Mateo Retegui, “Gabriel Batistuta” yang Dilahirkan untuk Italia

Sebelum Maret 2023, mungkin tak banyak orang yang mengenal Mateo Retegui, apalagi fans Italia. Tidak heran jika banyak penggemar yang penasaran, ketika pelatih timnas Italia saat itu, Roberto Mancini dilaporkan memanggilnya untuk Kualifikasi Euro 2024. Apalagi, sang striker berkebangsaan Argentina, pernah memperkuat tim Tango U-20, dan selama ini kariernya pun hanya di negara itu.

Namun, Retegui dilaporkan memiliki darah Italia, sehingga dia memenuhi syarat untuk membela tim Azzurri. 17 Maret 2023 dia menerima panggilan resmi dari Mancini, dan sepekan kemudian menjalani debut dalam laga menjamu Inggris. Meski kalah 1-2, namun satu golnya dalam pertandingan malam itu telah menjawab rasa penasaran banyak orang, hingga mengantarkannya menjadi idola baru Italia.

Awal Karier di Argentina

Retegui memiliki kewarganegaraan Italia, meski lahir dan besar di Argentina. Kakek dari pihak ibunya bermigrasi ke Argentina dari Canicatti, Sisilia. Kakek nenek ayahnya juga orang Italia, dari Genoa. Dia sendiri terlahir dari keluarga olahraga. Ayahnya, Carlos Retegui adalah legenda hoki lapangan, telah mewakili Argentina selama 17 tahun dan melatih tim putra meraih medali emas Olimpiade Rio 2016.

Adiknya, Micaela juga seorang atlet Olimpiade dalam olahraga sama. Mateo pun sempat menekuni hoki. Dia pemain timnas muda Argentina, sembari tetap bermain sepakbola hingga remaja bersama tim muda River Plate. Hingga akhirnya pemain kelahiran 29 April 1999 itu bergabung ke akademi Boca Juniors pada 2016 di usia 17 tahun, yang menetapkan keputusannya memilih jalur sepakbola.

Hanya setahun, dia promosi ke tim utama, meski kemudian dihabiskan dalam masa peminjaman, dari Estudiantes ke Talleres hingga ke Tigre, semuanya di Argentina. Tapi, bersama klub terakhir, Retegui akhirnya membuktikan kemampuan dengan mencetak 19 gol dalam 27 laga sekaligus jadi top scorer Liga Argentina 2022, yang kemudian menarik perhatian Mancini untuk memanggil ke timnas Italia.

Ditemukan Roberto Mancini

“Saya tidak ingin melebih-lebihkan, tapi dia sedikit mengingatkan saya pada Gabriel Batistuta,” ucap Mancini pada Maret 2023.

Seperti striker legendaris Argentina yang pernah sukses di Serie A Italia itu, Retegui tampak tidak pernah menyetel kemampuannya di bawah standar. Pemain berusia 24 itu selalu berlari, menerobos dan melepaskan tembakan dengan sangat keras ke arah gawang lawan.

Meski saat remaja sempat bermain sebagai gelandang bertahan, namun Retegui lebih menunjukkan bakat di lini depan, seperti yang dilihat pelatih akademinya. Dia sangat oportunis, memiliki naluri dan bakat untuk berada di tempat dan waktu yang tepat. Buktinya, dari total 23 golnya di semua ajang bersama Tigre pada 2022, seluruhnya terjadi dalam open play, dan 17 di antaranya gol first-time.

Tak salah jika dia dijuluki “Il Re Tigre” atau Raja Harimau. Retegui memang kejam di lapangan, rata-rata melepas 3,87 tembakan per laga di Liga Argentina musim itu, lebih banyak dari pemain lain. “Dia adalah predator di dalam kotak penalti,” kata Manuel Luis-Larre, yang meliput Tigre untuk website Argentina TyC Sports. “Dia bagus di udara, bagus dengan kakinya. Dia adalah finisher yang baik.”

Portofolionya itu cukup untuk meyakinkan Mancini bahwa Retegui layak mendapat tempat di skuat Italia. “Kami sangat percaya padanya, tapi kami harus memberinya sedikit waktu,” kata sang pelatih. Sang pemain pun membuktikan pilihan itu tak salah; mencetak gol dalam dua laga, menjadikannya pemain pertama yang mencetak gol dalam dua laga kompetitif pertamanya untuk Italia sejak 1968.

Pindah ke Italia

Keputusan Retegui memilih Italia sempat menimbulkan pertanyaan di tanah kelahirannya. Tetapi, pelatih Argentina Lionel Scaloni tampaknya tidak terlalu peduli, meskipun dia sudah kecolongan dari Mancini. Selain itu, Boca yang menolak opsi untuk membawanya kembali dari Tigre di akhir 2022, pada akhirnya telah menetapkan pilihan Retegui untuk pindah ke negeri asal nenek moyangnya.

Penyerang setinggi 1,86 meter itu pun langsung dikaitkan dengan banyak klub Eropa, dari Lazio, Inter Milan hingga Eintracht Frankfurt di Jerman, termasuk juga Fiorentina yang dulu telah membesarkan Batistuta, pemain yang dilekatkan pada sosoknya. Namun, Retegui memilih klub kecil Serie A Genoa, dan menyepakati tawaran senilai 15 juta Euro dalam kontrak berdurasi lima tahun pada 26 Juli 2023.

“Mengapa Italia dan Genoa? Kami membuat keputusan sebagai keluarga dan berpikir itu adalah yang terbaik. Saya pergi ke klub besar, saya senang dan siap untuk belajar. Saya ingin tetap dekat dengan sepakbola Italia,” terang Retegui. Legenda Argentina lain, Diego Milito yang pernah main di Genoa menjadi salah satu yang mempengaruhinya. “Dia berbicara sangat baik tentang klub dan kota ini.”

“Saya menjalaninya dengan sangat tenang, dengan keinginan untuk bermain dan menang, semoga ini menjadi kejuaraan yang ideal,” tambah Retegui. Tak sampai sebulan kemudian, dia menjalani debut dan mencetak dua gol dalam kemenangan 4-3 atas Modena di Coppa Italia. Selang dua pekan, sang striker kembali mencatatkan gol tunggal untuk kemenangan tipis timnya atas Lazio pada pekan kedua Serie A. Sepertinya, Retegui memang sudah siap jadi “Gabriel Batistuta” yang dilahirkan untuk Italia.

Sumber: The Athletic, One Football