Premier League merupakan kompetisi paling populer di dunia saat ini. Di dalamnya terdapat berbagai bintang yang menarik banyak perhatian penikmatnya. Namun, beberapa tetap tampil reguler meski tidak menunjukkan performa yang memuaskan.
Idealnya, pemain-pemain yang tampil di lapangan merupakan pemain dengan performa terbaik melebihi rekan-rekannya yang lain dalam posisi yang sama. Mereka harus berjibaku sekuat tenaga bersaing dengan teman sejawatnya hanya untuk mendapat pengakuan dari manajer dan mendapat tempat di skuat utama.
Namun, beberapa kasus menunjukkan hal yang berlawanan. Pemain-pemain dengan performa di bawah rata-rata masih berdiri di lapangan untuk membantu timnya memenangkan pertandingan. Berikut adalah nama-nama penggawa Premier League yang tampil mengecewakan namun tetap mendapatsimpat dari sang pelatih.
-
Theo Walcott
Sepuluh tahun lalu, Arsenal merekrut seorang pemuda berusia 17 tahun dari Southampton yang diperkirakan akan menjadi Thierry Henry dari Inggris. Pasalnya, dengan usia semuda itu dia sudah mendapat panggilan dari pelatih timnas untuk mewakili negaranya dalam ajang Piala Dunia di Jerman.
Namun, tahun demi tahun berlalu perkiraan tersebut mulai keluar dari harapan. Walcott tak lagi bisa menjadi pemain yang dapat diandalkan oleh rekan-rekan timnya. Kemampuan sang pemain dalam membaca situasi cukup memprihatinkan. Beberapa kali dalam laga-laga terakhir menunjukkan bahwa Arsenal akan menambah keunggulannya dengan memasang eks pemain timnas Inggris ini di lapangan.
Namun, yang terjadi adalah dia kerap gagal dalam menghindari jebakan offside. Selain itu, Theo sering kali terlihat frustrasi jika sesuatu tidak berjalan seperti yang diinginkan. Hal ini menyebabkan dirinya tidak maksimal dalam memompa serangan melalui sisi lapangan.
Meskipun begitu, Arsene Wenger tetap memberinya kesempatan untuk menunjukkan tajinya kepada para pencemooh yang ada diluar sana. Hal ini berpengaruh besar bagi Arsenal dalam mengungguli lawan-lawannya dan bahkan tidak mampu mencuri satu pun angka dari musuh dan pulang dengan kepala tertegun.
-
Jesse Lingard
Lingard digemari oleh para suporter The Red Devils sejak dia menyarangkan gol penting di Wembley. Pemain ini memang terlihat muda, namun usianya saat ini akan menginjak 25 tahun. Namun, sejauh musim ini bergulir, sang pemain seperti masih mencari-cari performa terbaiknya.
Dua musim lalu, dia juga hanya mencetak satu gol dan itu adalah gol pertamanya bagi Manchester Merah sejak dia bisa dimainkan pada awal empat musim lalu.
Namun, sampai saaat ini Lingard masih mendapatkan kepercayaan dari Jose Mourinho. Pemain depan ini masih diberi kesempatan untuk berkembang. Hal ini dibuktikan dengan 11 penampilannya (hingga 24 November) di Premier League. Jesse merupakan pemain yang gigih, cepat, dan berstamina. Untuk bermain di klub-klub menengah, dia mungkin sangat berguna. Namun untuk klub sekelas Manchester United, dia harus bisa dua atau tiga kali lebih baik dari saat ini.
-
Dejan Lovren
April 2017 pemain bertahan ini ditawari kontrak untuk mengabdi di Anfield selama lima tahun kedepan. Banyak pihak yang melihat kejadian ini sebagai momen jenaka. Bagaimana bisa? Lovren populer di mata penggemar The Reds bukan karena kekuatannya menahan serangan lawan, namun kesalahan yang kerap dilakukannya yang mengancam pertahanan tim.
Dejan Lovren tampil sangat memuaskan bersama Southampton dan hal ini menjadikannya sebagai bek termahal yang pernah Liverpool rekrut. Namun, mentalnya kurang bisa mengikuti tekanan yang ada pada klub yang lebih besar. Dejan masih memiliki banyak kekurangan bahkan hanya untuk dibandingkan dengan Toby Alderweirld, yang notabene memiliki harga dan gaji yang jauh lebih kecil.
Namun, Jurgen Klopp masih memberinya kesempatan untuk tampil. Meskipun jam terbang sudah ia dapatkan, namun sejauh musim ini dia masih belum mampu memuaskan mata para penggemar.
-
Francis Coquelin
Pemain Arsenal ini telah mengarungi berbagai posisi di lini tengah dan belakang bersama Arsene Wenger. Namun, tak satupun dari posisi itu dianggap sebagai posisi yang paling pas untuk sang pemain. Hal ini dikarenakan Coquelin masih memiliki kekurangan dalam teknik dan pembacaan situasi.
Salah satu gol Eden Hazard yang paling terkenal adalah saat melawan Arsenal. Pada saat itu, Lovren melakukan kesalahan yang berujung gol. Padahal momen itu terjadi di babak tambahan, lanjutan dari babak kedua yang berakhir dengan skor 4-4.
Pemain bertahan ini masih belum mencetak gol dan kerap membahayakan gawang timnya sendiri. Maka dari itu, Lovren merupakan salah satu pemain yang beruntung karena dirinya masih dipercaya oleh Klopp.
Menurut Anda, masih adakah lagi pemain yang tidak pantas mendapat kepercayaan pelatih?