Masa Kecil Alessandro Del Piero, dari Kiper Jadi Penyerang Legendaris

Alessandro Del Piero dikenal sebagai penyerang legendaris Juventus. Sosoknya sangat ikonik bagi klub raksasa Serie A Italia itu. Tak heran, karena dialah pemain dengan penampilan dan gol terbanyak sepanjang sejarah Juventus, dengan 705 penampilan dan 290 gol di semua ajang. Makanya, meski sudah lebih satu dasawarsa meninggalkan tim asal Turin itu, namanya masih terus dikenang fans.

Namun jauh sebelum Del Piero jadi bintang Juventus, ternyata masih banyak yang belum mengetahui perjalanan awal kariernya. Dia memang tidak dilahirkan dari akademi I Bianconeri, meskipun sempat menghuni tim primavera di awal kedatangannya di Turin. Bahkan, pemain berjuluk Il Pinturicchio itu mungkin saja akan diingat sebagai kiper, posisi yang dimainkannya dalam sepakbola masa kecilnya.

Permintaan Sang Ibu

Del Piero lahir pada 9 November 1974 di Conegliano, Provinsi Treviso, sekitar 400 km arah timur kota Turin, markas Juventus. Ayahnya, Gino adalah seorang tukang listrik, sedang ibunya, Bruna bekerja sebagai asisten rumah tangga. Dari kecil dia sudah menyukai sepakbola, main di halaman belakang bersama dua teman, Nelso dan Pierpaolo, meski kemudian hanya Del Piero yang jadi pemain bola.

Kakak laki-lakinya, Stefano, juga sempat berkarier sebagai pesepakbola profesional untuk Sampdoria sebelum cedera menghentikannya; kemudian dia bekerja sebagai agen Del Piero. Dia sendiri sempat mempertimbangkan untuk jadi sopir truk, karena keluarga mereka yang tinggal di perkampungan Saccon, San Vendemiano tidak punya banyak uang untuk bisa jalan-jalan keluar dari kampungnya.

Del Piero akhirnya memilih menekuni sepakbola, di mana perjalanan kariernya sudah dimulai dengan kaus merah-putih dari klub lokal, San Vendemiano sejak usia delapan tahun. Menariknya, ternyata dulu dia bermain sebagai penjaga gawang. Ini karena permintaan dari sang ibu yang tak mau melihat Del Piero berkeringat terlalu banyak hingga bisa terluka dalam permainan kasar di tengah lapangan.

Namun, saudaranya, Stefano berhasil meyakinkan ibunya bahwa Del Piero lebih cocok bermain di posisi ofensif, main sebagai penyerang. Rintangan lain, dia pun rupanya juga sempat absen setahun karena mengalami kecelakaan sepeda yang parah. Untung saja, meski pendiam dia punya tekad yang besar dan keteguhan hati, sehingga bisa melanjutkan karier mudanya menuju sepakbola profesional.

Awal Karier Profesional

Setelah empat tahun bersama San Vendemiano, bakat Del Piero akhirnya ditemukan oleh pencari bakat. Gerakannya yang anggun dan sentuhan yang elegan membuat Del Piero muda mendapat tawaran untuk bergabung dengan akademi Torino, klub rival sekota Juventus. Namun, dia membuat keputusan sulit untuk menolak tawaran itu, karena belum siap untuk mencoba kehidupan kota besar.

Tak sampai dua tahun, giliran klub Serie B Padova yang datang. Meski bertubuh kurus, pencari bakat Vittorio Scantamburlo tak meragukan bakat luar biasanya. Dengan bersemangat dia memberi tiga bintang, nilai tertinggi. Namun, dengan usia Del Piero yang belum genap 14 tahun, Bruna sempat menolaknya. Tetapi, dia akhirnya mengalah, dan melepas sang anak ke kota berjarak hampir 90 km.

Del Piero sendiri mengawalinya dari tim akademi Padova selama tiga musim. Tahun-tahun awalnya pun berjalan tak mudah. Persahabatannya dengan rekan setimnya, Ivone De Franceschi-lah yang bisa mengobati kerinduannya pada keluarga saat itu. Setahun di Padova, pada 1989, kepala tim akademi juga sempat mengusulkan agar Del Piero dilepas. Untungnya direktur olahraga yang baru menolak.

Tak lama setelah itu, Del Piero mulai berkembang. Prestasi fenomenalnya dimulai dengan gol-golnya bersama tim primavera Padova membuatnya terpilih memperkuat Timnas Italia kelompok umur di Piala Dunia U-17 1991. Meski gagal di penyisihan, namun Del Piero sempat mencatatkan nama di papan skor, setelah mencetak gol ke gawang China melalui pergerakan dan penyelesaian yang apik.

Menuju Serie A

Musim 1991/1992, Del Piero akhirnya naik ke tim utama Padova, di usia 17 tahun. Debutnya terjadi saat bertemu Messina di Serie B, 15 Maret 1992. Dia masuk babak kedua, menggantikan penyerang Roberto Putelli. Pada musim perdananya itu, Del Piero membuat empat penampilan. Lalu, disusul gol pertamanya delapan bulan kemudian, ketika menang telak 5-0 atas Ternana di Serie B 1992/1993.

“Untuk pertama kalinya saya merasakan sensasi aneh, penuh adrenalin, sulit didefinisikan,” ungkap Del Piero soal penampilan debut profesionalnya. “Namun saya menyukainya. Sejak saat itu, setiap kali saya harus mengemban tanggung jawab besar, entah itu mengambil penalti yang menentukan, tendangan bebas di akhir pertandingan, rasanya seperti menghidupkan kembali sensasi itu. Saya dapat mengatakan bahwa saya menemukan Alessandro yang baru,” katanya dilansir Calcio England.

Meski hanya mencetak satu gol dalam 10 penampilannya di Serie B 1992/1993, namun Del Piero bisa menunjukkan potensi besar bersama timnas U-18 dengan membuat 12 gol dalam 14 laga. Hasilnya, tim-tim besar Italia seperti Fiorentina dan AC Milan mulai mendekatinya. Namun, Juventus, klub yang didukungnya sejak kecil, yang mendapatkan dengan dana 5 juta Lira. Del Piero sendiri pun langsung menjalani debut di Serie A musim 1993/1994 itu, meski awalnya diproyeksikan untuk tim akademi.

Sumber: Calcio England