Aaron Ramsdale masih berusia 23 tahun. Ia pun hanya membela tim papan bawah seperti AFC Bournemouth dan Sheffield United. Akan tetapi, Arsenal justru mendatangkannya dan Mikel Arteta menjadikannya kiper nomor satu The Gunners. Apa yang sebenarnya terjadi?
Banyak yang mempertanyakan keputusan Arsenal menghabiskan 30 juta paun buat mendatangkan Ramsdale dari Sheffield United pada bursa transfer musim panas ini. Angka ini dianggap terlalu tinggi buat pemain yang nantinya akan menjadi cadangan Bernd Leno tersebut.
Suporter rival mungkin tertawa karena Ramsdale akan menjadi rekrutan aneh nan-mahal berikutnya dari Arsenal. The Gunners tampak belum belajar dari transfer Nicolas Pepe, misalnya. Merekrut kiper cadangan dengan harga setinggi itu hanya akan berbuah olok-olok.
Performa Arsenal juga sedang tak bagus. Musim lalu, The Gunners ada di peringkat kedelapan. Di musim ini, Arsenal sempat ada di papan bawah, ketika meraih tiga kekalahan beruntun di awal musim. Di tiga pertandingan tersebut, Leno berdiri di bawah mistar.
Ramsdale resmi direkrut pada 20 Agustus. Ia diturunkan di Piala Liga lima hari kemudian saat menghadapi West Bromwich Albion. Dalam pertandingan tersebut, Arsenal menang besar 6-0 dan tak kebobolan.
Arsenal lantas dijamu Manchester City pada 28 Agustus. Ramsdale ada di bangku cadangan. Sialnya, The Gunners menderita kekalahan telak 0-5. Padahal, kemenangan dari WBA sempat mengangkat moral para pemain dan suporter.
Setelah laga tersebut, ada jeda internasional. Arteta pun menyiapkan skuadnya lebih matang untuk pertandingan selanjutnya, termasuk mengganti komposisi di bawah mistar. Leno dicadangkan, Ramsdale menjadi kiper utama. Hasilnya? Di lima pertandingan selanjutnya Arsenal tak pernah kalah, dan Ramsdale main di empat pertandingan liga.
Capaian ini bertambah bagus kalau melihat performa Ramsdale di bawah mistar. Dari empat pertandingan menghadapi Norwich City, Burnley, Tottenham Hotspur, dan Brighton Hove and Albion, ia cuma kebobolan satu gol lewat Son Heung-min. Sisanya, Arsenal membawa pulang catatan nirbobol.
Ramsdale memang bukan satu-satunya alasan mengapa Arsenal hanya kebobolan satu gol. Akan tetapi, perannya di bawah mistar amatlah besar.
Di laga melawan Spurs misalnya, Ramsdale membuat tiga penyelamatan penting. Utamanya ketika menahan tendangan Lucas Moura yang akhirnya membentur mistar. Pun ketika ditahan imbang Brighton tanpa gol, ia menunjukkan kecepatannya untuk melakukan intercept terhadap bola yang tinggal di-tap Neal Maupay.
Kontribusinya yang besar membuat Ramsdale dengan mudah mendapatkan hati para penggemar Arsenal. Kalau dibandingkan, Leno meraih tiga clean sheet pada pertandingan ke-20. Sementara Ramsdale hanya butuh empat pertandingan.
Musim ini, Leno mencatatkan lebih banyak penyelamatan. Namun, rataan kebobolannya mengerikan: tiga gol perpertandingan di Premier League! Bandingkan dengan Ramsdale yang hanya 0,3 gol perpertandingan.
Bakat Ramsdale memang menarik. Sejak bergabung dengan Bournemouth pada 2019, ia menjadi kiper dengan penyelamatan terbanyak dengan 285 kali. Angka ini yang membuat Gareth Southgate menyertakannya ke timnas Inggris dalam daftar cadangan di Euro 2020. Namanya sempat dicoret sebelum dipanggil kembali karena cederanya Dean Henderson.
Bagusnya penampilan Ramsdale membuatnya mendapatkan pujian dari mantan gelandang Arsenal, Ray Parlour. “Dia punya rasa percaya diri. Dia punya pertandingan yang sangat bagus mengadapi Spurs, dia telah mengawali kariernya dengan baik,” tutur Parlour.
“Anda menghabiskan banyak uang buatnya, tapi dia terlihat sangat percaya diri. Dia tahu kalau dia bisa tetap bermain baik buat Arsenal dia akan ada di sana. Sekalinya dia mendapatkan kesempatan buat Inggris, siapa yang tahu?”
Sementara itu, Arteta mengaku tak terlalu terkejut dengan performa Ramsdale. Soalnya, timnya sudah melakukan penelitian mendalam soal pemain kelahiran 14 Mei 1998 ini.
“Cara kami memutuskan untuk merekrut Aaron adalah dengan melewati proses besar di mana jelas kami ingin tahu banyak soal kepribadiannya, karakternya, dan cara dia menangani tekanan besar dengan main buat tim besar,” cerita Arteta.
“Dia tengah menunjukkan kalau dia siap untuk itu. Aku sangat bahagia dengan penampilannya dan apa yang dia tengah bawa ke tim dan ini adalah alasan lain mengapa tim ini membuat sulit kebobolan gol.”
Ramsdale memang punya kepercayaan diri. Kepribadiannya membuatnya seperti itu. Saat main, ia ingin menjadi seperti dirinya sendiri. Karakternya adalah lantang, bisa memimpin, dan menunjukkan gairah. Ia pun berusaha untuk mengguncang segalanya dalam cara yang positif.
“Aku pikir sudah terlihat kalau mereka kekurangan pemimpin, tapi aku tak merasa kami harus berubah menjadi pemimpin dengan segera. Tim yang bermain saat ini sudah penuh rasa percaya diri dan bekerja dengan baik bersama. Kami semua pemimpin dengan cara kami. Semakin besar tekanannya, semakin besar aku berkembang,” kata Ramsdale.
“Aku punya rasa percaya yang, ya, aku bisa mendapatkan posisi itu [menjadi kiper nomor 1 Inggris], Pertama dan yang paling utama, aku harus masuk ke dalam tim dan itu adalah salah satu tujuanku saat ini. Aku hanya mencoba untuk belajar dan melakukannya selangkah demi langkah, tapi sepanjang waktu, itu adalah salah satu cita-citaku.”
Sumber: Dailymail.co.uk