Sebelum melatih timnas Indonesia, Luis Milla punya prestasi mentereng dengan membawa Spanyol menjuarai Piala Eropa U-21 pada 2011. Diisi oleh pemain-pemain berbakat, Milla juga diuntungkan dengan undian dan hasil grup lain.
Harus Lewat Babak Play-off
Spanyol tergabung bersama Belanda, Finlandia, Polandia, dan Liechtenstein, di Grup 4. Tentu, Spanyol dan Belanda diunggulkan untuk lolos dari grup ini.
Babak kualifikasi ini dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama dibagi menjadi 10 grup. Juara grup langsung lolos ke babak play-off, bersama dengan empat peringkat kedua terbaik.
Spanyol mengawali kualifikasi dengan mulus. Mereka menang 2-0 dari Polandia, 4-0 dari Liechtenstein, dan 1-0 dari Finlandia.
Dalam laga penting melawan Belanda, Spanyol justru kalah 1-2. Sialnya, usai menang 3-1 atas Leichtenstein, Spanyol malah ditahan imbang 1-1 oleh Finlandia.
Hasil ini membuat Spanyol kian berat untuk mengejar Belanda yang selalu menang. Namun, Spanyol berhasil menang 2-1 atas Belanda di El Collao, Alcoy. Meski demikian, kemenangan tersebut tidak berarti apa-apa karena Belanda sudah mengunci posisi puncak klasemen.
Untungnya, Spanyol menempati yang teratas dalam peringkat kedua terbaik. Sehingga, Spanyol lolos ke babak play-off bersama dengan Belanda.
Di babak play-off yang digelar dua leg, Spanyol berhasil menang 2-1 atas Kroasia di kandang, dan 3-0 saat tandang Varazdin. Uniknya, Belanda yang menjadi juara grup justru kalah gol tandang dari Ukraina, yang membuat mereka gagal tampil di babak utama Piala Eropa U-21 2011.
Skuad Spanyol U-21 di Piala Eropa 2011 Arahan Luis Milla
Berdasarkan aturan, cuma pemain kelahiran setelah dan pada 1 Januari 1988 yang boleh tampil. 23 pemain didaftarkan untuk turnamen utama dan tiga di antaranya haruslah kiper.
Di pos penjaga gawang, Milla membawa Ruben Mino (Barcelona), David De Gea (Atletico Madrid), dan Diego Marino (Villarreal). Dari ketiga nama ini, cuma De Gea yang nantinya mencicipi debut di tim senior.
Di lini pertahanan, Milla mencantumkan Cesar Azpilicueta (Marseille), Alvaro Dominguez (Atletico Madrid), Mikel San Jose (Athletic Bilbao), Martin Montoya (Barcelona), Jose Angel (Sporting Gijon), Victor Ruiz (Napoli), Didac Vila (Milan), dan Alberto Botia (Sporting Gijon). Dari nama-nama ini, Azpili, Dominguez, dan San Jose yang pernah dipanggil ke tim senior.
Nama-nama menarik justru hadir di lini tengah. Karena lebih dari separuhnya adalah nama yang kini menjadi pemain top. Mereka adalah Javi Martinez (Athletic Bilbao), Dani Parejo (Valencia), Juan Mata (Valencia), Diego Capel (Sevilla), Ander Herrera dan Thiago (Athletic Bilbao), serta Ruben Perez (Deportivo La Coruna). Dari nama-nama di atas, cuma Perez yang belum pernah main di timnas senior.
Sementara itu, di lini serang, Milla juga membawa nama-nama yang menarik, seperti Jeffren dan Bojan (Barcelona), Adrian (Deportivo La Coruna), Emilio Nsue (Mallorca), dan Iker Muniain (Athletic Bilbao). Uniknya, semua nama di lini serang ini pernah bermain untuk tim nasional senior.
Juara Tanpa Halangan Berarti
Spanyol tergabung di Grup B bersama Republik Ceko, Inggris, dan Ukrania. Di atas kertas, Spanyol dan Inggris yang diunggulkan untuk lolos. Namun, hasil yang diterima Inggris tidak sebagus itu. Mereka cuma meraih dua poin hasil imbang dari Spanyol dan Ukraina.
Di sisi lain, Republik Ceko yang lolos bersama Spanyol usai menang 2-1 dari Ukrania dan Inggris. Spanyol sendiri meraih tujuh poin hasil menang 2-0 atas Ceko, 3-0 dari Ukraina, dan 1-1 atas Inggris.
Di sini, faktor keberuntungan turut memengaruhi. Grup A diisi oleh negara-negara non unggulan macam Denmark, Islandia, Belarusia, dan Swiss. Denmark sebagai tuan rumah justru gagal lolos dan menjadi juru kunci. Grup A pun menyisakan Swiss dan Belarusia yang lolos ke semifinal.
Di semifinal, Spanyol berhadapan dengan Belarusia. Di atas kertas, Spanyol seharusnya bisa menang mudah. Namun, mereka membuat jantung para suporternya hampir copot. Soalnya, sampai menit ke-88, Spanyol masih tertinggal 0-1.
Spanyol beruntung karena Adrian mencetak gol penyama kedudukan pada menit ke-89. Pertandingan pun dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu.
Belarusia yang sudah kehabisan stamina, kebobolan dua kali, satu lewat Adrian dan satu lewat Jeffren. Spanyol pun lolos ke final dengan skor 3-1.
Spanyol pun berhadapan dengan Swiss yang sama-sama harus menang lewat perpanjangan waktu dari Republik Ceko.
Dalam laga yang digelar di Aarhus Stadion tersebut, Spanyol menang 2-0 lewat gol Ander Herrera pada menit ke-41 dan Thiago pada menit ke-81. Spanyol menjadi juara dan Adrian menjadi pencetak gol terbanyak di Piala Eropa U-21 2011.
Ini adalah gelar juara Piala Eropa U-21 yang ketiga kalinya untuk Spanyol. Sementara buat Milla, ini adalah gelar utama pertamanya sebagai seorang pelatih.
Keberhasilan Milla membawa Spanyol juara Piala Eropa U-21, sekaligus menuntaskan kegagalannya di final Piala Eropa U-19 yang digelar setahun sebelumnya. Saat itu, Spanyol kalah 1-2 dari Prancis.