Miami vs Milan, Inter Punya Siapa?

Foto: Inside World Football

Club Internacional de Futbol Miami pertama resmi didirikan ikon sepakbola dunia, David Beckham pada 28 Januari 2018. Memaksimalkan kesepakatannya dengan Major League Soccer (MLS) ketika pertama mendarat di LA Galaxy pada 2007, Beckham membentuk kesebelasannya sendiri. Digarap selama lima tahun, MLS 2020 telah disiapkan untuk menjadi musim kompetisi pertama Inter Miami.

Perjuangan Beckham untuk mendapatkan kepastian tentang Inter Miami tidaklah mudah. Mulai dari menggandeng pencipta American Idol, Simon Fuller, hingga mencari stadion terbaik untuk timnya. Itu juga belum termasuk semua kerja keras yang ia berikan ketika bermain untuk Galaxy. Tanpa seragam LA Galaxy, Inter Miami tidak mungkin bisa dibentuk David Beckham.

Masalah terberat Beckham sejatinya adalah mencari stadion. Ia bersama para rekan bisnis lainnya yang tergabung dalam Miami Beckham United telah mengincar lahan sejak 2013. Penolakan terus diterima sebelum akhirnya sekitar 60% warga Miami menyetujui stadion baru di kota mereka.

Stadion itu juga belum tentu bisa digunakan pada musim pertama Inter Miami di MLS. Pasalnya, pembangunan diperkirakan selesai pada 2021, atau satu tahun setelah Inter Miami mewarnai divisi sepakbola paling populer Amerika Serikat.

Belum juga resmi bertanding, klub milik David Beckham itu mendapat tantangan dari Inter Milan. Masalahnya sederhana, hanya satu kata: Inter. Football Club Internazionale Milano lahir jauh lebih dulu ketimbang Beckham. Mengoleksi 18 gelar Serie-A dan tiga piala Liga Champions.

Beckham pernah menjadi rival Inter ketika membela tim sekota, AC Milan. Sekitar sembilan tahun setelah meninggalkan Kota Mode tersebut, babak baru dimulai karena masalah legalitas. Kubu Milan menolak penggunaan kata ‘Inter’ di Miami karena itu sudah menjadi ciri khas mereka.

Terlebih lagi, Inter Milan telah mendaftarkan hak paten di Amerika Serikat pada 2014, empat tahun sebelum klub Beckham diresmikan. MLS dan pihak Inter Miami membalas argumen klub dari Italia itu, “Tidak ada kesebelasan sepakbola yang memiliki hak eksklusif pada kata ‘Inter’. Oleh karena itu kesebelasan di Milan tidak berhak merasa kata tersebut eksklusif milik mereka,” tulis pihak MLS ke Badan Paten dan Perdagangan Amerika Serikat.

MLS memperkuat argumen mereka dengan mengatakan bahwa di Amerika Serikat sendiri sudah ada dua kesebelasan yang menggunakan kata ‘Inter’ sebelum Miami: Inter Nashville dan Inter Atalanta. Belum lagi ditambah Inter Turku (Finlandia), Inter Leipzig (Germany), Inter Zapresic (Kroasia), hingga Inter de Grand-Goave (Haiti).

Bukan Masalah Nama

Foto: Zimbio

Argumen MLS masuk akal mengingat banyak juga kesebelasan yang memiliki nama sama dengan tim lain. Barcelona ada di Ekuador dan Spanyol. Liverpool bukan cuma di Inggris, tapi juga Uruguay. Argentina bukan satu-satunya yang memiliki kesebelasan River Plate, Paraguay juga.

Banyak, itu belum termasuk kesebelasan seperti Bloemfontein Celtic yang memang memiliki koneksi dengan tim asal Skotlandia.

Masalah utamanya bukanlah tentang nama mereka sama. Namun potensi bisnis yang dimiliki Inter Miami di Amerika Serikat. Itu satu-satu alasan paling masuk akal melihat protes dari Inter Milan. Pasalnya, selama ini kata ‘Inter’ sinonim dengan kesebelasan di Milan.

Inter Milan memiliki pangsa pasar luas dan Amerika Serikat adalah salah satunya. Saat mereka mengikuti International Champions Cup 2013, laga Inter Milan paling banyak menarik penonton di stadion selama fase grup.

Hal serupa tidak dimiliki kesebelasan dari Turku, Leipzig, Nashville, ataupun pemilik nama Inter lainnya. Sementara Inter Miami memiliki potensi tersebut karena dimiliki oleh bintang seperti David Beckham. Wolverhampton sekalipun tak akan keberatan jika ‘Wolves’ dipakai di Tangerang, bukan saingan!

Tapi, FC Barcelona pernah ditolak ketika berusaha membuat hak paten di Ekuador. Suporter Barcelona SC membuat petisi agar kesebelasan dari Spanyol itu tidak bisa memiliki merek dagang dengan nama klub kesayangan mereka. Namun pada akhirnya, rival abadi Real Madrid berhasil mendapatkan hak tersebut.

Belajar dari Kasus Supreme

David Beckham belum tentu memiliki nasib beruntung seperti Barcelona. Apalagi jika merek dagang Inter Milan telah didaftarkan di Amerika Serikat sejak 2014. Masalahnya hukum di Amerika Serikat terkait hal ini mendahulukan yang lebih tua atau “pertama menggunakan”. Hukum itu sempat jadi perbincangan di dunia mode.

Supreme label pakaian dan pernak-pernik skateboard yang kini menjadi merek mode ternama dunia berhasil mengusir International Brand Firm (IBF) dari Amerika Serikat karena menggunakan merek mereka untuk menjual produk serupa. Tapi IBF berhasil menjadikan nama ‘Supreme’ sebagai milik mereka di Spanyol dan Italia yang belum didaftarkan oleh pemilik aslinya.

Hal seperti ini dimungkinkan karena Spanyol, Italia, dan beberapa negara lain memiliki kebijakan “pertama mendaftarkan” bukan menggunakan seperti Amerika Serikat. Inter Miami kalah jauh dari kesebelasan asal Italia terkait hal ini. Inter Milan lebih tua dan sudah tercatat lebih dulu ketimbang Miami.

Hal paling mungkin bagi Beckham dan MLS adalah mengubah nama singkatan yang mereka inginkan untuk menjadi merek dagang klub. Semuanya tergantung keputusan Badan Paten dan Perdagangan Amerika Serikat yang diperkirakan keluar awal Mei 2019.