Pertandingan antara Liverpool melawan Arsenal pada 22 Agustus 1964 menjadi pertandingan yang bersejarah bagi dunia pertelevisian Inggris. Pertandingan yang berakhir dengan skor 3-2 bagi kemenangan The Reds tersebut merupakan pertandingan pertama yang cuplikan-nya diputar pada acara BBC Match of the Day.
Bagi yang belum mengenal Match of the Day (MOTD), mereka adalah acara highlights Liga Inggris yang paling awet. Hingga saat ini, acara tersebut masih mengudara dan selalu dinanti-nanti oleh para penontonnya. MOTD berbeda dengan acara highlights lainnya. Jika acara highlights hanya menayangkan gol-gol yang tercipta, maka MOTD tidak seperti itu. Mereka juga menayangkan momen-momen penting sepanjang pertandingan dan disertai oleh analisis para pundit yang hadir di studio.
Acara MOTD pertama kali tayang di BBC2. Saat itu, BBC baru berumur empat bulan. Gebrakan mereka cukup berani terbilang sebelumnya tidak ada acara sejenis yang tayang di televisi Inggris. Kenneth Wostenholme dan Walley Barnes menjadi pembawa acara pada episode pertama. Acara ini sebenarnya digunakan sebagai ajang latihan bagi para kru televisi untuk persiapan Inggris yang menjadi tuan rumah Piala Dunia 1966.
MOTD edisi pertama berbeda dengan saat ini. Jika sekarang mereka menyiarkan seluruh pertandingan Liga Inggris yang bermain pada pekan tersebut, maka saat itu hanya laga Liverpool vs Arsenal saja yang disiarkan.
Acara ini sempat menimbulkan kekhawatiran dari para kesebelasan peserta Liga Inggris. Mereka takut kalau munculnya MOTD justru bisa menurunkan pendapatan mereka dari segi tingkat kehadiran penonton karena lebih suka menonton MOTD yang saat itu mulai pindah dari BBC2 ke BBC1 yang jangkauannya lebih luas.
BBC sendiri saat itu melakukan trik untuk menyiasati ketakutan para suporter tersebut. Pihak MOTD memutuskan untuk tidak memberi tahu pertandingan mana yang akan diliput untuk acara ini. Hal ini dilakukan agar penonton tetap mau datang ke stadion.
Istilah Match of the Day sendiri sebenarnya sudah digunakan pada cuplikan tayangan tenis Wimbledon. Namun, BBC2 merasa kalau nama MOTD lebih pas untuk siaran sepakbola. Sejak saat itu, nama Match of the Day lebih lekat sebagai acara sepakbola.
Tercatat, ada lebih dari 20 ribu orang yang menonton siaran pertama Match of the Day. Angka ini setengah dari penonton yang hadir di Anfield pada saat itu. Wajar jika banyak kesebelasan yang khawatir karena pendapatanna menurun.
Roger Hunt menjadi pencetak gol pertama pada acara MOTD. Tendangan volinya saat itu mengoyak jala gawang Arsenal pada menit ke-11. Liverpool mendominasi pertandingan namun Arsenal sempat dua kali mengancam gawang mereka. Beruntung, Liverpool masih bisa memegang kendali dan membawa babak pertama berakhir dengan skor 1-0.
Lepas jeda babak pertama, Liverpool menambah keunggulan melalui sundulan Gordon Wallace memanfaatkan sepak pojok Ian Callaghan. Setelah unggul, Arsenal justru yang balik mendominasi jalannya pertandingan. Hanya butuh dua menit, Meriam London langsung menyamakan kedudukan.
Gol pertama dicetak oleh sepakan kencang dari luar kotak penalti melalui Geoff Strong. Semenit setelah sepak mula, mereka langsung menyamakan kedudukan. Kali ini melalui sundulan Joe Baker yang tidak bisa dijangkau dengan baik oleh penjaga gawang, Tommy Lawrence. Bahkan, Arsenal berpeluang untuk comeback jika Ron Yeats tidak menahan bola tepat di muka gawang Liverpool.
Gordon Wallace akhirnya menjadi pahlawan kemenangan Liverpool. Pada menit ke-87, ia melepaskan tendangan dari halfspace sebelah kanan pertahanan Arsenal setelah menerim umpan dari Callaghan. Tendangan Wallace sempat memantul tanah sehingga sulit ditahan oleh penjaga gawang Arsenal. Tragis bagi Wallace, gol itu seolah menjadi gol terakhirnya karena ia kalah bersaing dengan Ian St John dan Roger Hunt. Siaran Match of the Day pertama berakhir dengan kemenangan Liverpool 3-2.
Liverpool seolah mendapat tempat tersendiri dalam acara MOTD. Pada 1969, pertandingan mereka melawan West Ham United menjadi pertandingan pertama yang ditayangkan MOTD pada era televisi berwarna. Liverpool menang 2-0 melalui gol dari Chris Lawler dan Bobby Graham. Dua tahun kemudian, MOTD memperkenalkan metode slow motion replay.
Saking tuanya, acara ini mendapat penghargaan dari Guiness Book of Record sebagai program acara sepakbola terlama. Inilah penghargaan tertinggi yang pernah mereka dapat sejak 1964.
Mengingat panjangnya usia acara ini, maka banyak momen-momen ikonik yang hadir dan kemudian menjadi terkenal. Ucapan You can’t win anything with kids yang keluar dari mulut Alan Hansen muncul pada acara ini. Pada 2016, Gary Lineker, sang presenter acara ini, membuka acara hanya dengan memakai pakaian dalam. Ini adalah janji yang harus ia tepati karena keberhasilan Leicester menjadi juara Premier League 2015/2016.
Sebelum Gary, MOTD beberapa kali menggunakan pembawa acara yang berbeda. Sebut saja Des Lynam, Kenneth Wolstenholme, David Coleman, dan Jimmy Hill. Para pandit terkenal yang menjadi pengisi tetap acara ini antara lain Alan Shearer, Ian Wright, Phil Neville, Micah Richards, Jermaine Jenas, Kevin Kilbane, hingga Martin Keown.