Mauro Icardi, Inter Milan, dan Kontroversi yang Menyertainya

Saat ini, Inter Milan sedang berada di bawah gonjang-ganjing masalah personal dengan strikernya, Mauro Icardi. Hal ini juga semakin diperkuat ketika mereka menghadapi Sampdoria. Meski berhasil menang, namun Inter bermain tanpa penyerang bintangnya itu setelah sebelumnya terdapat kabar bahwa ban kapten sudah resmi dicopot dari tangannya.

Di sisi lain, untuk pertama kali, layar besar di stadion Giuseppe Meazza menampilkan fokusnya ke arah wajah Mauro Icardi selama beberapa detik di pertandingan Inter melawan Sampdoria. Ketika itu, ia tiba tepat sebelum kick-off pertandingan tersebut. Ia lalu duduk di samping istri yang sekaligus agennya, Wanda, di tribun stadion. Tapi tampaknya, tidak ada yang benar-benar memerhatikan apa yang terjadi ketika kamera mengambil gambar Icardi dan istrinya.

Ketika itu suasana di dalam stadion sedang gelisah karena skor masih belum menguntungkan Inter di penghujung babak pertama. Namun, sudah banyak provokasi berupa ejekan singkat dari kerumunan para suporter saat kamera bertahan sedikit lebih lama untuk kedua kalinya ke arah Icardi dan istrinya. Dan kali ini, terlihat Wanda melirik ke atas layar, dan dengan cepat memutar matanya kembali. Momen awkward pun tampak tergambar di wajah Wanda.

https://www.youtube.com/watch?v=2j1t2gzgXTc

Situasi tegang di dalam stadion memang tampak hangat menyelimuti Icardi. Bagaimana tidak? Empat hari sebelumnya pemain asal Argentina itu dicopot dari jabatan kapten. Keputusan itu muncul dari inisiatif pelatih Inter, Luciano Spalletti. Spalletti pun lalu menjelaskan alasan dibalik pencopotan jabatan kapten tersebut dengan mengatakan bahwa ada hal-hal yang perlu diperbaiki dari Icardi sebelum ia kembali pantas mendapatkan jabatan kaptennya.

“Ada hal-hal tertentu yang perlu diperbaiki darinya (Icardi). Hal-hal tertentu itu benar-benar telah menyebabkan rasa malu bagi tim dan klub ini ketika dia menjabat sebagai kapten. Dia harus membenahi dirinya terlebih dahulu,” ungkap Spalletti dilansir dari The Guardian.

Namun, alasan Spalletti itu dianggap oleh Wanda sebagai hal yang tidak perlu. Wanda sendiri memang dikenal memiliki kebiasaan dalam membuat berita utama media menjadi sedikit kontroversial dan tidak disukai oleh banyak pihak, terutama oleh Inter dan para suporternya. Bahkan, istri Icardi itu sempat mengkritik rekan satu tim suaminya karena tidak memberikan bola yang cukup padanya.

“Lebih dari sekedar kontrak baru, saya lebih suka Inter mendatangkan seseorang yang mampu memberinya (Icardi) lima umpan bagus di setiap pertandingan ketimbang rekan yang tidak membuatnya leluasa mencetak gol,“ tutur Wanda dalam acara Tiki Taka.

Sebenarnya, salah satu alasan Inter dan Spalletti mencabut jabatan kapten Icardi adalah karena komentar-komentar negatif istrinya. Maka dari itu, sebelum pencabutan ban kapten Icardi, sempat diadakan pertemuan khusus dengan direktur klub yang dipimpin oleh Beppe Marotta. Mereka pun lalu berunding dan memutuskan keputusannya berdasarkan penilaian sikap Icardi dan istrinya.

Secara resmi, Inter kemudian memindahkan jabatan kapten kepada Samir Handanovic. Keputusan tersebut akhirnya mendapat dukungan dari banyak suporter Inter. Namun, berbagai opini lalu muncul setelah peresmian keputusan tersebut. Banyak yang menilai bahwa Mauro Icardi telah banyak berjasa kepada Inter setelah berhasil menjadi pencetak gol terbanyak Serie A pada musim lalu. Tapi di lain sisi, tidak sedikit pula yang menilai bahwa banyak gol saja tidak bisa langsung membuatnya cocok mengemban ban kapten.

Para suporter Inter Milan juga tidak melupakan cerita dari autobiografi Icardi yang dirilis pada 2016 lalu, di mana ia mengancam akan “membawa 100 penjahat dari Argentina” untuk membunuh mereka yang telah mengancamnya ketika ia sedang berjuang bersama tim. Hal ini dinilai kontroversial karena Icardi seperti memperlihatkan jiwa otoriter pada kepemimpinannya di dalam tim.

Terlepas dari hal tersebut, terdapat sebuah laporan yang menggambarkan tentang kondisi ruang ganti Inter Milan saat ini. Dikabarkan, ruang ganti klub berjuluk Nerrazurri tersebut semakin membaik setelah keputusan pencabutan ban kapten Icardi. Selain itu, respon positif terhadap pergantian jabatan kapten pun kian bermunculan, dan salah satunya datang dari Marcelo Brozovic yang me-like postingan tweet Inter ketika mengumumkan bahwa Samir Handanovic telah secara resmi menggantikan Icardi sebagai kapten.

Jadi, sangat wajar untuk menilai jika eks pemain Sampdoria tersebut benar-benar berpengaruh dan menjadi polemik besar bagi Inter Milan. Tindakannya, yang juga sering diprovokasi oleh istrinya Wanda, kerap membuat tim asuhan Spalletti bermasalah baik di dalam maupun di luar lapangan. Bahkan baru-baru ini, Icardi melakukan tindakan kontroversi lagi ketika memilih untuk tidak ikut dalam perjalanan ke Rapid Vienna untuk melakoni laga Europa League.

Maka tindakannya itulah yang juga menjadi salah satu alasan mengapa namanya dihilangkan dari tim ketika Inter menghadapi Sampdoria. Kendati begitu, Luciano Spalletti tetap menghargai Icardi, dan merasa senang ketika anak asuhnya itu memilih untuk datang dan menonton –meskipun sebenarnya ia akan lebih suka jika strikernya itu turun untuk merayakan kemenangan dengan rekan setimnya di pertandingan itu.

Jelas sekali bahwa saat ini semua pihak terkait, termasuk manajemen klub Inter Milan, masih harus menyelesaikan polemik personal mereka dengan Mauro Icardi. Harapan Inter sekarang adalah menginginkan Icardi dapat merubah sikapnya dan menjadi contoh baik untuk rekan setimnya. Selain itu, mereka juga mengharapkan agar istrinya, Wanda, bisa bersikap bijak dan tidak memprovokasi apapun dengan pendapat kontroversialnya di depan media.

Semua itu diperlukan agar polemik ini bisa berakhir. Karena faktanya permusuhan terhadap Mauro Icardi sudah benar-benar mencapai tingkat yang tidak dapat diterima. Bahkan, beberapa oknum ultras Inter Milan benar-benar membencinya, sampai melakukan tindakan kasar dengan melemparkan batu ke arah mobil Wanda pada beberapa waktu lalu.

Maka sekali lagi, tidak ada solusi lain selain harus berdamai. Baik bagi suporter maupun manajemen klub Inter Milan, mereka semua harus berlapang dada dengan menyelesaikan situasi pelik ini. Karena bukan tidak mungkin, hal seperti ini bisa sangat amat berpengaruh buruk bagi performa tim Inter di Serie A.

 

Catatan redaksi: kutipan dilansir dari The Guardian