Bundesliga memiliki sejarah yang membuat negara tempat digelarnya kompetisi tersebut terkenal dengan batu lompatan para talenta muda. Sebagian besar para wonderkid Bundesliga melanjutkan kesuksesannya di kompetisi lain seperti Serie A, Ligue 1, La Liga, Premier League, bersama kesebelasan pengincar tiket Liga Champions dan membela negaranya di panggung paling akbar, Piala Dunia.
Performa para wonderkid Bundesliga kerap menjadi buah bibir para pandit dan penikmat sepakbola Bundesliga. Mereka diyakini akan menjadi bintang di masa depan. Siapa saja mereka? Berikut adalah wonderkid bundesliga edisi 2017/2018.
Baca juga: 5 Pemain Bundesliga yang Berpotensi Hijrah ke Premier League
-
Leon Bailey (20 tahun) – Bayern Leverkusen
Sejak kedatangannya di BayArena, Leon Bailey tidak butuh waktu lama untuk membuktikan bahwa manajer Die Werkself telah membuat pilihan tepat dalam memboyongnya ke Jerman. Bagaimana tidak? Pemuda 20 tahun ini dengan lincahnya bergerak melewati pertahanan lawan-lawannya yang merupakan tim besar seperti Schalke, Borussia Moencengladbach, dan Hoffenheim, dan mencetak gol.
Sejak Januari kemarin, dia sudah mencatatkan 22 pertandingan untuk Leverkusen dan dia merupakan seorang pahlawan yang berjasa membawa timnya sampai di peringkat dua klasemen sementara sampai saat ini. Selain itu, dirinya juga berperan sebagai pemain kunci dalam perjalanan timnya menuju semi final DFB-Pokal.
Sampai sejauh ini, Bailey yang juga sobat karib Usain Bolt ini telah mencetak sembilan gol dan lima asis sehingga tak heran pemuda Jamaika ini menjadi buah bibir top di Jerman. Bahkan, pengamat-pengamat sepak bola seperti Ioan Luppescu, Dejan Stancovic hingga Sir Alex Ferguson sempat melontarkan pujian kepada Leon Bailey. Yang menarik, Inggris sedang berusaha untuk mengikuti kewarganegaraan ibunya dan bermain d panggung Euro dan Piala Dunia untuk The Three Lions.
Baca juga: Karier Sepakbola Usain Bolt yang Kian Nyata
-
Timo Werner (22 tahun) – RB Leipzig
Mendapat gelar pemain tercepat di Leipzig dan ketiga tercepat di Bundesliga, Timo langsung menarik perhatian publik sepak bola Jerman. Tentunya, kecepatan saja kurang meyakinkan mereka untuk menyaksikan performa yang menghibur dari pemuda 22 tahun ini. Namun, fakta bahwa dirinya dipanggil untuk bergabung dengan timnas Jerman di Piala Dunia 2018 ini telah menjadi bukti kuat bahwa Werner patut mendapat simpati publik.
Pemain yang pernah menjadi pencetak gol termuda di Stuttgart pada 2013 silam ini merupakan pencetak gol terbanyak U23 sampai sejauh ini dengan 10 gol. Puncaknya ialah saat dirinya membubuhkan catatan dua gol ke gawang Napoli di ajang Piala Eropa. Jelas, hal ini menjadi motor pendorong popularitasnya di mata para pencari bakat di berbagai negara yang memang sudah mengawasinya sejak dirinya mencetak total 21 gol musim lalu.
Baca juga: Timo Werner, Wonderkid yang Ingin Membela Manchester United
-
Benjamin Pavard (21 tahun) – Stuttgart
Perhatian kubu Bundesliga mulai tertuju pada pemain 21 tahun ini setelah secara mengesankan tampil di setiap menit dalam seluruh laga yang dilakoni Stuttgart. Selain itu, dirinya juga telah menunjukkankan debutnya di kancah internasional saat untuk Perancis saat menjamu Wales 10 November tahun lalu dan selalu tampil gemilang sejak saat itu. Djibril Sidibe sepertinya harus bekerja keras jika tidak ingin posisinya di timnas digantikan oleh seorang remaja di Piala Dunia tahun ini.
Pemain yang direkrut dari Lille pada tahun 2016 ini sangat berjasa bagi Tayfun Korkut untuk menikmati musim terbaiknya sampai saat ini. Sejak Februari, pelatih yang baru memulai karirnya itu merasa sangat terbantu oleh pemain belakang ini; dari empat pertandingan, timnya meraih 10 poin dengan tiga pertandingan tanpa kebobolan dan satunya hanya tercuri satu angka. Sampai sejauh ini, secara keseluruhan Pavard telah mencatatkan 119 sapuan dan 79 intersep, sebuah angka yang mengesankan bagi seorang pemuda yang masih belia.
-
Amine Harit (20 tahun) – Schalke
Sejak hengkang dari Ligue 1 musim panas tahun lalu, gelandang belia ini langsung menjadi anak emas pelatih Domenico Tedesco. Pasalnya, pemuda ini telah menjadi motor serangan yang lincah dan sukses membawa timnya menjadi salah satu penantang sebuah tempat di zona Liga Champions.
Pemuda kelahiran Perancis ini selalu menjadi pahlawan dalam laga-laga penting Schalke. Harit merupakan pahlawan yang tidak akan terlupakan oleh fans fanatik klub Bundesliga tersebut. Salah satu momen paling dramatis dimana ia menjadi kreator kebangkitan Schalke yang tertinggal 4-0 di babak pertama dari Dortmund.
Pemuda ini masuk menggantikan Franco Di Santo yang membuat pertahanan dan serangan terlihat kaku sampai paruh pertama. Begitu pemuda 20 tahun ini masuk, pertandingan mulai kembali berwarna dan skor perlahan berubah menjadi 4-2. Bahkan, Pierre-Emerick Aubameyang harus diusir keluar oleh wasit di menit 72 akibat melanggar Harit. Meski cidera dengan kaus kaki yang terlihat berlubang akibat jegalan Aubameyang, pemuda ini tidak menyerah menyusun serangan untuk memperbaiki keadaan. Akhirnya, dia sukses menginisiasi serangan yang berujung gol yang dicetak oleh Daniel Caligiuri dan Naldo.
Sejak saat itu, pemuda ini meraih gelar pemain U23 yang paling sulit ditekel di Bundesliga. Skema yang sama seperti saat menghadapi Dortmund ketika melawan Augsburg. Harit merupakan pahlawan dari kemenangan 3-2 atas lawannya tersebut. Dengan Leon Goretzka yang akan hengkang musim depan, Amine Harits akan menjadi pemain andalan Tedesco selanjutnya.
***
Menurut Anda, bintang mana yang nantinya akan bersinar paling terang?