Selama ini nama FC Schalke 04 memang dikenal sebagai tim papan atas Bundesliga. Kesebelasan yang berbasis di Gelsenkirchen ini memiliki segudang prestasi di tingkat domestik dengan tujuh gelar Bundesliga dan lima gelar DFB Pokal menjad bukti kebesaran Schalke 04.
Namun dalam satu dekade belakangan, nama besar Schalke kalah dengan tetangga sekaligus rival terbesar mereka, Borussia Dortmund. Untungnya, kini Schalke bangkit. Salah satu momennya adalah saat mereka sukses menahan imbang Dortmund dalam Derby Ruhr yang berkesudahan 4-4 di mana Schalke tertinggal 4 gol terlebih dahulu membuktikan mentalitas mereka untuk bersaing musim ini.
Kini Schalke nyaman di posisi ketiga klasemen sementara, terpaut satu angka dari RB Leipzig di posisi kedua. Performa Schalke 04 saat ini tidak terlalu mengejutkan. Kegagalan target mereka musim lalu untuk meraih tiket ke kompetisi Eropa dan menempati posisi ke-10 di klasemen akhir, menjadi ajang evaluasi. Namun mereka tidak melakukan perombakan besar-besaran karena hanya menambal beberapa pos yang dirasa belum terlalu baik performanya musim lalu.
Melepas beberapa pemain yang cukup vital seperti Klaas-Jan Huntelaar, Eric Maxim Choupo-Moting, Denis Aogo, Atsuto Uchida, dan Sidney Sam secara gratis. Sead Kolašinac yang diboyong Arsenal dan bahkan kapten mereka dalam 2 musim terakhir, Benedikt Höwedes dipinjamkan ke Juventus dengan opsi pembelian di akhir musim.
Penjualan demi penjualan ini jelas membuat cemas para pendukung Schalke sendiri. Namun, jajaran manajemen klub sendiri memiliki pertimbangan lain untuk melepas pemain tersebut. Selain Höwedes dan Sead Kolašinac , pemain yang dilepas dianggap memiliki kontribusi yang minim pada musim lalu. Sedangkan Choupo-Moting memang sudah menyatakan hasratnya pindah ke klub lain.
Di balik sejumlah nama yang dilepas, Schalke sukses mempertahankan pemain kunci mereka. Nama-nama seperti Leon Goretzka, Max Meyer, Matija Nastasić, dan Franco Di Santo, yang sempat digoda untuk berganti jersey, berhasil dipertahankan dan menjadi tulang punggung dari Schalke musim ini.
Selain itu, beberapa pemain didatangkan ke Veltins-Arena di bursa transfer musim ini. Pemain yang dipinjam musim lalu, Nabil Bentaleb dan Yevhen Konoplyanka, dipermanenkan manajemen untuk menambah kekuatan musim ini.
Artikel menarik lainnya: 5 Bintang Bundesliga yang Berpotensi Hijrah ke Premier League
Mantan pemain Nantes yang menjadi salah satu pemain muda menjanjikan, Amine Harit, sukses diakuisisi Schalke 04 dengan mahar €8.000.000. Selain itu, pemain jebolan akademi, resmi dipromosikan ke tim utama: Haji Wright, Luke Hemmerich dan Weston McKennie. Nama terakhir bahkan mulai mendapatkan kesempatan bermain cukup banyak musim ini.
Di kursi kepelatihan sendiri, nama Domenico Tedesco sangat jarang dikenal oleh publik sepakbola Jerman. Tedesco sendiri pelatih berdarah Jerman-Italia yang memiliki gelar sarjana di bidang Business Engineering dan gelar Master dibidang Innovation Management.
Karirnya sebenarnya berkutat dibidang bisnis retail, sebelum terjun ke dunia sepakbola dengan menjadi pelatih tim muda VfB Stuttgart di usia U-17 dan U-19 pada 2008 sebagai asisten pelatih. Ia kemudian berpindah sebagai pelatih kepala bagi Hoffenheim U-19 pada 2016.
Pada akhir musim lalu, Tedesco ditunjuk oleh klub Bundesliga 2, Erzgebirge Aue yang untuk menyelamatkan klub yang berada di jurang degradasi. Tedesco sukses mengamankan Erzgebirge Aue dan menempati posisi ke-14 klasemen akhir.
Pertimbangan Schalke untuk menarik Tedesco sendiri sangat beralasan. Sebagai lulusan terbaik dari Hennes-Weisweiler-Akademie, akademi kepelatihan sepakbola di bawah DFB untuk mengambil lisensi, Tadesco sendiri baru berusia 32 tahun saat ini.
Di usia yang masih cukup muda, kharismanya cukup disegani oleh para pemain Schalke yang lebih tua dari Tadesco. Sosoknya terkenal tegas dan garang di touchline, bersama Julian Nagelsmann dari Hoffenheim, Tadesco merupakan manajer termuda di Bundesliga musim ini.
Performa Schalke pada 5 pertandingan pertama memang cukup fluktuatif. Mereka membuka petualangan awal musim ini dengan kemenangan 2-0 atas RB Leipzig, sebelum tumbang melawan Hannover 96 2-0.
Performa naik turun mereka berlangsung, puncaknya kekalahan 0-3 dari Bayern Munich dan 0-2 dari 1899 Hoffenheim, menjadi akhir dari fase buruk mereka di awal musim. Gara-gara ini, Schalke harus terjerembab di peringkat kesembilan. Namun, setelahnya Schalke tak terbendung dengan tak terkalahkan di sembilan pertandingan terakhir; termasuk saat dengan dramatis menahan Dortmund 4-4.
Namun, bursa transfer Januari nanti adalah hal yang ditakutkan oleh pendukung Schalke 04. Pasalnya, beberapa pemain kunci menjadi incaran klub besar. Leon Goretzka bahkan sudah diincar Arsenal sejak awal musim. Kini kabar kepindahannya untuk menyusul Kolašinac ke Emirates Stadium cukup kencang berhembus.
Baca juga: Menilai kepantasan transfer Leon Goretzkan ke Manchester United
Duo penyerang Schalke 04, Guido Burgstaller dan Franco Di Santo, mulai diincar berbagai klub Bundesliga. Terkahir, Di Santo dikabarkan mulai diincar beberapa klub untuk berkarir di China yang saat ini sejak beberapa musim gemar mendatangkan pemain-pemain yang berkarir di Eropa.
Menarik untuk menunggu sepak terjang Schalke musim ini. Apakah mampu mewujudkan target mereka berlaga di Eropa, atau malah terjembab kembali ke papan tengah seperti yang terjadi dua musim belakangan?