Perjalanan Steve McManaman dan David Beckham di Real Madrid

Jauh sebelum kesuksesan Jude Bellingham di Real Madrid dengan memenangkan trofi bergengsi Liga Champions dan La Liga Spanyol 2023/2024 disusul juara Piala Super Spanyol dan Piala Super Eropa 2024 pada musim debutnya, dua legenda Steve McManaman dan David Beckham sudah lebih dulu memulai perjalanan wakil Inggris bersama Los Merengues di Spanyol lebih dari dua dasawarsa silam.

Sebenarnya, McManaman yang datang ke Madrid pada 1999, disusul Beckham pada 2003 bersamaan dengan akhir kontrak kompatriotnya itu, bukanlah pemain Inggris pertama yang bermain untuk El Real. Sekitar 20 tahun sebelumnya, sudah ada Laurie Cunningham sebagai wakil Inggris pertama dalam skuat Madrid, selama tiga musim. Tetapi, Macca dan Beckham memang lebih dikenal fans.

Juara Liga Champions

Macca berlabuh di Santiago Bernabeu pada 1 Juli 1999, setelah 364 penampilan dengan 66 gol di semua ajang selama sembilan musim bersama Liverpool, klub yang membesarkan namanya. Meski bukan pemain Inggris pertama, tapi dia merupakan yang pertama dari Premier League Inggris untuk Madrid. Dengan cepat, sosoknya langsung popular setelah mencetak beberapa gol di pramusim.

Meski mengaku kesepian dan didera homesick, namun Macca mampu menampilkan kemampuan terbaiknya pada musim debut. Dia membuat total 50 penampilan dengan empat gol di semua ajang dan membantu Madrid memenangkan trofi Liga Champions. Satu golnya dalam kemenangan 3-0 atas Valencia di partai final tentu saja akan terus menjadi momen yang paling dikenang hingga saat ini.

24 Mei 2000 di Stade de France, Prancis, Macca memulai pertandingan sebagai starter. Madrid sudah unggul 1-0 di babak pertama. Pada babak kedua, menit ke-67, Macca menambah keunggulan tim. Tendangan guntingnya berhasil menjadi gol yang luar biasa. Trofi itu pun menjadikannya sebagai pemain Inggris pertama yang memenangkan kompetisi Liga Champions dengan klub non-Inggris.

Tidak heran jika pelatih Vicente Del Bosque menyebut Macca, juga Geremi sebagai pemain paling penting dalam timnya. “Saya sangat senang dengan Macca. Dia adalah pemain terhormat, luar biasa; dia selalu tersenyum, tak pernah mengeluh, hebat, seorang pemimpin. Dia berteman dengan semua orang dengan sangat baik; dia menyatukan orang,” ungkapnya kepada surat kabar Spanyol MARCA.

Performa Tanpa Trofi

Setelah peran penting dalam kemenangan La Liga 2000/2001 dan gol luar biasa dalam laga El Classico di semifinal Liga Champions 2001/2002 yang menjadi kemenangan pertama Madrid di Camp Nou sejak 1983 sekaligus memastikan tempat mereka di final sebelum keluar sebagai juara, penampilan Macca mulai menurun di musim berikutnya, menjelang kedatangan Beckham ke Santiago Bernabeu.

Beckham mendarat dari Manchester United pada musim panas 2003, mendorong Macca semakin terpinggirkan dari lini tengah yang sudah padat oleh pemain bintang. Macca sempat bertahan selama pramusim, sekaligus membantu rekan senegaranya itu beradaptasi. Pada 30 Agustus 2023, akhirnya dia kembali ke Inggris untuk main bersama Manchester City, sebelum pensiun dua musim kemudian.

Awal kedatangan Beckham, ada banyak keraguan yang muncul, bahkan dari rekan setimnya sendiri. Selama ini dia memang dikenal sebagai icon Manchester United, dan ketika pindah ke Madrid, dia disebut juga dimanfaatkan untuk strategi pemasaran tim, terutama untuk pasar Asia. Bahkan, tidak sedikit yang memprediksi pemain kelahiran London itu tak akan bertahan lama di ibukota Spanyol.

Tapi, seperti yang selalu dilakukannya, kaki Beckham memberikan bukti. Hanya beberapa minggu, dia membantu tim memenangkan Piala Super Spanyol 2003, mencetak gol sundulan untuk kalahkan Real Mallorca di leg kedua. Selang tiga hari, Beckham membuat gol lagi, membawa Madrid meraih tiga poin dalam laga debutnya di La Liga. Total lima gol dalam 16 laga pertamanya bersama Madrid.

Sayangnya, musim itu tidak berjalan baik. Diawali kekalahan final Copa Del Rey, disusul tersingkir dari perempat final Liga Champions. Mereka juga menyerah di kandang secara beruntun jelang akhir La Liga, kalah dalam tujuh dari 10 pertandingan terakhir. Meski tampil luar biasa secara individu, namun Beckham memang minim trofi di Madrid, baru bisa menjuarai liga di musim terakhirnya, 2006/2007.

Woodgate dan Owen

Ditambah dengan kesan yang dibuat Macca, Beckham tak hanya menunjukkan bahwa pemain Inggris layak bermain di Madrid, tetapi juga membuktikan pada bangsanya bahwa mereka juga bisa sukses di Spanyol. Enam trofi dari Macca dan dua piala yang berhasil dipersembahkan Beckham selama di Madrid menjadi pembuktian, dan mereka mampu bersaing dengan baik, meski ada banyak rintangan.

Sayangnya, dua kompatriot dari generasi mereka yang datang setelah itu, Jonathan Woodgate (2004-2006) dan Michael Owen (2004/2005) gagal memberi catatan yang sama baik. Gelandang Woodgate yang datang dari Newcastle United bahkan hanya mampu membuat 14 penampilan dan satu gol dari semua kompetisi selama dua musim. Meski Owen sedikit lebih baik, 16 gol dalam 45 penampilan di semua ajang dalam semusim, tapi tetap saja, mereka berdua tak pernah mendapat trofi di Madrid.

Sumber: Planet Football

https://www.planetfootball.com/nostalgia/real-madrid-english-players-david-beckham-steve-mcmanaman-champions-league
https://www.realmadrid.com/en-US/the-club/history/football-legends
https://en.wikipedia.org/wiki/List_of_Real_Madrid_CF_players#Foreign_players