Pemain Muslim di Premier League Inggris (1)

Meski jadi minoritas di Eropa, tak sedikit pesepakbola Islam berkarier di kompetisi sepakbola ‘benua biru’, termasuk di Premier League Inggris. Bahkan, pemain Muslim sudah hadir sejak kompetisi ini digelar musim 1992/1993, berubah dari First Division.

Pemain asal Spanyol, Nayim, bernama lengkap Mohammed Ali Amar jadi Muslim pertama dan satu-satunya saat itu. Gelandang jebolan La Masia, akademi Barcelona itu, membela Tottenham Hotspur, sejak 1988, sebelum pindah pada akhir musim.

Belakangan ini, sekitar 50-an pemain Muslim berlaga di Premier League setiap musim, termasuk 53 pemain sejak awal musim 2017/2018 ini, seperti dilansir Top Islamic. Kemudian, dikutip dari laman Transfermarkt setelah akhir bursa transfer musim dingin 2018, masih ada 48 pemain Muslim lagi yang bertahan. Beberapa di antaranya bermain di klub-klub raksasa, bahkan ada yang jadi bintang. Ligalaga.id pun mencoba membentuk tim impian yang berisikan pemain muslim yang berlaga di Premier League.

Lini Belakang

Meskipun tak populer di Inggris, tim ini akan menggunakan tiga bek untuk menjaga lini pertahanan. Mereka adalah Shkodran Mustafi, Antonio Rudiger, dan Mamadou Sakho. Ketiganya jadi andalan di klub masing-masing.

Nama pertama bermain untuk Arsenal sejak didatangkan dari Valencia musim 2016/2017. Sedangkan Rudiger memang baru di Chelsea; setelah dua musim sebelumnya membela AS Roma, tapi langsung dipercaya penuh oleh Antonio Conte. Sementara Sakho adalah eks bintang Paris Saint-Germain (PSG) dan Liverpool yang sejak musim ini mengawal pertahanan Crystal Palace.

Ketiganya pun berada di usia emas dan jadi pilar penting di tim nasional masing-masing. Mustafi (25 tahun) dan Rudiger (24 tahun) yang berdarah Albania dan Sierra Leone, memperkuat tim nasional Jerman. Sedang Sakho, keturunan Senegal, pernah memperkuat tim nasional Prancis di Piala Dunia 2014 meski kini tak dipanggil lagi.

Namun ke-Islam-an Rudiger masih jadi tanda tanya, karena ada sumber lain yang menyebutnya sebagai non-Muslim. Untuk melengkapi mereka, ada kiper utama tim nasional Bosnia eks Chelsea, Asmir Begovic yang sejak musim ini jadi andalan AFC Bournemouth.

Lini Tengah

Ada banyak gelandang bintang di Premier League musim ini, sehingga cukup sulit memilih terbaik di antara mereka. Tim ini pun akan memasang empat midfielder di lini tengah; Emre Can yang berperan sebagai gelandang bertahan, N’Golo Kante dan Paul Pogba sebagai gelandang murni, serta Mesut Ozil menjalankan tugas gelandang serang. Kebintangan mereka di klub masing-masing tentu saja sudah tak diragukan lagi. Bahkan, tidak hanya pada musim ini saja; Can bersama Liverpool sejak 2014, Kante di Chelsea dan Pogba di Manchester United sejak 2016, serta Ozil di Arsenal sejak 2013.

Tak hanya itu, di level internasional mereka juga menjadi andalan tim nasional masing-masing. Can dan Ozil yang sama-sama berasal Turki namun lahir di Jerman menjadi pilar utama lini tengah tim nasional Jerman; nama pertama di Piala Konfedarasi 2017, dan yang kedua bahkan sejak Piala Dunia 2010.

Sementara Pogba berdarah Guinea dan Kante berdarah Mali merupakan nyawa permainan tim nasional Prancis di Piala Eropa 2016. Soal usia, mereka juga dipastikan masih mampu jadi bintang, setidaknya hingga lima tahun ke depan; kecuali Ozil karena akan berusia 30 tahun jelang akhir 2018.

Lini Depan

Formasi tiga pemain bertipe menyerang jadi pilihan favorit banyak klub Premier League saat ini. Tim ini pun memilih skema tersebut, karena pemain Muslim yang ada sangat mendukung. Di sektor kiri dan kanan, ada dua winger yang bisa berperan sebagai penyerang sayap dan sanggup mencetak gol. Mereka adalah duo winger maut Liverpool, Mohamed Salah di kanan dan Sadio Mane di kiri, dengan penyerang Leicester City sejak 2016/2017 yang dari Januari 2018 dipinjamkan ke Newcastle United, Islam Slimani. Sang bomber memang tak tajam, dengan delapan gol dalam 35 laga sejak musim lalu.

Namun, dengan keberadaan Salah dan Mane di sektor sayap, lini serang tim ini tetap menakutkan; mengingat nama pertama saat ini jadi runner-up pencetak gol terbanyak sementara Premier League dengan 21 gol dalam 25 laga, sedang rekannya sudah membukukan enam gol dalam 18 penampilan.

Menariknya, ketiga pemain ini sama-sama berasal dari benua Afrika; di mana Salah dari Mesir, Sane dari Senegal, dan Slimani dari Aljazair, yang tentunya menjadi andalan tim nasional masing-masing. Mereka pun dalam usia emas dengan karier yang masih panjang, kecuali Slimani sudah 29 tahun.