Nasib Penendang Bebas yang Lebih Jago dari Messi di La Masia

Lionel Messi adalah salah satu pemain terbaik di dunia. Hampir segala hal bisa ia lakukan. Termasuk, soal tendangan bebas. Bukan hal yang aneh kalau Messi sering mengambil tendangan bebas yang berbuah gol.

Messi adalah pemain yang cerdik, termasuk saat melepaskan tendangan bebas. Gol tendangan bebas pertamanya bersama Barcelona tercipta ke gawang Atletico Madrid pada 2008. Ia memanfaatkan kelengahan kiper Atletico, Gregory Coupet, yang tengah mengatur pagar. Messi tak melakukan ancang-ancang, tapi langsung menendang bola ke tiang jauh. Coupet tak bisa melakukan apa-apa.

Dari lima gol pertamanya lewat tendangan bebas, empat di antaranya berakhir dengan kiper yang cuma bengong. Messi melihat betul positioning kiper untuk kemudian mengarahkan ke mana bola akan ditempatkan.

Meski demikain, kemampuan bola mati Messi tidak langsung didapatkan begitu saja. Soalnya, gol tendangan bebas pertamanya itu, baru tercipta pada Oktober 2008, atau sekitar empat tahun sejak debutnya.

Menurut PlanetFootball, Messi mulai mendapatkan tekniknya setelah ia diajari oleh Diego Maradona saat berlatih bersama timnas Argentina. Kala itu, Messi merasa begitu frustrasi tak bisa mencetak gol lewat tendangan bebas di tempat latihan.

“Aku melihat Diego datang, dia berdiri di samping Messi lalu bilang, ‘Leo kecil, Leo kecil, ke sini. Ayo kita coba lagi’. Itu seperti guru dengan muridnya,” kata asisten manajer Maradona, Fernando Signori.

Maradona lalu meminta Messi untuk tak langsung menjauhkan kakinya ketika menendang bola. Soalnya, bola tersebut tak tahu apa yang Messi inginkan.

“Maradona lalu menendang bola dengan kaki kirinya ke sudut gawang, dengan wajah Messi yang penuh dengan kekaguman.”

Tendangan bebas merupakan bakat Messi yang terbilang terlambat untuk muncul. Ketika masih berlatih di La Masia, Messi bukanlah pilihan utama saat melakukan tendangan bebas. Ada dua pemain lain, yang dianggap punya kualitas tendangan bebas lebih baik ketimbang Messi.

Salah seorang rekan Messi, Roger Giribet, pernah bicara pada Goal di 2018. Ia menyebut kalau ada dua sosok bernama Victor Vazquez dan Juanjo Clausi yang menjadi langganan penendang bebas, sementara Messi sendiri hampir tak pernah jadi algojo.

Victor Vazquez

Vazquez pernah tiga kali bermain untuk tim senior Barcelona. Ia bahkan pernah mencetak satu gol di Liga Champions. Namun, masa bermainnya lebih banyak dihabiskan di tim Barcelona B, terlebih setelah menderita cedera lutut parah.

Cedera tersebut membuatnya tak bisa main selama setahun. Vazquez pun tak bisa menahan air matanya.

“Itu sungguh sulit karena aku tahu aku begitu dekat untuk bermain bersama tim utama,” terang Vazquez.

Di sisi lain, ia punya saingan yang baru muncul ke permukaan. Dia adalah Thiago Alcantara. Pep Guardiola bilang ke Vazquez kalau dirinya sudah kehilangan kesempatan.

Vazquez meninggalkan Barca pada 2011. Ia baru menjadi pemain utama saat membela Club Brugge di Belgia. Bersama Brugge, ia menunjukkan kualitasnya.

Vazquez pernah mendapatkan penghargaan Football of the Year pada musim 2014/2015. Ia juga berhasil mencetak dua gol tendangan bebas dalam satu pertandingan dalam laga imbang 2-2 melawan Anderlecht. Golnya dianggap sama hebatnya dengan gol Ronaldinho ke gawang David Seaman pada Piala Dunia 2002. Gol itu akan diingat para penggemar Club Brugge karena dicetak pada menit ke-89.

Vazquez sempat selama dua musim membela Cruz Azul di Meksiko. Ia kemudian jadi pemain utama di Toronto FC yang sukses meraih treble domestik pada 2017. Namun, di Toronto ia tak jadi penendang bebas utama karena adanya Sebastian Giovinco.

Ia pernah melakukan tendangan bebas bagus melawan Colombus Crew pada 2017. Ia melepaskan tendangan mendatar saat pagar betis melompat. Vazquez bilang kalau ia selalu mencoba berbagai hal.

“Aku akan mencoba hal lain karena aku selalu berpikir,” kata Vazquez.

Juanjo Clausi

Meski lebih jago dalam melepaskan tendangan bebas, toh Vazquez tak menjalani karier secemerlang Messi. Satu nama lain yang punya tendangan bebas bagus adalah Juanjo Clausi.

Clausi sayangnya tak pernah promosi ke tim utama. Kariernya nomaden dengan bermain untuk 11 tim, mayoritas di liga bawah. Dalam wawancara pada 2015, Clausi mengungkapkan kalau ia tengah mempelajari perawatan elektromekanis. Ia mengaitkan kariernya yang meluncur drastis karena agennya yang kurang bisa diandalkan.

“Saat dia (Messi) datang, kami begitu terkagum-kagum melihat anak kecil dengan kualitas seperti itu,” kata Clausi pada 2016.

“Faktanya, aku mengingat bahwa ketika kami tiba, dia diturunkan ke tim B karena tinggi badannya, tapi segera setelahnya, dia dibawa bersama kami, itu fenomenal.”

Nasib Clausi sangat berbeda ketimbang rekan-rekannya yang lain di La Masia. Meski demikian, ia enggan melihat ke belakang dan menyesali nasibnya.

Dalam suatu wawancara dengan Yo Soy Noticia, Clausi mengingat ketika mereka menjuarai sebuah turnamen di Italia saat dilatih Tito Vilanova: “Aku adalah topskorernya dan Messi yang terpilih sebagai pemain terbaik.”

“Aku menyimpan foto kami berdua tengah berpose bersama trofi, dan kini lihat di mana Leo berada dan tahu aku bisa berbagi momen itu dengannya, tak semua orang bisa mengatakan itu,” terang Clausi.

Sumber: Planetfootball