketimbang jadi pemain bola divisi bawah. Bahkan, John Legend pun memuji suaranya!
Additional Player
Wajar pula bila sebuah band dibantu oleh additional player. Ini dilakukan saat ada pemain yang berhalangan tampil, atau ia tampil solo. Di band ini additional playernya berasal dari satu band yakni Bubuk Band. Namanya jelek? Memang, tapi kualitasnya jangan diragukan.
Mereka adalah Eka Ramdani di pos drum, Edi Hafid Murtado sebagai vokalis, dan si tampan Edi Kurnia sebagai gitaris. Jangan lupa, band ini punya posisi yang tidak dimiliki band lain di manapun yakni Erik Setiawan dengan posisi penasihat.
Sumber: Planetfootball