Christian Eriksen, Kunci Sukses Tottenham Hotspur

Foto: The Sports Man

Betapa pentingnya peran sentral dari pemain kreatif di lini tengah bagi sebuah tim sepakbola. Peran yang biasa disebut sebagai playmaker itu adalah posisi krusial yang dapat menentukan pola permainan sebuah tim akan berjalan dengan baik atau tidak. Banyak sekali pemain-pemain yang identik dengan peran tersebut, dan salah satunya adalah Christian Eriksen.

Pemain asal Denmark itu telah menjadi jantung utama pola permainan tim yang diperkuatnya, termasuk Tottenham Hotspur, sejak ia bergabung dari Ajax Amsterdam pada 2013 lalu. Bahkan, Eriksen bisa dikatakan sebagai pemain terbaik Tottenham dalam beberapa musim terakhir ini.

Kendati begitu, tampaknya Tottenham Hotspur harus sedikit merasa khawatir tentang masa depan Christian Eriksen. Pasalnya, saat ini tersiar kabar jika mantan pemain Ajax Amsterdam itu tidak akan berada lebih lama lagi di klub tersebut, mengingat kontraknya yang hanya tersisa 18 bulan lagi.

Jelas hal ini adalah masalah besar bagi Tottenham. Karena mereka pasti tidak bisa kehilangan pemain seperti Christian Eriksen dari skuatnya. Bahkan menurut Adam Bate, perkembangan siginifikan yang sekarang sedang dialami Tottenham akan terganggu jika Eriksen pergi dari klub.

Di sisi lain, pelatih Tottenham, Mauricio Pochettino, telah merespon dengan mengungkapkan pendapatnya terkait hal ini. Namun, banyak pihak yang tidak setuju dengan responnya tersebut ketika ia menjelaskan perihal Christian Eriksen dan kepentingan-kepentingan utama Tottenham dalam menyoal kontrak kerjanya yang akan berakhir pada 2020.

Sontak, hal ini juga membuat para suporter Tottenham bertanya-tanya, apakah mereka akan kehilangan pemain terbaiknya itu dalam satu tahun ke depan atau tidak. Karena sekali lagi, Eriksen adalah pemain penting dalam beberapa musim terakhir, maka wajar jika mereka tidak siap untuk kehilangannya.

“Christian Eriksen adalah pemain yang begitu penting bagi Tottenham, dan tentu saja sebagai pelatih, saya ingin memiliki tipe pemain sepertinya bermain bersama tim yang saya asuh. Akan tetapi, pada akhirnya situasi akan berubah dengan negosiasi, dan ada berbagai pihak yang memiliki kepentingan berbeda dalam menyikapi masa depannya,” ungkap Pochettino.

“Akan luar biasa jika dia (Eriksen) akan berkomitmen penuh untuk klub ini untuk jangka panjang, dan jika tidak, berarti keputusannya itu adalah haknya untuk melakukan apa yang dia ingin lakukan di masa depan. Apa yang akan terjadi antara dia dan klub, itu semua akan menjadi urusan kedua pihak.”

Meski minat Barcelona terhadap Eriksen tampak menurun, namun terdapat sebuah pembicaraan terbaru soal kepindahannya ke Real Madrid dalam beberapa pekan terakhir. CEO Spurs, Daniel Levy, adalah negosiator yang paling susah untuk dirayu klub besar. Akan tetapi, hal seperti itu mungkin tidak akan berpengaruh lagi mengingat kontrak Eriksen telah memasuki 18 bulan terakhir. Maka jelas sekali bahwa hal ini akan tetap membuat Tottenham menjadi semakin khawatir dengan kepindahan Eriksen.

Beberapa pundit sepakbola Inggris banyak yang menilai jika Eriksen bisa mendapat kesempatan untuk memamerkan bakatnya di klub lain jika ia merasa bahwa ia harus mendapatkan gelar setelah enam musim berjuang bersama Spurs. Eriksen adalah pemain yang sangat berbakat, dan tidak mengherankan bahwa dua klub raksasa dari Spanyol sangat tertarik pada servisnya.

Namun, akan muncul sebuah kekhawatiran lain, di mana kepindahannya itu mungkin akan menjadi efek domino besar bagi perkembangan signifikan Tottenham Hotspur dalam berjibaku menjadi tim elit di Premier League. Alih-alih pundi-pundi uang dari hasil penjualannya akan bisa menutupi dana klub yang telah dipakai untuk membangun stadion, tapi tetap saja kehilangan Eriksen merupakan mimpi buruk bagi pasukan Lilywhites. Bahkan mungkin, tim-tim Premier League juga akan merindukan penampilan apik dari Christian Eriksen.

Tapi seberapa parah kah dampak kepergian Eriksen terhadap kredibilitas Spurs? Ternyata, statistik telah menjawab semua itu. Dikutip dari Sky Sports, selama tiga musim terakhir, Eriksen tidak hanya menjadi pemain paling kreatif di Tottenham, tetapi ia juga menjadi pemain paling kreatif di Premier League. Terhitung, sudah 239 peluang ia ciptakan, dan catatan ini berhasil menempatkannya menjadi pencetak peluang terbanyak di atas Eden Hazard dan Kevin De Bruyne.

Mauricio Pochettino pasti menghargai, dan tahu bahwa catatan statistik milik Eriksen itu berpengaruh penting bagi timnya. Meskipun sebenarnya, jika melihat dari sebagian besar pertandingan mereka di musim ini, pengaruh Eriksen tidak serta merta membuat Spurs merasa ketergantungan. Pasalnya, ia sempat absen dalam beberapa bulan karena mengalami cedera di musim ini. Tapi tetap saja, semua pihak tidak boleh tertipu dengan berpikir bahwa permainan Tottenham tidak akan terpengaruh ketika kehilangan Eriksen secara permanen.

Spurs mungkin telah memenangkan tujuh dari delapan pertandingan Premier League mereka ketika Eriksen absen. Akan tetapi, tidak ada satupun dari tujuh pertandingan itu terdapat tim sesama enam besar yang mereka lawan. Ketika mereka menghadapi juara bertahan Manchester City di Wembley, mereka justru dikalahkan dengan mudah. Ini menunjukkan jika mereka tidak berkutik ketika melawan tim enam besar tanpa kehadiran Eriksen di skuadnya.

Padahal jelas sekali, saat menghadapi pertandingan-pertandingan besar dengan memainkan Eriksen di starting line-up, Spurs memiliki rata-rata lebih banyak dalam menciptakan peluang ketimbang saat bermain tanpanya. Hal ini juga merupakan salah satu bukti tentang bagaimana peranan Eriksen begitu krusial dalam tim utama Spurs. Ya, tim asuhan Pochettino itu tidak akan berfungsi dengan baik jika bermain tanpanya di atas lapangan.

Tentu saja dampak besarnya akan langsung terasa jika Christian Eriksen memutuskan untuk tidak setuju ketika ia menerima tawaran kontrak baru dari para manajemen klub. Dampaknya pun akan melampaui yang akan mereka rasakan di atas lapangan.

Jika dibandingkan dengan kepergian Kyle Walker yang pindah ke City, Spurs telah melakukan hal yang gemilang dengan mempromosikan pemain akademinya untuk menggantikan posisi pemain berkebangsaan Inggris itu di skuadnya. Bahkan tak hanya itu, mereka juga membuat pemain pengganti Walker menjadi pemain superior di posisinya.

Bagaimana tidak? Jalan keluar untuk mengganti Walker langsung bisa ditangani secara internal berkat peningkatan kualitas permainan Kieran Trippier, dan mereka juga menangani secara eksternal melalui perekrutan Serge Aurier dari PSG. Spurs juga bahkan semakin kuat dengan Danny Rose dan Ben Davies di posisi bek kiri, dan Davinson Sanchez di lini tengah pertahanan.

Akan tetapi sekali lagi, untuk kasus Christian Eriksen, ini jelas merupakan masalah yang berbeda. Ia adalah pemain yang sering membuat Tottenham bermain dengan baik –mungkin pemain penting kedua setelah Harry Kane. Jadi, semua persoalan ini akan berakhir dengan penandatanganan kontrak baru. Karena walaupun semua pihak bisa membayangkan bagaimana Spurs bermain tanpa Eriksen, tapi hampir dari mereka tidak bisa membayangkan bahwa Spurs akan bermain bagus lagi tampanya.

 

Catatan redaksi: Kutipan dilansir dari Sky Sports