Marcelo Bielsa, Leeds United, dan Kerja Keras Tanpa Henti

Foto: Marca

Kegagalan membawa Leeds United promosi sempat membuat nasib Marcelo Bielsa tak jelas. Bukan karena Leeds tak menginginkannya lagi, melainkan karena mereka tak sanggup membayar gaji Bielsa karena pendapatan dari Divisi Championship saja tak cukup. Untungnya, Bielsa memahami situasi Leeds dan tetap melanjutkan tahun terakhir dalam kontraknya.

Ketika skuat Leeds sudah bertolak ke Perth, Australia, Bielsa masih di Inggris. Ia masih menangani urusan admininstrasi dan latihan para pemain yang tak ikut tur. Bielsa baru terbang ke Australia pada Senin lalu.

Usai dibantai 0-4 oleh Manchester United, bukan Bielsa yang hadir di ruang konferensi pers, melainkan pelatih mereka, Diego Flores. Apa yang dikerjakan Bielsa? Ia akan melanjutkan pekerjaannya menganalisis timnya: mengecek statistik, menonton video, dan menyelesaikan apa yang harus diselesaikan.

Metode kepelatihan Bielsa memang luar biasa. Ia perhatian pada detail sekecilpun. Bielsa juga begitu memaksimalkan teknologi, termasuk bagaimana latihan tim di Perth direkam, agar ia bisa menyaksikannya di pesawat saat menuju Australia.

Bielsa menginginkan para pemain mengeluarkan semua kemampuan dan tenaganya. Saat latihan, Bielsa memeras keringat para pemainnya sampai kering. Di awal latihan pramusim pada akhir bulan lalu, sesi latihan Bielsa amatlah keras, seperti yang diakui pemain mereka, Liam Cooper, dikutip dari BBC.

“Dua minggu pertama amatlah keras. Kami bisa mendapatkan dua, tiga, hingga empat sesi perhari. Kaki saya melepuh. Segalanya terasa begitu sakit. Terkadang saya tak bisa menidurkan anak perempuan saya pukul tujuh malam. Ini dilakukan hari demi hari.”

“Setelah tahun lalu, tubuh para pemain sudah terbiasa. (Di sesi latihan) Ada banyak sesi berlari. ‘Pertandingan pembunuhan’, yang mana 11 lawan 11, intensitasnya amat tinggi. Statistik berlari kami melampaui atap (Naik ke level yang lebih tinggi- red).”

Tak Ada yang Diubah

Musim lalu, banyak yang menyangka Leeds United akan kembali ke Premier League setelah absen selama 15 tahun. Mereka sempat gagal lolos otomatis, karena harus melewati babak play-off. Akan tetapi Leeds kalah dari pasukan Frank Lampard di babak semifinal, yang membuat mereka tetap di Divisi Championship musim ini.

Striker Leeds, Patrick Bamford, mengungkapkan kalau musim ini tak ada yang berubah. Musim lalu, mereka mencoba untuk terbiasa dengan sistem yang diterapakan oleh Bielsa, dan kini mereka sudah mulai terbiasa dengan intensitas tinggi dan tekanan yang konstan.

“Orang-orang mungkin berpikir dia akan mengubahnya, tapi di tahun kedua kami menjadi lebih teraktimalisasi. Kami harusnya sanggup melakukannya untuk lebih lama. Kami tak perlu mengubah gaya kami hanya karena kami gagal di pertarungan terakhir. Anda belajar dari itu tapi Anda tetap menjunjung identitas,” kata Bamford.

Melihat komposisi pemain yang ada saat ini, Leeds agaknya memang percaya pada sistem berkelanjutan. Pemain pinjaman Leeds musim lalu, Jack Harrison, kini kembali membela Leeds setelah kembali dipinjamkan oleh Manchester City.  Pun dengan Jack Clarke yang langsung dipinjamkan Tottenham Hotspur usai menebusnya senilai 10 juta paun dari Elland Road.

“Berkelanjutan adalah nilai yang kami anut untuk musim depan,” kata Direktur Teknik Leeds, Victor Orta. “Ini adalah alasan kami memutuskan untuk melanjutkan dengan manajer hebat yang kami miliki. Kami juga memutuskan untuk melanjutkan dengan skuat inti yang kami pikir bisa berguna utnuk kami. Kami tengah dalam penampilan tingkat tinggi. Setiap detail, setiap milimeternya amatlah penting.”

Musim lalu, Leeds tak memberi target pada Bielsa. Kini, mereka cuma punya satu: promosi langsung.

“Ketika Anda begitu dekat pada sesuatu dan Anda tak mendapatkannya, Anda bisa mengambil dua jalan. Anda bisa berpikir soal kesempatan yang Anda hilangkan, atau berpikir satu hal di depan Anda. Kami telah memutuskan pada yang kedua. Ketika Anda melihat ke belakang, Anda tak bisa melaju. Marcelo punya perasaan yang sama seperti kami. Dia percaya kami bisa mencapai tujuan di mana semua orang yang terlibat di Leeds inginkan,” kata Managing Director Leeds, Angus Kinnear.