Maksud Teriakan Ronaldo Saat Perayaan Gol

Cristiano Ronaldo telah mencetak ratusan gol yang ia produksi sepanjang kariernya sebagai pesepakbola. Ada sejumlah perayaan gol yang pernah ia lakukan. Namun, yang paling dikenal adalah yang melompat sembari menunjukkan punggungnya lalu berseru “Siuu”.

Perayaan gol merupakan sesuatu yang lumrah dilakukan pesepakbola usai mencetak gol. Ada yang luapan emosinya hanya sedikit dengan menunjuk ke atas, sampai yang membikin aksi teatrikal. Paul Pogba dan Roberto Firmino dikenal dengan perayaan golnya sembari menari, sementara bintang Paris Saint-Germain, Kylian Mbappe, berpose dengan tangan yang terlipat di dadanya.

Gol pertama Ronaldo terjadi pada Oktober 2002 saat menghadapi Moreirense. Dua golnya berhasil membawa Sporting Lisbon menang 3-0. Setelah itu, keran golnya terus mengalir.

Di Manchester United, usai mencetak gol Ronaldo biasanya meluapkan emosinya dengan teriakkan. Sering pula ia berseluncur di atas lapangan dengan emosi yang meluap-luap. Kalau mencetak gol penting, tak jarang ia melepas jerseynya, meski harus mendapatkan kartu kuning.

Saat pindah ke Madrid, salah satu perayaan gol ikonik yang ia lakukan adalah perayaan “siu” tersebut. Awalnya ia lakukan sebagai respons terhadap suporter tim lawan. Namun, lambat laun, itu dilakukan di hadapan para pendukung timnya.

Debut selebrasi “Siu” terjadi pada Agustus 2013. Ketika itu, Madrid tengah tur ke Amerika Serikat, tepatnya di Miami, Florida. Lawan yang mereka hadapi adalah Chelsea dalam final International Champions Cup.

Madrid ketika itu sudah unggul 2-1 di babak pertama lewat gol Marcelo dan Ronaldo. Namun, di golnya yang pertama itu, Ronaldo cuma berbalik ke arah penonton dan menunjuk dirinya sendiri. Ia melakukannya usai melepaskan gol tendangan bebas yang fantastis.

Baru pada menit ke-57, Ronaldo mencetak golnya yang kedua. Prosesnya cukup brilian. Saat itu, hanya ada dua pemain Madrid di dalam kotak penalti Chelsea. Tiba-tiba saja, Ronaldo berlari, melompat, dan mengejutkan kuartet bek Chelsea ketika ia menyundul bola membikin Petr Cech terperdaya.

Ketika merayakan gol tersebut, Ronaldo awalnya hanya berlari sambil merentangkan tangannya. Ia lalu melompat dan saat mendarat, ia berteriak. Proses perayaan golnya berbeda kalau dibandingkan dengan yang sekarang ia lakukan.

Perayaan gol “Siu” Ronaldo saat ini, diawali dengan Ronaldo yang berlari ke sudut lapangan. Ia lalu melompat ke depan, sebelum memutar tubuhnya, dan memperlihatkan bagian punggungnya. Ketika mendarat, ia lalu berteriak, “Siuuu”.

Dalam bahasa Spanyol, “Si” berarti “Yes”! Suporter di Bernabeu biasanya ikut berteriak bersama dengan Ronaldo.

Saking ikoniknya, ketika menerima penghargaan Ballon d’Or pada 2014, Ronaldo juga melakukannya. Tentu tidak sembari melompat. Usai memberikan pidato kemenangan, Ronaldo berteriak lantang, “Siiii”.

Saat ditanya mengapa ia berteriak, Ronaldo cuma bilang,

“Teriakan itu? Para pemain tahu aku selalu berteriak saat aku mencetak gol atau saat kami menang. Itu teriakkan kami dari Real Madrid,” kata Ronaldo kepada stasiun TV Spanyol Cuatro, ketika itu.

Ronaldo menjelaskan kalau ia awalnya cuma ikut-ikutan.

“Aku mulai bilang ‘si’, yang berarti ‘yes’ saat aku masih di Real Madrid. (Soalnya) saat kami menang, semua orang bilang ‘siuuuu’ dan aku mulai mengatakannya juga, aku tak tahu mengapa. Itu terjadi secara alami,” kata Ronaldo dikutip dari DAZN Italia.

“Aku mencetak gol dan aku melakukan perayaan itu. Orang-orang bertanya mengapa aku melakukannya dan aku pun tak tahu mengapa. Itu terjadi secara alami! Karena aku selalu bilang, hal terbaik datang dengan cara yang alami.”

Meski perayaan dan teriakkan itu awalnya ditujukan buat Real Madrid dan suporter berbahasa Spanyol, tapi Ronaldo tetap membawanya saat ia pindah ke Juventus di musim panas 2018. Sejak saat itu, para penggemar di Juventus Stadium selalu ikut berteriak dan terlibat dalam perayaan gol Ronaldo.

Pesepakbola lain pun mengikuti perayaan gol Ronaldo. Misalnya, Marko Grujic saat bermain buat Herta Berlin dan mencetak gol melawan Schalke. Ketika ditanya alasannya, Grujic menjawab seperti yang Ronaldo katakan.

“Murni emosi. Aku tak bisa mengontrolnya, itu hanya terjadi begitu saja. Aku mengagumi Ronaldo. Dia adalah panutan buatku karena dia bekerja begitu obesif terhadap perkembangannya,” kata Grujic dikutip dari Bild.

Hal serupa juga dilakukan tim K-League All Star ketika menghadapi Juventus. Saat mereka mencetak gol kedua, perayaan gol Ronaldo pun dilakukan. Sementara itu, Ronaldo yang duduk di bangku cadangan hanya bisa tersenyum.

Sumber: Forbes.