Oasis, Album Art, dan Sepakbola

Oasis, band British yang berasal dari Manchester, merupakan salah satu legenda dalam musik. Sumbangsihnya terhadap dunia musik tidak perlu diragukan.

Sebagai musisi yang besar di Greater Manchester, Oasis juga gila bola. Tiap personel punya preferensi klubnya masing-masing. Namun, karena dua motor utama Oasis, Liam dan Noel Gallagher, adalah sosok yang sangat menggemari Manchester City, jadilah Oasis dikenal sebagai band yang sangat dekat dengan Manchester City.

Oasis sendiri sudah mengeluarkan total tujuh album studio dan album debut mereka Definitely Maybe, sebuah album yang memuat 11 lagu termasuk salah satu lagu terbaik yang pernah dikeluarkan Oasis. Hal yang menarik dalam pengambilan cover album yang dilakukan di rumah Paul Arthur sang gitaris terdapat kaitan dengan sepakbola yang cukup kental.

Terdapat tiga nama pesepakbola yang ada dalam Album tersebut: George Best, Rodney Marsh, dan Steve Walsh. Selain nama pertama, nyaris sulit mengenal Marsh dan Walsh dalam album tersebut. Bahkan jarang ada yang mengetahui dua sosok tersebut dalam sepakbola.

George Best adalah nama pertama yang muncul dalam cover album di bagian foto dekat jendela. Cukup mengejutkan dengan adanya foto Best dalam album tersebut. Soalnya, Oasis adalah Manchester Biru, bukan merah. Lantas, apakah itu merupakan ketidaksengajaan?

Jawabannya adalah sangat disengaja. Meskipun Liam dan Noel adalah fans berat dari Manchester City, kedua personil Oasis ini sangat menyukai George Best. Dalam sebuah wawancara pada FourFourTwo pada 2003, Noel Gallagher menyatakan kalau Best adalah pesepakbola terbaik yang pernah ada.

“Dalam suatu pertandingan antara Liverpool menghadapi Manchester City, saya sedang di bandara Manchester untuk menonton pertandingan tersebut. Saya melihat dia (Best). Saya menyapanya dengan kostum City saya. Di luar dugaan dia menghampiri dan memeluk saya, sebuah hal yang tidak akan pernah saya lupakan dari sosoknya. Saya saat itu sedang bersama rekan band saya. Mereka bertanya, ‘Bukankah searusnya kamu membencinya?”

“Bagaimana mungkin Anda membencinya? Dia superstar; Dia muncul di album pertama  dan semua orang menyukai George. Penggemar MU menyukainya karena permainannya. Fans City menyukainya karena dia menikmati hidupnya,” kata Noel.

Sementara itu, Rodney Marsh merupakan pemain City di era 1970-an. Pemain yang berposisi sebagai striker ini dikenal karena kepindahannya yang kontroversial. Rodney awalnya memulai karier bersama Fulham. Ia pun mencapai puncak permainannya bersama Queens Park Rangers dengan promosi dua kali berturut-turut.

City kemudian merekrut Marsh pada Maret 1972 dengan biaya 200 ribu paun yang menjadi rekor pembelian City kala itu. Namun, di akhir musim City malah terpleset di peringkat keempat klasemen akhir. Semua pundit kala itu menyalahkan kehadiran Marsh dan menyebut kalau harga Marsh senilai dengan gagalnya City menjadi juara.

Marsh sendiri kemudian menjelaskan dalam autobiografinya pada 2001 lalu. “Saya menyerah dan saya tidak mengelak. Saya seharga gelar juara Manchester City pada tahun 1972,” tulis Marsh.

Terlepas dari segala kontroversinya, Marsh adalah salah satu legenda Manchseter City. Itulah yang menyebabkan Paul “Bonehead” Arthur, sang gitaris, sangat mengidolai striker Inggris yang satu ini dan memajang fotonya di dekat tungku dalam album  pertama Oasis.

Entah kebetulan atau tidak, The Times pernah membuat perbandingan antara karier Oasis di dunia musik dengan pemain bola kontroversial, di mana Rodney Marsh adalah salah satu pemain tersebut.

 

Nama terakhir adalah pemain Leicester City, Steve Walsh, yang ada di album art Oasis. Di situ, Noel sedang membaca koran dengan berita bahwa Leicester mengalahkan Derby dalam play-off Divisi Satu tahun 1994. Ini sama dengan tahun di mana album pertama Oasis resmi dirilis.

Steve Walsh sendiri merupakan salah satu legenda Leicester City dan Wigan Athletic. Namun bersama dengan Leicester-lah nama Walsh dikenal dengan raihan 53 gol dari 369 penampilan. Posisi awal Walsh adalah bek, tapi berubah menjadi striker ketika play-off.

Brian Little kala itu menyatakan Walsh sebagai sosok defender yang tak punya naluri bertahan. Maka, Walsh ditempatkan sebagai striker dan berhasil mencetak dua gol kemenangan atas Derby. Ini adalah sebuah memori yang coba disimpan Oasis dalam bentuk album artwork mereka.

Oasis resmi bubar sejak 2009 lalu. Mereka adalah salah satu band British terbesar yang pernah ada. Kabar baiknya, mereka mungkin saja melakukan reuni dan tidak menutup kemungkinan kembali menelurkan album.

Patut ditunggu apakah Oasis akan kembali mengambil lagi fragmen-fragmen dalam sepakbola? Mengingat kini, Manchester City begitu digdaya di seantero Inggris. Bukan tidak mungkin, artwork album Oasis berikutnya akan bergambar Sergio Aguero, Gabriel Jesus, dan Kevin De Bruyne karena mengantarkan mereka meraih treble winners.